Demo di depan Gedung Sate, massa desak TNI turun selamatkan Rohingya
Merdeka.com - Pembantaian kembali dilakukan para tentara Myanmar pada kaum minoritas muslim Rohingya, Myanmar. Pembantaian yang menimpa umat Islam di sana harus dihentikan. Salah satu sikap yang harus diambil negara Islam dunia dan juga Indonesia yakni mengerahkan tentaranya.
Seruan itu disampaikan sekitar dua ribuan massa dari berbagai organisasi Islam yang melakukan aksi di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin (4/9). Massa yang hadir di sana di antaranya dari Persis, dan Forum Ulama dan Tokoh (FUT) Jawa Barat.
"Kami di sini menuntut kepada para pemimpin negeri muslim mengirimkan tentaranya termasuk Indonesia untuk mengentikan kebiadaban Myanmar dalam melakukan pembantaian. Jika tidak usir duta besar Myanmar dan memutuskan hubungan diplomatik dengan Myanmar," ujar Koordinator FUT Ali Bayanullah Al Hafiz.
Dia mengatakan, dari segi kuantitas umat Islam di dunia itu mencapai 1,6 miliar di seluruh dunia. Bagaimana mungkin jumlah tersebut tidak mampu menolong saudaranya yang mengalami penindasan di negaranya sendiri.
Padahal Muslim Rohingya disebut PBB atau UNHCR itu sebagai entitas yang paling menderita di seluruh dunia," jelasnya.
Persoalan kekerasan dan pembunuhan yang terjadi di Rohingya ini menurutnya sudah berlangsung bertahun-tahun. Tapi ini tidak ada solusi bahkan kecenderungan mereka semakin menderita. Lanjut dia, pencarian tempat untuk hidup tenteram juga terus terusir. "Mereka betul-betul sudah terusir dari kampung halam sendiri. Mereka disebut sebagai stateless atau warga yang tidak punya negara," imbuhnya.
Dengan berbagai persoalan kemanusiaan yang terjadi sesama umat Muslim, pihaknya mengutuk keras tindakan yang terjadi oleh pimpinan Myanmar pada Rohingya. Sebagai orang yang pernah meraih nobel perdamaian Aung San Suu Kyi justru kini seolah melakukan pembiaran.
Dia mengajak seluruh pihak untuk bersatu melawan kekerasan yang terjadi di Rohingya sana. "Kita jangan terus atas apa yang terjadi dengan sudara-saudara kita di sana," tandasnya.
Dalam aksi damai tersebut massa tersebut mengusung beberapa poster tulisan dan spanduk diantaranya, 'Kirim Tentara Selamat Muslim Rohingya', 'Stop Genosida Muslim Rohingya', dan 'Usir Dubes Myanmar'.
Massa yang datang dengan tertib membubarkan diri juga dengan tertib. Aksi tersebut mendapat pengawalan dari satusan kepolisian.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaCegah Ganggu Sidang di MK, Massa Demo Sengketa Hasil Pilpres 2024 Dialihkan Polisi di Patung Kuda
Polisi berharap persidangan MK bisa menjadi khidmat tidak diganggu suara dari mobil komando.
Baca SelengkapnyaDekat Rumah SBY, Warga Cikeas Demo Jalan Rusak Parah hingga Tanami Pohon Pisang di Tengah Jalan
Tidak jauh dari rumah presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), warga Cikeas nekat menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
FOTO: Aksi Mahasiswa Demo Tuntut Pemakzulan Jokowi di Depan Istana, Poster Prabowo-Gibran Dibakar
Tuntutan pemakzulan Jokowi itu dilakukan karena orang nomor satu di Indonesia itu dianggap telah melemahkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaFOTO: Geruduk DPR, Massa Aliansi Mogok Makan Desak RUU PPRT Disahkan
Mereka mendesak DPR untuk segera membahas RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga dan mengesahkannya agar dapat memberikan perlindungan bagi para PRT.
Baca SelengkapnyaFOTO: Aksi Stop Pemilu Curang dan Praktik KKN, Massa Mahasiswa Kibarkan Bendera Kuning di Bundaran HI
Dalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaFOTO: Aksi Emak-Emak Turun ke Jalan Mendesak Pemilu Berjalan Jujur dan Adil di Bawaslu RI
Dalam aksinya mereka berorasi menyampaikan aspirasinya dan membentangkan spanduk tuntutan.
Baca SelengkapnyaFOTO: Aksi Massa Geruduk Kantor Bawaslu Tolak Hasil Pemilu 2024 yang Dianggap Curang
Dalam aksinya massa menuntut untuk menolak hasil Pemilu 2024 yang dianggap penuh kecurangan.
Baca SelengkapnyaDemo Asosiasi Kepala Desa di DPR Hari Ini, 2.730 Personel Kepolisian Dikerahkan
anggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca Selengkapnya