Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Di Arab tak ada tradisi tabur bunga & air kembang untuk makam

Di Arab tak ada tradisi tabur bunga & air kembang untuk makam Warga tabur bunga di lokasi penemuan mayat Angeline. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Bukan hal yang tidak lazim lagi ketika pemakaman jenazah selalu menaburkan bunga dan menyiram air. Banyak dari masyarakat yang mengikuti tradisi tersebut tapi tidak tahu arti dari kebiasaan tersebut.

Menurut Sosiolog Agama, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dadang Kahmad menabur bunga dan menyiram air pada saat pemakaman hanya tradisi di Indonesia saja.

"Menabur bunga dan menyiram air hanya tradisi masyarakat Indonesia untuk menghormati orang yang sudah meninggal," ucap Dadang saat dihubungi merdeka.com, Kamis (1/10).

Menurut Dadang, sebenarnya di Arab tidak menganut menabur bunga dan menyiram air ketika pemakaman.

"Arab juga tidak menganut menabur bunga dan menyiram air ketika pemakaman. Contoh pada saat zaman Nabi Muhammad, ketika ada orang yang meninggal hanya ditancapkan daun kurma hijau agar ditangguhkan azabnya," tuturnya.

Dalam Agama Islam juga tidak ada perintah untuk menabur bunga dan menyiram air saat pemakaman.

Sementara menurut Budayawan, Yahya Andi Saputra menggunakan kembang dan menyiram air di atas kuburan sudah ada sebelum agama masuk.

"Penggunaan kembang dalam masyarakat nusantara sudah ada sebelum agama-agama masuk. Anisme kerap menggunakan kembang dalam berbagai upacaranya," tuturnya.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Dalamnya Makna Tradisi Hajat Uar, Cara Orang Sumedang Memahami Alam Pasca Bencana

Ini merupakan bentuk ikhtiar warga Sumedang setelah terjadi bencana gempa beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sambut Ramadan dengan

Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang

Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Mengenal Bebehas, Tradisi Mengumpulkan Beras ala Masyarakat Muara Enim yang Mulai Ditinggalkan

Dari tahap awal sampai akhir, tradisi ini melibatkan orang banyak alias dikerjakan secara bergotong-royong dan dilaksanakan dengan penuh suka cita.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang

Mengenal Ngidang-Ngobeng, Tradisi Memuliakan Tamu ala Orang Palembang

Adab menghormati serta memuliakan tamu itu sudah melekat pada diri orang di Indonesia, mereka dianggap sebagai 'raja'.

Baca Selengkapnya
50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul

50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul

Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan

Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan

Kenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.

Baca Selengkapnya
Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor

Hasilkan Empat Nada, Begini Uniknya Tradisi Menumbuk Padi oleh Ibu-ibu di Kampung Urug Bogor

Tradisi menumbuk padi di Kampung Adat Urug benar-benar unik

Baca Selengkapnya