Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Derita warga Palembang, dari kabut asap hingga krisis air & listrik

Derita warga Palembang, dari kabut asap hingga krisis air & listrik Kabut asap di Palembang. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Palembang Sumatera Selatan, memasuki fase kritis. Dampak yang ditimbulkan begitu besar. Semua sektor terkena imbas kabut asap kebakaran.

Yang pertama sektor pendidikan. Catatan Dinas Pendidikan dan Olahraga Palembang menyebutkan asap berdampak pada proses belajar siswa.

Berbagai kebijakan pun dikeluarkan. Seperti meliburkan para siswa hingga kualitas udara di Palembang kembali bersih.

Kebijakan ini sempat diterapkan untuk beberapa waktu, hingga akhirnya Dinas Pendidikan mengevaluasi. Dan kebijakan selanjutnya adalah para siswa tetap sekolah, namun jam masuk dan pulang diubah.

Alasan evaluasi kebijakan yang pertama lantaran dianggap dengan meliburkan sekolah, otomatis akan berpengaruh pengurangan jam dan mata pelajaran yang ditempuh para siswa. Kebijakan tersebut tak efektif dan merugikan siswa sendiri.

"Kalau sekolah diliburkan otomatis jam belajar berkurang. Apalagi dalam waktu yang lama," Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Palembang Ahmad Julinto, Rabu (30/9).

Sektor selanjutnya yang terkena imbas kebakaran lahan dan hutan adalah transportasi, khususnya udara.

Aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang sempat lumpuh selama berjam-jam, lantaran jarak pandang yang sangat terbatas.

GM Angkasa Pura SMB II Palembang Iskandar Hamid mengungkapkan, bandara tidak bisa beraktivitas sejak pukul 05.30 WIB hingga sekitar pukul 10.00 WIB. Kondisi berlangsung normal saat beberapa pesawat bisa terbang dan mendarat pukul 10.30 WIB.

"Benar, sejak mulai beroperasi atau jam 05.30 tadi tidak operasi, jam 10.30 tadi baru normal," ungkap Iskandar saat dihubungi merdeka.com, Rabu (30/9).

Menurut dia, hal itu terjadi lantaran jarak pandang landasan pacu bandara hanya 300 meter, jauh dari batasan normal 800 meter. Jarak pandang mulai berangsur meningkat menjelang siang hari.

Setidaknya ada sepuluh penerbangan saat itu yang delay terbang. Di antaranya Batik Air ID 6870 rute Palembang- Jakarta yang dijadwalkan terbang pukul 07.30, Lion Air JT340 Palembang-Jakarta, Epress Air XN740 tujuan Bandung, dan Citilink QG931 rute Palembang-Batam.

Sementara pesawat yang terlambat mendarat yakni Lion Air JT 1340 dari Jakarta yang baru bisa mendarat pukul 13.20 WIB dari jadwal sebelumnya pukul 06.25 WIB, dan Nam Air IN 9881 dari Pangkal Pinang yang mendarat pukul 13.04 WIB dari jadwal 09.50 WIB.

Parahnya, pesawat Garuda Indonesia nomor penerbangan GA100 dari Jakarta dibatalkan. Pesawat tersebut sebelumnya dijadwalkan mendarat di Bandara Palembang pukul 07.00 WIB.

Kesehatan warga Palembang juga dipertaruhkan selama musibah asap. Rata-rata warga terserang penyakit infeksi saluran pernapasan pekat (ISPA), iritasi mata dan flu.

Sarwono (36), warga Kalidoni Palembang menderita sakit mata. Kondisi makin memburuk karena saat ini matanya mengalami iritasi.

"Saya sudah periksa ke puskesmas kemarin siang, mata saya alami iritasi karena asap campur abu," ungkap Sarwono.

Agar penyakitnya tidak parah, dirinya diberikan obat penetes mata dengan tujuan membersihkan kotoran abu yang melekat. Obat itu harus digunakannya tiga kali sehari.

"Mau tak mau harus diteteskan, karena tiap hari pake motor terus," ujar pria berprofesi sebagai salesman tersebut.

Hal senada diungkapkan Ita (29), karyawan swasta. Ita mengaku mengalami flu atau bersin-bersin sejak tiga hari terakhir akibat kerap terhirup asap yang bercampur abu saat mengendarai sepeda motor.

"Bersin-bersin terus, sudah berobat belum sembuh juga sembuh. Sekarang pake masker dan obat, dikasih dokter," kata dia.

"Kami minta pemerintah cepat mengurus kabut asap ini. Kalau begini terus, kesehatan warga yang bahaya," sambungnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Krisis Air Makin Parah, Begini Cara Warga Pati Siasati Kekurangan Air Bersih

Krisis Air Makin Parah, Begini Cara Warga Pati Siasati Kekurangan Air Bersih

Krisis air bersih menjadi bencana tahunan yang seolah belum ditemukan solusinya.

Baca Selengkapnya
Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Tiga Warga Tersengat Ikan Pari saat Asyik Berenang di Pantai Widuri, Satu Orang Pingsan

Dari tiga orang tersebut, satu orang S (34) di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati

Baca Selengkapnya
Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya

Indonesia Ternyata Pernah Terancam Krisis Listrik dan Buat PLN Ketar-Ketir, Ini Penyebabnya

PLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.

Baca Selengkapnya
Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Saluran Pipa Air Bersih Disetop Caleg Gagal, Walkot Cilegon Gandeng Pengelola PLTU Jawa 9&10 Bantu Warga

Warga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.

Baca Selengkapnya
Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Duka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun

Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga

Baca Selengkapnya