Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Daripada dikorup, Ahok cuek saja penyerapan anggaran DKI rendah

Daripada dikorup, Ahok cuek saja penyerapan anggaran DKI rendah Ahok jadi narasumber diskusi Konferensi Nasional. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tak ambil pusing dengan rendahnya penyerapan anggaran DKI Jakarta. Sampai November 2014, baru 36,07 persen dari total jumlah APBD 2014 sebesar Rp 76,9 triliun yang diserap.

Padahal DKI telah menargetkan penyerapan seharusnya lebih tinggi yang didapat tahun lalu yang mencapai 84,5 persen.

"Enggak apa-apa penyerapannya rendah," kata Ahok di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (8/12).

Ahok mengaku telah mengetahui permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran tersebut. Menurutnya ada 10 dinas di DKI yang memang tidak memiliki kinerja yang baik.

Dia menyebutkan, salah satu permasalahan penyerapan anggaran rendah di 10 dinas itu lantaran program yang tidak jelas. Sehingga beberapa program terpaksa dihentikan.

"Kita sudah tahu 10 dinas itu. Banyak anggaran tidak bisa dicairkan karena programnya tidak jelas. Makanya kita mau coret. Beberapa yang enggak mau, akan kita stop," kata Ahok.

Sebelumnya, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan, dinas yang paling tak maksimal menggunakan anggaran adalah Dinas Perhubungan.

"Dishub itu tahun ini hanya menyerap anggaran sekitar 3,7 persen," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (5/11).

Salah satu penyebab kecilnya penyerapan anggaran di Dishub karena kasus penyalahgunaan anggaran pengadaan Transjakarta dan bus sedang pada tahun anggaran 2013. Ditambah lagi, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, memutuskan untuk tidak melanjutkan program tersebut. Padahal rencana pembelian tersebut memiliki nilai Rp 3,2 triliun.

Anggaran di Dishub sendiri mencapai Rp 4,12 triliun. Artinya, jika hanya 3 persen anggaran yang terpakai, maka Dishub DKI baru menggunakan anggaran sekitar Rp 120 miliar.

"Mereka (Dishub DKI) lebih berhati-hati atau sebanyak mungkin tidak mengadakan lelang. Kemarin saat kasus penyalahgunaan anggaran transjakarta dan bus sedang tahun 2013, banyak pejabat juga yang dipanggil Kejagung untuk menjadi saksi, makanya mereka mungkin takut menyerap anggaran," jelas Heru.

Selain Dishub, SKPD lain yang serapannya buruk adalah Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta. Hingga kini, dinas yang dikomandoi oleh Nandar Sunandar itu baru mampu menyerap anggaran sebesar 7,7 persen.

Rendahnya serapan anggaran di Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta terkendalanya pembelian lahan. Kemudian disusul, Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta sebesar 9 persen dari total alokasi anggaran sebesar Rp 6,29 triliun. Dari total dana tersebut, Rp 6,156 triliun digunakan untuk belanja langsung.

(mdk/ian)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Ahok Klaim Beri Masukan untuk Pembangunan IKN tapi Tak Dijalankan Jokowi

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Beda Pendapat dengan Ahok, JK: Jokowi Paling Hebat Kerjanya Blusukan

Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.

Baca Selengkapnya
TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

TPN Ganjar-Mahfud Bela Ahok soal Jokowi-Gibran Tak Bisa Kerja: Itu Namanya Demokrasi

Menurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Ahok Cerita Dihina karena Ikuti Megawati: Ngapain Ikut Nenek-Nenek Katanya

Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.

Baca Selengkapnya
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali

Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali

Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tegaskan Gubernur DKI Jakarta Dipilih Rakyat

Jokowi Tegaskan Gubernur DKI Jakarta Dipilih Rakyat

Jokowi menyampaikannya dalam rapat membahas RUU DKJ bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju.

Baca Selengkapnya