Merdeka.com - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, sempat berjanji bakal mengurus penambahan kuota impor daging sapi kepada Direktur PT Indoguna Utama (PT IU), Maria Elizabeth Liman.

Tetapi sampai dia ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), izin penambahan kuota impor daging sapi untuk PT IU tidak ada yang disetujui oleh Kementerian Pertanian.

Pada 9 Januari 2013, orang dekat Luthfi, saksi Ahmad Fathanah, mendapatkan info dari saksi Elda Devianne Adiningrat apabila permohonan penambahan kuota impor daging sapi Grup Indoguna pada 2013, sebanyak delapan ribu ton disetujui, maka Maria bakal memberikan 'upah' pengurusan sebesar Rp 40 miliar.

Hitungannya, Maria akan memberi bonus Rp 5 ribu dari setiap kilogram daging yang diimpor. Menerima tawaran bonus itu Ahmad kemudian memberitahu Luthfi.

"Luthfi lantas meminta Ahmad memberitahukan Maria agar membawa data-data guna meyakinkan Menteri Pertanian, Suswono, bahwa kebijakan swasembada daging bakal mengancam ketahanan pangan nasional," kata Jaksa Mochammad Rum saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu (24/4).

Maka dari itu, Luthfi meminta Maria meyakinkan Suswono agar membuka kembali keran impor daging sapi pada 2013. Luthfi juga berjanji mempertemukan Maria dengan Suswono di Safari Dakwah PKS di Medan, pada 10 Januari 2013.

"Luthfi juga berjanji kepada Maria akan menyampaikan secara langsung kepada Suswono, supaya PT IU diberikan tambahan kuota impor daging sapi sebesar sepuluh ribu ton. Sehingga upah (fee) yang diterima sejumlah Rp 50 miliar," ujar Jaksa Rum.