Demokrat belum temukan calon gubernur & wagub untuk Pilkada serempak
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD), Hinca Panjaitan menjelaskan bahwa saat ini Majelis Tinggi PD tengah membahas calon Gubernur dan Wakil Gubernur untuk Pilkada Serentak 2015 esok. Gubernur dan Wakilnya yang dibahas dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) tersebut berasal dari sembilan provinsi.
"Hari ini adalah Rapimnas hari kedua, sesi pagi adalah rapat Majelis Tinggi Partai yang membahas calon-calon Gubernur, Wakil Gubernur yang akan diusulkan Partai Demokrat di sembilan provinsi," kata Hinca di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (5/7).
Menurut Hinca, sebelumnya proses penjaringan dilakukan di tingkatan DPD, DPC, sampai DPD. Namun penentuan level Gubernur dan Wakilnya harus melalui Majelis Tinggi partai tataran DPD. Proses penyeleksian tersebut tengah berjalan, belum menemukan hasil.
"Oleh karena itu data dan bahan dari provinsi surah diserahkan ke DPP, DPP menyerahkan ke Majelis Tinggi Partai, karena kewenangan majelis tinggi partai. Sembilan provinsi sedang dibahas, masih berjalan," tuturnya.
Hinca juga menjelaskan bahwa masing-masing Ketua DPD hadir dalam Rapimnas ini. Mereka juga punya peranan tersendiri guna memperjelas rekam jejak tiap calon.
"Hadir untuk berkomunikasi atau mencocokkan, bertukar informasi tentang daerahnya masing-masing," pungkasnya.
Seperti diketahui, agenda Rapimnas akan diawali dengan penyeleksian calon Gubernur yang akan bertarung pada Pilkada Serentak 2015. Setelah itu agenda Rapimnas akan bergeser pada penyeleksian calon Bupati dan Walikota. Penjaringan tersbut akan dibahas pula siapa pendukung dan pasangan para calonnya.
Hari ini merupakan hari kedua bagi Rapimnas Partai Demokrat. Sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat sudah membacakan susunan pengurus partai untuk periode kepengurusan 2015-2020. Di sisi lain hari ini, agenda akan fokus pada Pilkada Serentak 9 September 2015.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaDemokrat Bocorkan Tokoh-Tokoh Cagub Jatim hingga NTT: Ada Anggota DPR hingga Eks Gubernur Petahana
Partai Demokrat mulai memunculkan sejumlah nama yang akan diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat Diminta Prabowo Siapkan Kader untuk Menteri, Airlangga: Kader Golkar Bisa Ditempatkan di Mana Saja
Kendati demikian, Airlangga mengaku belum mendapat perintah dari Prabowo menyiapkan kader-kader terbaik Partai Golkar untuk kabinet pemerintahannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca SelengkapnyaBerkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Berkas Dugaan Politik Uang Lengkap, Caleg Demokrat Diserahkan ke Kejari Makassar
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTurun Gunung Kampanyekan Prabowo di Malang, SBY: Beliau Sahabat Saya, Putra Terbaik Bangsa
SBY juga mengajak masyarakat mencoblos Partai Demokrat. Sebab menurutnya, Demokrat adalah partai yang selama ini selalu berpihak dan memperjuangkan hak rakyat.
Baca Selengkapnya