Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

De-Soekarnoisasi, Soeharto 'bunuh' Bung Karno di hati rakyat

De-Soekarnoisasi, Soeharto 'bunuh' Bung Karno di hati rakyat soeharto - soekarno. swararakyat208.files.wordpress.com

Merdeka.com - Sebagai presiden yang baru dilantik, Soeharto tahu benar siapa sebenarnya pemimpin yang dicintai rakyatnya. Soekarno, dianggap Soeharto sebagai tembok besar yang bisa menghalanginya untuk meraih simpati dan kepercayaan rakyat Indonesia.

Untuk menghancurkan 'tembok' besar tersebut, Soeharto perlahan-lahan mereduksi kebesaran Soekarno di hati rakyat Indonesia saat itu. Soekarno 'dibunuh' karakternya oleh Soeharto.

"Alasannya mudah saja, di tahun 1965 hingga 1966, Soekarno masih dekat dengan rakyat, masih dielu-elukan rakyat. Untuk meraih kekuasaan selain secara politis, maka sejarah tentang Soekarno juga harus direduksi atau di de Soekarnoisasi," ujar sejarawan LIPI Asvi Warman Adam saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (20/6).

Menurut Asvi, upaya Soeharto 'membunuh' Soekarno dari hati dan ingatan rakyat Indonesia sangat masif dilakukan di zaman orde baru. Bahkan sejarah pun diputar, ditambahi dan diubah demi menjauhkan sosok Soekarno dari hati rakyat Indonesia kala itu.

Sebagai contoh, Stadion Gelora Bung Karno (GBK) yang dianggap bisa membangkitkan kenangan terhadap proklamator itu diganti namanya menjadi Stadion Utama Senayan. "Dulu Puncak Soekarno, lalu diganti jadi Puncak Jaya. Soekarno Pura diganti jadi Jayapura," terangnya.

Bahkan upaya de-Soekarnoisasi juga dilakukan oleh sejarawan-sejarawan yang pro terhadap orde baru. Dalam buku-buku sejarah di era orde baru, peran besar Soekarno terhadap kemerdekaan dan selama memimpin bangsa ini seolah dikecilkan.

"Bahkan dalam buku 'Pejuang dan Prajurit' buatan Nugroho Notosusanto di cetakan pertama, dalam foto proklamasi tidak wajah Soekarno. Wajah Soekarno dalam cetakan pertama itu dipotong," terangnya.

Bahkan tidak sekadar mengecilkan peran Soekarno, orde baru juga memfitnah putra sang fajar tersebut. Soekarno diadu domba dengan dua sahabatnya, Hatta dan Shahrir.

Upaya untuk mengadu domba Soekarno dan Hatta itu, kata Asvi bisa ditemukan di buku Cindy Adam yang berjudul 'Penyambung Lidah Rakyat'. Di buku cetakan pertama, buku terjemahan tersebut ditambahkan dua alinea yang isinya fitnah dan adu domba.

"Dua alinea itu tambahan itu memfitnah dan mengadu domba Soekarno dengan Hatta dan Syahrir. Setelah dibandingkan dengan buku aslinya, ternyata dua alinea itu tidak pernah ada dalam tulisan Cindy Adam yang asli," terangnya.

Namun kini rezim telah berganti, Soeharto pun telah tumbang dan rakyat kembali bisa melihat peran besar Soekarno. bahkan kini Haul Bung Karno pun diperingati secara besar-besaran.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ada di Mana Soeharto Saat  Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

Ada di Mana Soeharto Saat Momen Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

Ini kesaksian Soeharto saat revolusi terjadi. Apa yang sedang dikerjakannya?

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Sesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan

Kata Bijak Soekarno tentang Perjuangan, Bakar Semangat Jiwa Muda di Bulan Kemerdekaan

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata bijak Soekarno tentang perjuangan yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sebut Kenal Dekat Presiden ke-2, Pendukung Teriaki Balikan, Titiek Soeharto Senyum-senyum Malu Sambil Melirik Sang Anak

Prabowo Sebut Kenal Dekat Presiden ke-2, Pendukung Teriaki Balikan, Titiek Soeharto Senyum-senyum Malu Sambil Melirik Sang Anak

Menegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya
Deretan Potret Kebersamaan Anak Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot

Deretan Potret Kebersamaan Anak Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot

Jarang tersorot, berikut adalah potret kebersamaan enam anak Presiden Soeharto.

Baca Selengkapnya
Potret Eno Sigit Cucu Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot, Dulu Pernah Jadi Penyanyi

Potret Eno Sigit Cucu Presiden Soeharto yang Jarang Tersorot, Dulu Pernah Jadi Penyanyi

Sosok Eno Sigit yang merupakan cucu Presiden Soeharto sempat mencuri perhatian di dunia hiburan.

Baca Selengkapnya
Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Mengenang Petisi 50, Surat Protes Kepada Presiden Soeharto yang Ditandatangani 50 Tokoh di Indonesia

Ini merupkan sebuah peristiwa sejarah di era Orde Baru yang mungkin tidak banyak orang ketahui.

Baca Selengkapnya