Demi bahagiakan orang tua, Hamdan Zeolva muda kuliah 2 tempat
Merdeka.com - Tak banyak yang tahu soal masa kecil Hamdan Zoelva. Anak dari pasangan Muhammad Hasan dan Siti Zaenab ini menghabiskan masa kanak-kanak di Desa Parado, sekitar 50 kilometer dari Kota Bima.
Di desanya, keluarga Hamdan cukup terpandang. Ayahnya pimpinan Pondok Pesantren Al-Mukhlisin di Bima dan juga guru agama. Hamdan pun dibesarkan dengan tradisi keluarga santri.
"Ayah saya guru sekolah sore, guru diniyah. Guru saya juga untuk SMA, guru Bahasa Inggris, guru Bahasa Jerman, yang asal-usulnya itu guru agama," kisahnya saat berbincang dengan awak KLN Network di Gedung Mahkamah Konstitusi, Selasa (26/8).
"Karena itulah kami semua di rumah, anak-anak dan istrinya, memanggilnya guru, bukan ayah," tambahnya.
Sejak SD hingga SMA bahkan bangku kuliah dia memilih mengenyam pendidikan di sekolah berlatar belakang agama. "Jadi saya sekolah di madrasah, di SD madrasah tsanawiyah, madrasah aliyah. Kemudian saya pernah kuliah di IAIN Makassar," katanya.
Hamdan punya kisah unik saat memilih meneruskan kuliah ke IAIN Makassar. Menurutnya, kuliah ke IAIN adalah keinginan orangtua, sedangkan dirinya Universitas Hasanuddin.
"Saya kan sekolah rangkap, ayah saya nggak mau saya sekolah di Unhas. Jadi saya lulus di Unhas dan lulus di IAIN, jadi saya kabarkan saya sudah lulus nih. Dua-duanya. Ya sudah kuliah saja di IAIN, saya bilang, loh kenapa? Jarang-jarang orang lulus di Unhas. Tapi daripada mengecewakan bapak masuk saja dua-duanya. Saya kuliah dua-duanya tiga tahun. Kuliah rangkap. Tapi di IAIN saya tinggalkan, padahal sudah mau sarjana muda. Yang penting orangtua sudah tidak kecewa lagi," bebernya sambil tertawa.
Buatnya, mengenyam pendidikan pesantren membawa dampak positif buat perkembangan karirnya saat ini. "Pengaruhnya ya kita pembinaan mental dan ajaran agama. Kalau saya disuruh ceramah politik bisa, ceramah agama bisa, suruh nasihat perkawinan bisa, khotbah jumat bisa, suruh baca doa bisa. Apa saja bisa, karena sekolah agama. Jadi membuat serba bisa, itu luar biasa," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah
Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Baca SelengkapnyaPemuda ini Menangis Tak Percaya Berhasil jadi Tentara, Pernah 9 Kali Gagal Tes Sampai Kolonel TNI Kaget
Momen seorang Kolonel TNI AD temui prajurit baru yang berhasil lolos pendidikan setelah 9 kali gagal.
Baca Selengkapnya"Perundungan dengan Dalih Apa pun Tak Boleh Dibiarkan!"
Dirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Semangat Pemilih Pemula, Ratusan Pelajar Bakal Berikan Hak Suara saat Pemilu
Ratusan pelajar di Kampar tercatat sebagai pemilih pemula di Pemilu 2024
Baca Selengkapnya4 Cara Bagi Orangtua dalam Membantu Anak agar Belajar dari Kesalahan
Menurut peneliti dari Harvard, berikut cara agar anak terbiasa belajar dari kesalahan.
Baca Selengkapnya11 Hal Dasar yang Perlu Diajarkan pada Anak Sejak Dini, Bantu Lebih Mandiri sejak Muda
Keterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca SelengkapnyaMomen Haru Anak Penjual Gula Jawa Berhasil Raih Gelar Guru Besar di UGM, Kenang Momen Sulit Pengorbanan Keluarga
Demi tetap menyekolahkan putranya, orang tua Sarijaya harus merelakan pendidikan anak perempuannya.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaPertemuan Haru Tukang Ikan Keliling sama Anaknya Siswa Seba Polri di Jalan, Bertemu karena Komandan Penasaran
Cerita kehidupan dari keduanya menarik perhatian komandan.
Baca Selengkapnya