Merdeka.com - Demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam GAMKI, KNPI, GMKI, HMI dan GMII di kantor pusat Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) manado, Kamis (3/9), sempat diwarnai aksi baku pukul antara mahasiswa dan Satpam kampus.

Awalnya, sekitar pukul 14.20 WITA, mahasiswa yang menuntut biaya kuliah diturunkan ini merangsek masuk ke halaman rektorat dan langsung melakukan orasi. Aksi saling pukul dipicu pernyataan mahasiswa yang tak ingin ada tanggapan meski petinggi Unsrat hadir dan mendengarkan permintaan mereka.

Mendengar hal tersebut, sejumlah petugas pengamanan kampus langsung merampas pengeras suara. "Kalau enggak perlu siapa-siapa silakan kalian bubar," ujar salah seorang Satpam dengan nada tinggi.

Tak terima diperlakukan kasar, mahasiswa mengamuk. Terjadi aksi saling dorong bahkan baku pukul di antara mereka. Aksi berhenti setelah seorang mahasiswa terkena pukulan keras petugas Satpam. Tak ingin kontak fisik berlanjut, kedua pihak kemudian menenangkan anggotanya masing-masing. Meski begitu, mahasiswa masih meneruskan beberapa orasi mereka.

"Kami menolak kebijakan rektor terkait uang kuliah tunggal yang terlalu mahal, kisarannya dari 1 juta sampai 7 juta persemester. Tetapi anehnya dari kisaran itu yang dipakai hanya yang 6 juta, dan tidak ada uang semester yang di bawah 6 juta," ujar Koordinator lapangan Trisno Mais.

Ia pun mengancam akan terus melakukan aksi hingga tuntutan mereka terpenuhi dengan adanya kebijakan baru yang meringankan beban kuliah.