Demo di Balai Kota, massa ajak masyarakat tinggalkan hobi Facebookan
Merdeka.com - Massa yang menamakan diri Jemaah Ansyarus Syariah Malang Raya, menggelar aksi di Alun-Alun depan Balai Kota Malang, Jumat (3/5). Aksi puluhan orang itu mengundang perhatian, lantaran beberapa berdiri melingkar di atas pagar luar tugu balai kota.
Dalam orasinya, mereka mengajak untuk menanggalkan kebiasaan Facebookan, menggantinya dengan amalan mulia di antaranya memperbanyak tadarusan dan salat sunah. Massa mengimbau agar menjauhi berbagai macam tindakan maksiat.
Mereka berdiri berjajar melingkari pagar luar sambil membentangkan aneka poster dan bendera. Kecaman anti Partai Komunis Indonesia (PKI), anti syiah dan anti miras juga diteriakkan bertubi-tubi.
Amir Mudriyah Imaroh Jemaah Ansyarus Syariah Malang Raya, Slamet Karem mendorong agar tempat hiburan tutup selama Ramadan. Pihaknya akan memantau tempat hiburan selama Ramadan.
"Karena ini sudah jelang bulan Ramadan, kita berupaya untuk menjaga kemurnian bulan puasa," kata Slamet Karem usai aksi, Jumat (4/5).
Bila nantinya ditemukan adannya tempat hiburan yang masih nekat beroperasi, pihaknya bukan tidak mungkin untuk mengambil tindakan. Tetapi pihaknya akan mengutamakan untuk dialog dan berkoordinasi dengan aparat keamanan.
Slamet berjanji akan berjalan sesuai ketentuan dan serta merta melakukan sweeping. "Langkah awal adalah dengan dialog, tapi jika tidak menghasilkan kesepakatan, kami bisa saja melakukan sweeping. Yang terpenting adalah melakukan tahapan dan tidak tidak langsung melakukan tindakan," lanjutnya.
Namun sepanjang orasi, Jemaah Ansyarus Syariah lebih banyak menyampaikan tuntutan anti komunis dan anti syiah yang tidak sesuai dengan Islam. Mereka secara tegas melawan paham ideologi komunis yang dinilai membahayakan bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Begitu pun dengan paham Syiah yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Syiah dianggap sudah menyimpang dan keluar dari Islam.
Sejumlah poster tertulis tentang kewaspadaan terhadap antisipasi bangkitnya komunis dibentangkan. Pihaknya menilai, adanya gerakan PKI yang patut diwaspadai.
"Kami siap untuk mengadang bangkitnya paham komunis," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda
Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKaesang Minta Tokoh Masyarakat Ingatkan Publik untuk Mencoblos pada 14 Februari
Kaesang juga mengimbau seluruh pihak yang hadir dalam dialog itu agar tidak saling menghujat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demo Asosiasi Kepala Desa di DPR Hari Ini, 2.730 Personel Kepolisian Dikerahkan
anggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diimbau Tak Panik, Jangan Borong Beras di Pasaran
Per 19 Februari, stok beras secara nasional yang dikelola oleh Bulog total ada 1,4 juta ton.
Baca Selengkapnya4 Februari Hari Ulang Tahun Facebook, Ini Sejarah dan Perkembangannya
Facebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaAda Demo di DPR, Polisi Bakal Alihkan Lalu Lintas
Pengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca SelengkapnyaMassa Demo Pro dan Kontra Hak Angket Ricuh di Depan DPR, Saling Dorong dan Lempar Botol
Aksi demonstrasi di depan Gedung MPR DPR RI antara yang mendukung hak angket dan menolak ricuh.
Baca SelengkapnyaCegah Ganggu Sidang di MK, Massa Demo Sengketa Hasil Pilpres 2024 Dialihkan Polisi di Patung Kuda
Polisi berharap persidangan MK bisa menjadi khidmat tidak diganggu suara dari mobil komando.
Baca Selengkapnya