Di Bantul, masyarakat diimbau waspadai makanan berformalin
Merdeka.com - Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau masyarakat mewaspadai makanan jajanan untuk berbuka puasa mengandung formalin atau pengawet makanan maupun zat berbahaya lainnya.
"Kami mengimbau masyarakat supaya dalam membeli jajanan jelang buka puasa jeli dan teliti, karena kebanyakan makanan itu merupakan makanan basah yang rentan mengandung formalin maupun rhodamin (zat pewarna)," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Bantul Sahadi di Bantul, seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/7).
Menurut Sahadi masyarakat bisa memperhatikan ciri-ciri jajanan mengandung formalin, seperti makanan terlalu mengkilat umumnya pada baso, roti kukus dengan warna mencolok atau tidak seperti kondisi makanan pada umumnya.
"Makanan yang terlalu mengkilat berkemungkinan mengandung formalin, selain baso, potensi kandungan formalin ada di buah-buahan yang sudah dipotong, untuk mengetahui kandungan formalin perlu ada uji laboratorium," katanya.
Oleh sebab itu, Suhadi mengatakan, dalam inspeksi jajanan berbuka puasa yang dilakukan bersama Dinas Kesehatan di kawasan Jalan Bantul dan Pasar Imogiri pada Kamis (10/7) sore, pihaknya mengambil beberapa sampel jajanan untuk dilakukan uji di laboratorium.
"Hasil uji laboratorium akan diketahui sekitar tiga sampai empat hari, apabila hasil sampel menunjukkan makanan tersebut positif mengandung bahan berbahaya maka penjual akan didatangi kembali untuk diperingatkan," katanya.
Selain mengambil sampel makanan dari pedagang tiban jelang berbuka puasa di kawasan itu, petugas gabungan tersebut juga menemukan puluhan berbagai produk minuman kemasan dalam kondisi kedaluwarsa dan bungkus rusak masih dijual pedagang.
Terhadap beberapa pedagang yang kedapatan menjual minuman tidak layak edar tersebut, pihaknya langsung memberikan peringatan dan teguran tertulis di tempat berdagangnya tersebut agar tidak menjual ke konsumen.
"Ketika kami tanya mereka alasan menjual minuman itu mereka mengatakan tidak tahu, padahal jelas-jelas dari sisi kemasan yang rusak saja sudah tidak layak jual, kemungkinan mereka sengaja menjual karena merasa 'eman-eman' (sayang)," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Makanan ini begitu digemari dan diburu oleh banyak masyarakat Minangkabau sebagai menu untuk berbuka puasa.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaBulan Ramadan menjadi momen berburu makanan khas daerah yang menjadi menu andalan untuk santapan berbuka puasa bersama keluarga di rumah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bumbu dapur yang berbahan dasar tanaman pun memiliki peran yang tak terbantahkan.
Baca SelengkapnyaSejumlah makanan dan minuman yang kita konsumsi ternyata bisa mengganggu upaya kita untuk berhenti merokok.
Baca SelengkapnyaGorengan adalah makanan yang jadi favorit banyak orang termasuk untuk berbuka puasa. Sayangnya makanan ini sebaiknya dhindari.
Baca SelengkapnyaKeberadaan taman kuliner di Kalurahan Karangtalun menjadi potensi desa yang diajukan untuk menjadi sasaran program Desa BRILian
Baca SelengkapnyaAlih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah jenis makanan dan minuman yang sebaiknya tidak dikonsumsi pada malam hari.
Baca Selengkapnya