Datangi kantor Persija, Emil bilang 'kita tamu harus tahu diri'
Merdeka.com - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, sore tadi mendatangi Kantor Persija Jakarta di Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan tersebut hadir politisi PDIP, Maruarar Sirait, lalu Manajer Persib Bandung, Umuh Muchtar, manajemen Persija, Bobby, dan Ketua Suporter Persija, Richard.
Dalam pertemuan tersebut, Ridwan Kamil menyampaikan permisi untuk bertanding di Jakarta. "Tidak lain tidak bukan kami ini tamu, tamu harus tau diri, tamu menyampaikan niat, ya hari minggu kan kita ada final Piala Presiden. Karena mainnya ada di Jakarta ya kita menghaturkan permisi gitu," ujar Ridwan di kantor Persija, Senayan, Jakarta, Jumat (16/10).
Ridwan ingin final kejuaraan sepakbola ini sebagai sebuah kegembiraan, bukan layaknya seperti sebuah perang.
"Kita tidak harus setiap tahun seperti ini seolah-olah mau perang harus ada cara lebih baik nonton kegembiraan bukan nonton ketakutan. Pesta rakyat bukan pesta provokasi atau kerusakan. Saya dekati suporter agar mengubah kultur," paparnya.
Ridwan meminta masyarakat untuk mengambil pelajaran dari ketidakmajuan sepakbola di Indonesia. "Sudah sepakbolanya tidak berprestasi, kita malah terkenal dengan hal-hal yang tidak ada urusannya dengan nilai olahraga. Oleh karena itu saya titip pesan agar menerima kami dengan apa adanya," jelasnya.
Kang Emil, sapaan akrabnya, bahkan mengatakan jika Persija saat datang ke Bandung nanti, dia juga tak segan mempersilakan mereka datang berkunjung ke pendoponya.
"Saya sebagai wali kota masih ada kesempatan kalo nanti Persija atau Jakmania ke Bandung tolong kabari. Ini hanya masalah koordinasi," ucapnya.
"Ini ada kejadian-kejadian yang bisa diselesaikan dengan baik. Jangan sampai lepas kendali karena hanya masalah kurang koordinasi saja. Itu jaminan saya, bahkan kalo mau main ke Bandung seperti arahan Bang Yos, bisa saya terima di pendopo saya di Kota Bandung," sambungnya.
Ridwan juga menjelaskan jika Presiden Jokowi menitipkan penyelenggaraan ini kepada Maruarar Sirait agar bisa menjadi sebuah percontohan.
"Pak presiden sudah menitipkan kepada Maruarar, ini harus menjadi percontohan bahwa final harus ramai, aman, dan gembira itu menjadi sebuah kebangkitan sepakbola," tuturnya.
Menurut dia, harmonisasi dan sportifitas dalam olahraga adalah hal yang wajib. Oleh sebab itu, Ridwan Kamil meminta kepada masyarakat terutama suporter arti dari lawan dan musuh.
"Tolong bedakan kata lawan dan musuh, orang Indonesia itu kadang tak bisa membedakan kata lawan dan musuh. Nah kalo olahraga itu lawan, lawan itu adalah teman berkompetisi, kalau kompetisinya sudah selesai lawan jadi kawan lagi. Tapi kalau musuh orang selalu mengidentikkan seolah-olah sampai kapanpun tetap berseberangan. Saya kira tidak begitu," tutupnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian menegaskan Gubernur DKJ dipilih langsung oleh rakyat bukan ditunjuk Presiden.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaEnam remaja di Jakarta Barat rayakan tahun baru di kantor polisi
Baca SelengkapnyaBudi menyebut relawan memberikan sejumlah masukan kepada Jokowi.
Baca SelengkapnyaSiapapun yang dipanggil oleh MK dalam persidangan nanti disebutnya wajib untuk hadir.
Baca SelengkapnyaPasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca SelengkapnyaBawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca Selengkapnya