Di Jateng, Sumbangan Dana Kampanye Prabowo Lebih Besar dari Jokowi
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah (Jateng) menyebut, Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK) peserta Pemilu tahun 2019 paling banyak dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno ketimbang Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
"Penerimaan sumbangan dana kampanye untuk pasangan calon Presiden dan wakil Presiden nomor urut 01 sebesar Rp 50.000.000, dan nomor urut 02 sebesar RP 212.332.000," kata Komisioner Divisi Hukum dan Pengawasan KPUD Muslim Aisha di kantornya, Semarang, Jumat (4/1).
Dia menyebut seluruh partai politik menyerahkan LPSDK sesuai jadwal, beserta peserta Pemilu presiden dan wakil presiden melalui tim kampanye di Jawa Tengah. Hanya saja, dari 20 calon anggota DPD di Jawa Tengah, ada satu yang tidak menyerahkan yakni atas nama Naibul Umam.
"Sebenarnya melalui LO calon DPD ini datang ke KPU meski terlambat. Hanya saja, tidak membawa dokumen LPSDK untuk diserahkan," tuturnya.
LPSDK sendiri bagian laporan dana kampanye yang harus disampaikan oleh peserta Pemilu kepada KPU. Sebelumnya, peserta Pemilu menyampaikan Laporan Awal Dana Kampanye (LADK), dan nanti juga harus menyampaikan LPPDK.
"Jika LADK adalah laporan tentang modal awal peserta Pemilu dalam melaksanakan kampanye, maka LPSDK adalah laporan yang berfokus pada penerimaan peserta Pemilu termasuk calon-calon yang diajukan partai politik. Sementara LPPDK adalah laporan akhir memuat seluruh pemasukan dan pengeluaran peserta pemilu selama pelaksanaan kampanye," ujarnya.
Adapun Laporan ini, nantinya akan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). KPU secara resmi telah mengumumkan hasil laporan ini sebagai bentuk transparansi proses dan hasil pelaksanaan tahapan Pemilu. Utamanya terkait dana kampanye.
Terkait LPSDK dari partai Perindo menerima total sumbangan Rp 1.819.615.201,00, disusul PKB sebesar Rp 1.735.246.500, dan Partai Demokrat sebesar Rp 1.202.440.588. Penerimaan terkecil adalah Partai Golkar dan PKPI yakni Rp 0. PKS sebesar Rp 1.149.944,196, Gerindra sebesar Rp 708.143,800, PDI P sebesar Rp 597.107,099, NasDem sebesar Rp 780.109,000, Partai Garuda sebesar Rp 3.500,029, partai Berkarya sebesar Rp 168.893,200, PPP sebesar Rp 11.601, PSI sebanyak Rp 58.369,700, PAN sebesar Rp 399.408,260, Hanura sebesar Rp 90.486,180, PBB sebesar Rp 1. 202.440,588.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaBagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, bangsa yang baik dan terhormat adalah bangsa yang menghormati pemimpin-pemimpinnya
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnya