Dari Malaysia hingga Rusia ingin belajar membatik ke Indonesia
Merdeka.com - Banyak orang dari luar negeri seperti Malaysia, Vietnam, Filipina bahkan Rusia berminat untuk belajar memproduksi batik berbahan baku dari limbah. Ketertarikan mereka itu karena tingginya limbah kertas dan plastik yang selama ini didatangkan dari negara itu dan diproduksi di Kota Pekalongan yang merupakan salah satu pusat batik Jawa Tengah.
"Kami ditawari supaya melatih mereka saat pameran berlangsung. Selain itu, mereka juga melakukan komunikasi secara intensif setelah pameran mengenai ketertarikan dan tingginya minat mereka terhadap keterampilan membatik di beberapa bahan limbah mulai dari kertas, plastik sampai berupa aluminium foil," ujar pengrajin batik limbah dan bahan alami, Harris Hariyadi usai mendatangi Kantor Pemprov Jateng di Jalan Pahlawan Kota Semarang, Jawa Tengah guna bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Selasa (30/9).
Harris yang sebelumnya mendatangkan limbah kertas berbahan alumunium foil dari Malaysia itu masih mempertimbangkan tawaran dari negara tetangga. Pria lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu merasa khawatir jika kreasi dan keterampilan khas Indonesia kita itu akan dijiplak oleh pelaku industri kerajinan di negara-negara tersebut.
"Pengalaman dulu mereka menghibahkan limbah kertas aluminium dari Malaysia tapi dengan syarat produk jadi dijual ke mereka kembali ke negaranya dan dilarang dipasarkan ke negara lain," ungkap Harris yang sudah 8 tahun menjadi pengrajin batik tersebut.
Harris saat ini menjadi satu-satunya perajin di Jawa Tengah yang mendapat lisensi dari UNESCO World Craft Council Award 2014 lalu. Kemampuan dia berkreasi di bidang kerajinan tradisional itu telah membawa produknya terus dipamerkan ke berbagai dunia, di antaranya di kota Dongyang Tiongkok pada 18 sampai 22 Oktober mendatang. Produk batik dari bahan baku limbah karya tangan terampilnya itu saat ini sudah dipamerkan dan disimpan di Museum Unesco Bangkok, Thailand.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah Perajin Batik Tulis Giriloyo, Lalui Masa Sulit COVID-19 dengan Bersholawat
Keberadaan sentra batik di Kampung Giriloyo ini turut membuat Kalurahan Wukirsari menyabet gelar Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.
Baca SelengkapnyaWarga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaGelapkan Pajak dan Sembunyi di Bali, Bule Rusia Dideportasi
Petugas Imigrasi mendeportasi WN Rusia berinisial DL (36). Dia diketahui melakukan penggelapan pajak skala besar di negaranya lalu sembunyi di Bali.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terinspirasi dari Tarian Unggas, Begini Uniknya Batik Merak Ngibing Asli Priangan Timur
Pengguna batik ini diharapkan bisa mengagumi keindahan alam Priangan Timur.
Baca SelengkapnyaWisata Pekalongan Populer, Sajikan Pemandangan Alam Asri hingga Budaya
Pekalongan tidak hanya batik, tetapi juga memiliki tempat wisata indah dan unik.
Baca SelengkapnyaTahapan Pelaksanaan Pemilu di Indonesia, Menarik Dipelajari
Pelaksanaan pemilu memiliki langkah-langkah yang terstruktur dan diatur secara ketat.
Baca Selengkapnya600 Perusahaan Tekstil dari 16 Negara Kumpul di Jakarta, Beberkan Tips Peluang Bisnis di Bidang Fesyen
Selain produsen teknologi dan mesin, Indo Intertex juga menjadi ajang kumpul para fesyen designer dan brand-brand fesyen ternama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPameran Wisata di Belanda, Pertamina Gaungkan Desa Wisata Binaan & Produk UMKM Unggulan
Partisipasi Pertamina pada pameran di kawasan Eropa ini bertujuan mengenalkan budaya nusantara.
Baca SelengkapnyaTerinspirasi dari Lingkungan Sekitar, Ini Makna Batik Melati Pandanwangi dan Sejuta Bunga Khas Madiun
Batik-batik ini juga sudah tercatat dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kemenkumham RI.
Baca Selengkapnya