Depan Jenderal Tiongkok, Menhan ingin Laut China Selatan aman
Merdeka.com - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan sikap Indonesia atas konflik di Laut China Selatan di hadapan Panglima Angkatan Perang Tiongkok Jenderal Fan Canglong yang juga setara dengan wakil presiden. Menurutnya, negara kita bukan bangsa yang tukang klaim, tetapi sebagai kerja sama dengan negara ASEAN, Indonesia ingin beri perhatian.
"Kita mau di sana stabil karena itu jalur pelayaran bebas dan banyak kapal niaga bawa angkutan komoditas di Asia Timur melalui Indonesia kemudian ke Laut China Selatan," ujar Purnomo di kantornya, Kamis (24/7).
Indonesia, lanjut Purnomo, juga telah membuat tiga pernyataan sikap terkait Laut China Selatan yang telah dibahas di Bali. Dalam pertemuan itu, terjadi antara pihak Tiongkok dan negara Asean dan akan dilanjutkan lagi nantinya di lain tempat.
"Pertama suasana damai, kedua stabilitas keamanan dan ketiga kebebasan untuk berlayar," tuturnya.
Selain itu, Indonesia menegaskan tak mau ada peningkatan konflik di kawasan Asia Pasifik. Hal itu lantaran tertuang jelas dalam UUD 1945 yang isinya Indonesia ikut menjaga ketertiban dunia.
"Kita dorong selesaikan dengan baik. Khususnya China dengan Jepang, China dan ASEAN," tuturnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaSaat pertemuan dengan Presiden China, Menhan Prabowo menyampaikan salam hangat dari Presiden RI Joko Widodo dan apresiasinya atas sambutan yang hangat.
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaMenyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaBasarnas mengerahkan tujuh unit kapal untuk mencari WN Taiwan yang hilang saat kapal terbalik di Pulau Seribu.
Baca SelengkapnyaIni yang dikhawatirkan AS bila tidak segera memutuskan kelanjutan stasiun luar angkasa yang akan habis masa pakainya.
Baca SelengkapnyaNamun saat berada di 52 NM dari Pelabuhan Benteng, Kabupaten Kepulauan Selayar, kapal tersebut dihantam cuaca buruk.
Baca Selengkapnya