Merdeka.com - Sukses membelah bukit karang untuk membuka akses jalan warga menuju Pantai Kutuh, hingga akhirnya jadi sebuah ojek wisata pantai Pandawa, kini desa Kutuh, Ungasan Kuta Selatan kembali‎ melirik usaha untuk dapat mendatangkan dolar. Namun ironisnya, keagungan dan kesucian Pura Puncak Gunung Payung yang terdapat di wilayah ini bakal dipoles atau disulap jadi objek wisata cultural park.

Pembangunan cultural park ini mendapat penolakan dari tetua adat setempat. Hal ini karena akan mengurangi kesucian Pura Gunung Payung.

"Bapak tahu tidak sejarah Pura Gunung Payung. Pura itu sebagai cikal bakal sejarah Dahyang Niratha menginjakkan kaki di bukit Kutuh. Karena beliau sedih melihat warga kekeringan, beliau lalu menancapkan gagang tedung (payung) ke bongkahan karang yang tandus dan mengeluarkan sumber air," ujar salah seorang penua desa setempat, Senin (4/5) di Kuta Selatan.

Pria paruh baya ini sangat menyayangkan jika masyarakatnya dan pemerintah setempat dibutakan 'dolar' dan mengorbankan kesucian pura. "Saat ‎ini di lokasi tersebut sudah penuh bangunan vila dan arena golf. Sekarang mau diapakan lagi? " tanyanya sambil menggelengkan kepala.

Perlu diketahui, dalam suatu kesempatan Bendesa Adat Kutuh, Made Wena meyakinkan akan berencana mengembangkan wisata culture Park di lokasi pura ini.

"Keindahan alam pantai Pandawa dilihat dari puncak gunung Payung sayang untuk dilewatkan. Kita hanya akan mengembangkan kawasan di luar areal pura. Alternatif untuk taman Budaya Gunung Payung atau gunung Payung culture park," ucap Wena.

Katanya, daya tarik wisata spiritual ini, bukan konteks puranya saja, tetapi kawasannya bisa untuk kegiatan spiritual seperti, yoga dan lainnya. Sedangkan untuk wisata alamnya ada taman yang akan ditata menjadi indah, ditambah lagi keberadaan monkey forest-nya, serta juga akan dihelat atraksi-atraksi budaya.

"Kita akan poles dengan penuh penataan seperti misalnya pembuatan rumah adat di Bali," terang Wena.

Ditegaskan Wena bahwa tahun 2016, akan menjadi target selesainya penataan kawasan ini. Bahkan, sebuah baliho besar sudah terpampang di perempatan pintu masuk kawasan wisata Pantai Pandawa.

Dalam baliho yang bertuliskan kawasan wisata rintisan Gunung Payung Cultural Park tersebut, beberapa objek wisata menarik yang dirancang, di antaranya wisata spiritual yoga atau meditasi, wisata budaya yang isinya atraksi budaya, rumah adat, souvenir tradisional dan kuliner tradisional. Selain itu, juga akan ada wisata alam berupa monkey forest park, clift park, beach park, pura walk park, dan spor park.

Sedangkan untuk aktivitas pengunjung disiapkan surfing, paragliding, outbound, meeting, camping, mancing dan foto shooting.