Demo UU DOB di DPR alot, Polisi turun tangan
Merdeka.com - Aksi demonstrasi dilakukan masyarakat Papua atas belum disahkannya Undang-Undang Daerah Otonomi Baru (DOB) menyebabkan kepolisian harus menyiagakan aparatnya yang cukup banyak. Sebab, para pengunjuk rasa ngotot bertahan sampai beleid itu disahkan hari ini.
"Dalmas (satuan pengendali masyarakat) 450 orang, Brimob 1 kompi 80 orang, (satuan) K-9 16 orang dan 8 anjing," kata Komandan Sabara, M. Yusuf, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/9).
Yusuf mengatakan, para demonstran yang mayoritas berasal dari Papua akan secara perlahan diminta meninggalkan gedung parlemen. "Bagi yang tidak berkepentingan silakan meninggalkan gedung ini. Kita usir, pelan-pelan lah ya," ucap Yusuf.
Salah satu demonstran yang bersikukuh tetap berada di gedung parlemen, menunggu pengesahan Undang-Undang DOB mengatakan akan tetap menunggu hasil lobi-lobi yang saat ini sedang dilakukan fraksi-fraksi dalam rapat paripurna DPR RI.
"Kami ini bukan orang jahat. Kami akan tunggu sampai lobi-lobi selesai. Kami ini manusia juga, harus dihormati, diberitahu dengan baik. Kami tak bawa pedang, kami tak bawa senjata ke sini. DPRD, Pemerintah lah yang undang kami kemari," kata demonstran enggan menyebut namanya.
Rapat paripurna UU DOB ditunda hingga pukul 19.00 WIB untuk dilakukan lobi-lobi antar fraksi. Sampai berita ini diturunkan belum ada keputusan ihwal beleid itu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca SelengkapnyaMassa akhirnya mundur secara perlahan dan membubarkan diri dari sekitar gedung DPR RI
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Akibatnya, pagar-pagar rusak dan nyaris roboh. Polisi dengan cepat, memotong tambang.
Baca SelengkapnyaSituasi sempat panas karena pendemo merangsek maju berhadapan dengan polisi.
Baca SelengkapnyaTertulis ada 15 tuntutan seperti mendukung DPR untuk menyegerakan.
Baca SelengkapnyaAliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca SelengkapnyaPolisi akan melakukan pengamanan demi menjaga kondusifitas selama aksi unjuk rasa berlangsung.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak DPR untuk segera membahas RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan mengesahkannya agar dapat memberikan perlindungan bagi para PRT.
Baca Selengkapnya