Di balik kawal pemilu,alumni Nanyang & 2 programer Lembah Siliko
Merdeka.com - Selain para anggota Tim Pemenangan Capres-cawapres, ada juga kelompok independen yang menyajikan rekapitulasi hasil perhitungan suara di Pilpres 2014. Salah satunya adalah situs kawalpemilu.org yang digawangi mantan juara Olimpiade Matematika, Ainun Najib, seorang alumnus Nanyang Technological University.
Hingga pukul 11.56 WIB, Rabu (16/7), rekapitulasi oleh kawalpemilu.org sudah memproses data dari 416.715 TPS di seluruh Indonesia. Hasilnya, pasangan Jokowi - JK unggul dengan raihan 52,83 persen (60.916.278 suara), mengalahkan pasangan Prabowo - Hatta yang memperoleh 47,16 persen (54.375.528 suara).
Dengan demikian, sudah ada 115.725.115 suara masyarakat yang diproses. Sedangkan jumlah suara yang tidak sah adalah 1.332.400 suara.
Jumlah TPS yang sudah diproses adalah 416.715, dimana 9.365 unit diantaranya error. Yang error maksudnya adalah jumlah TPS yang telah ditandai karena mengalami kesalahan form C1, kesalahan scan, maupun kesalahan input.
Sementara data yang masuk adalah dari 441.748 dari total semua TPS di Indonesia yang berjumlah 472.672, atau sekitar 93.45 persen.
Dalam situs tersebut dijelaskan bahwa data didapat dari scan form C1 yang dipublikasikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan didigitisasi dengan bantuan relawan netizen yang independen. Data di halaman itu belum final dan terus diperbaharui tiap 10 menit.
Ainun menjelaskan, dirinya tinggal di Singapura dan bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan teknologi informasi terkemuka. Situs kawalpemilu.org dibuatnya demi menyambut ajakan Presiden SBY untuk mengawal proses penghitungan suara.
"Kedua capres juga menyerukan untuk mengawal. Kita lihat datanya tersedia, dan secara teknologi informasi bisa dikerjakan," kata Ainun dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (16/7).
Dalam melaksanakan pekerjaan itu, dia mengaku dibantu oleh dua orang programmer yang bekerja di perusahaan teknologi ternama di Silicon Valley, Amerika Serikat. Sayangnya, kedua temannya itu menolak untuk dibuka identitasnya.
Dia menilai, sejauh ini, situs kawalpemilu.org adalah yang paling canggih dalam menyajikan data pemilu. Untuk mendukung pekerjaan itu, digunakan dua server, untuk internal dan untuk kepentingan penayangan ke publik.
Untuk entry data, ada 700 relawan yang bekerja dan berkomunikasi melalui Facebook sebagai basis akun menginput data.
Dia juga memastikan pihaknya tidak terafiliasi kepentingan politik manapun, dan hanya berkepentingan memenuhi kebutuhan publik terhadap akses data pemilu. Dari 700 relawan yang bergabung untuk melakukan entry data, berasal dari pendukung Jokowi, pendukung Prabowo, maupun yang netral.
Lalu dananya dari mana? "Ini semua gratis," jawab Ainun sembari menambahkan salah satu server memanfaatkan layanan gratis dari Amazon.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengamat Siber Temukan Keanehan Data Penghitungan Suara pada Situs KPU
Pengamat Siber Temukan Keanehan Hasil Penghitungan Suara pada Situs KPU
Baca Selengkapnya5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
5 PPK di Palembang Gelembungkan Suara Caleg, Penghitungan Suara Diambil Alih KPU
Baca SelengkapnyaKPU Ajak Perwakilan Asing Lihat Langsung Pemungutan dan Perhitugan Suara Pemilu
Para peserta akan diajak KPU RI melihat langsung pemungutan dan penghitungan suara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saksi Ahli KPU di Sidang MK: Sadis Banget Sirekap Dianggap Alat Bantu Kecurangan, Hanya Software Tak Bisa Ubah Suara
Hal itu disampaikan saksi ahli KPU menjawab pertanyaan apakah Sirekap menjadi alat bantu penyelenggara pemilu melalukan kecurangan.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika UIN Jakarta Sampaikan Petisi, Minta Presiden Jokowi hingga KPU Netral di Pemilu
Pernyataan sivitas akademika dan alumni UIN dilakukan setelah menimbang dan memperhatikan perkembangan penyelenggaraan pemilu/pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKPU Akui Terjadi Permasalahan dalam Sirekap
KPU sedang fokus dalam memerhatikan dokumen yang diunggah ke dalam Sirekap.
Baca SelengkapnyaKPU Ungkap Penyebab Data Perolehan Suara di Sirekap Tidak Akurat
KPU menemukan masalah utamanya adalah pada tahap konversi di Sirekap.
Baca SelengkapnyaKPU DKI Imbau Warga Urus Pindah Memilih Sebelum 15 Januari 2024
Masyarakat bisa mengurus form pindah memilih hingga H-30 atau tanggal 15 Januari 2024
Baca SelengkapnyaKPU Serahkan ke Bawaslu Jika Ada Temuan Kecurangan Pemilu
Banyaknya pihak yang mengawasi setiap proses pemungutan dan perhitungan suara.
Baca Selengkapnya