Merdeka.com - Niat Bobi (26) untuk membayar biaya masuk Taman Kanak-kanak anaknya tertunda. Dia terpaksa meringkuk di balik jeruji besi Polsek Senapelan karena nekat mencuri mesin jahit.

Warga Kecamatan Senapelan, Pekanbaru, Propinsi Riau, tersebut diringkus anggota Polsek Senapelan, karena nekad mencuri mesin jahit di Jalan H Jabar yang tak jauh dari rumahnya.

"Anak saya butuh uang Rp 1 juta untuk masuk TK, dan masih kurang Rp 500 ribu. Makanya saya khilaf dan nekad mengambil mesin itu," kata Bobi kepada wartawan saat ditemui dalam tahanan Polsek Senapelan, Senin (14/7).

Sebelumnya, Bobi pernah bekerja sebagai sopir, namun ia meninggalkan pekerjaannya tersebut sehingga mengalami kesulitan ekonomi untuk mencukupi kebutuhan rumah tangganya. "Mau bagaimana lagi, sudah terlanjur, dan saya khilaf," kata Bobi lagi.

Kanit Reskrim Polsek Senapelan Iptu Syahrizal, mengatakan pihaknya menahan tersangka Bobi atas adanya laporan dari korbannya.

"Sementara Tersangka Bobi kita tahan dulu guna penyidikan lebih lanjut. Tapi dia sudah mengakui perbuatannya dan mengaku khilaf," terang Iptu Syahrizal.

Akibat perbuatannya, Bobi terancam pidana penjara selama tujuh tahun. Penyidik menjeratnya dengan Pasal 363 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).