Merdeka.com - Mursidah (48), ibu dari Muhamad Arsyad (23), buruh tukang tusuk sate yang ditangkap polisi mendatangi Gedung Bareskrim Mabes Polri. Mursidah yang datang sekitar pukul 13.15 WIB dengan ditemani kuasa hukum Abdul Azis meminta pihak penyidik membebaskan anaknya.

"Tolong dimaafkan anak saya. Saya tidak tahu harus bicara apa lagi. Bila perlu tukar dengan nyawa," kata Mursidah saat menjenguk anaknya di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (30/10).

Sembari terisak-isak menetaskan air mata, Mursidah sempat menuturkan jika anaknya itu penopang keluarga. Oleh karena itu, wanita yang bekerja sebagai pengupas bawang ini bersedia berbuat apa saja termasuk menggantikan putra sulungnya di penjara.

"Dia penopang hidup. Berangkat kerja pulang malam. Mohon dimaafkan anak saya," tuturnya.

Dalam kasus ini, MA diciduk di rumahnya Kamis 23 Oktober 2014 oleh penyidik Mabes Polri berpakaian sipil. Pria yang diduga sebagai pedagang sate ini mem-bully Jokowi di media sosial lewat akun Facebook miliknya.

Tak hanya ditangkap, dalam waktu 1x24 jam Mabes Polri langsung melakukan penahanan terhadap pria tersebut. Menurut keterangan kuasa hukum MA, Irfan Fahmi menuturkan bahwa kliennya ditetapkan dengan pasal berlapis yakni, Pasal 310 dan 311 KUHP, Pasal 156 dan 157 KUHP, Pasal 27, 45, 32, 35, 36, 51 UU ITE.