Merdeka.com - Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa, mengenang kembali masa kecilnya sebagai penjual es lilin. Kisah itu disampaikan di depan dua ribu anak yatim piatu di Stadion Gajayana, Kota Malang.

"Saya saat usia anak-anak berjualan es lilin, sejak kelas 2 Sekolah Dasar (SD). Saya tidak malu, karena itu pekerjaan halal," kata Khofifah di Stadion Gajayana Kota Malang, Jumat (25/3).

Khofifah yang saat ini menjabat sebagai Menteri Sosial (Mensos) menceritakan tentang liku-liku masa kecilnya. Kisah itu disampaikan buat memberikan inspirasi supaya anak-anak tetap semangat berjuang, kendati dengan kondisi terbatas.

Dalam ceritanya, saat masih anak-anak, Khofifah saban hari kerap diajak orangtuanya ke sawah. Dia juga kerap mandi di sungai sambil mencari kerang.

"Nenek dan ibu saya punya sawah. Selesai dari sawah, biasa juga ikut ke sungai. Ada sungai yang biasa untuk mandi. Saya di slulup dan dapat kerang besar-besar segini (sembari memperagakan ukuran dengan jempolnya). Dulu sungainya memiliki kerang-kerang yang besar-besar, sekarang ada enggak kerangnya itu?," ujar Khofifah.

Khofifah menekankan supaya anak-anak tidak malu berusaha, sepanjang halal dilakukan. Tidak jarang meski banyak yang mencibir, tetapi itu sebuah ujian.

"Jangan pernah malu, karena itu perbuatan yang halal. Kalau ada yang jualan gorengan, jangan malu," ucap Khofifah.

Khofifah mengingatkan, saat ini yang menjadi pemimpin pada saatnya nanti akan lengser. Penggantinya adalah anak-anak Indonesia seluruhnya, semua memiliki kesempatan yang sama.

"Sekarang wali kotanya masih Abah Anton, tetapi sepuluh tahun yang akan datang adalah Anda semua. Saya yang sekarang menjadi Menteri Sosial dulunya adalah mantan penjual es lilin," imbuh Khofifah.