Dapat uang jatah hasil curian, Ayah beli sepeda untuk anak
Merdeka.com - Dodik, warga Jalang Hangtuah Sidoklumpuk, Sidoarjo, menjadi salah maling yang apes. Saat kawan-kawannya lolos ketika gagal menggarong rumah Jayadi warga Tirtomoyo, Pakis, Malang Sabtu (13/12), hanya dirinya tertangkap oleh warga.
Dia sempat menjadi sasak hidup sebelum diserahkan ke polisi. Dodik berhasil diringkus warga desa di rerimbunan pohon bambu pingir sungai, tidak jauh dari lokasi pencurian.
Kepada polisi, Dodik mengaku hanya ikut-ikutan dalam pencurian tersebut. Dia baru bergabung dengan kelompok pimpinan Yudi sejak Oktober 2014 lalu dan selalu malakukan aksi bersama Suwoto alias Bemo dan Sugeng.
"Saya baru dua bulan kenal sama Yudi, dia itu tetangga beda desa. Sugeng yang mengenalkan. Kalau Sugeng memang teman satu desa," aku Dodik di Polsek Pakis, Selasa (16/12).
Dodik kenal dekat dengan Sugeng. Dia sempat meminjam uang untuk bisnis supplier udang. Namun belakangan bisnisnya merugi, kemudian dikenalkan dengan Yudi.
"Pas kesulitan uang lagi, saya kembali pinjam ke Sugeng tapi saya diajak ikut Yudi, awalnya katanya diajak jalan-jalan, ya itu ternyata saya diajak mencuri," terang Dodik.
Dodik selama ini sebagai penyuplai produk ikan segar untuk restoran dan usaha catering. Usahanya dijalankan di daerah Lingkar Timur Sidoarjo, tapi belakangan sering merugi dan akhirnya bangkrut.
Kondisi itu yang kemudian membuatnya tidak berdaya saat diajak teman-temannya. Dia berharap hasil yang didapat dari aksinya, bisa menjadi modal untuk menjalankan usahanya lagi.
Dodik hanya sekadar melakukan instruksi Yudi. Dia tidak tahu menahu ihwal persiapan perlengkapan mencuri dan penentuan target sasaran. Yudi atau Sugeng biasanya yang menentukan sasaran, sementara dirinya biasa duduk di bangku belakang mendengarkan diskusi mereka.
Tugas Dodik hanya memastikan kondisi rumah kosong atau berpenghuni. Caranya, biasanya dengan berpura-pura bertamu ke rumah yang menjadi sasaran.
"Tugas saya turun untuk mengetuk pintu rumah. Kalau ternyata rumah yang dituju ada penghuninya, pura-pura salah selamat dan menanyakan alamat rumah orang tertentu," katanya.
Dari perannya itu, dia menerima bagian secara cash. Pertama kali, dia mendapatkan Rp 300 ribu, tapi kemudian tidak ikut beraksi lagi.
"Terus ikut lagi dapat bagian Rp 2,8 juta, uangnya saya gunakan buat beli sepeda anak saya," ujar pria dua anak itu.
Begitu berhasil menangkap Dodik, polisi langsung melakukan pengembangan dengan menggerebek rumah Yudi, pimpinan komplotan di Jalan Airlangga, Sidoarjo. Dari hasil penggeledahan banyak barang hasil kejahatan yang disita polisi.
Dari rumah Yudi disita 15 tas laptop, 3 buah DVD player, 2 buah handycam, 3 buah kamera digital, perhiasan liontin batu kecubung, 7 buah dompet dan 6 buah remote control televisi.
"Rumah Suwoto, Sugeng dan Dodik berdekatan di Jalan Hangtuah Sidoarjo. Sementara Yudi tinggalnya terpisah, di Jalan Airlangga," kata Kanit Reskrim Polsek Pakis Ipda Ronny Margaes di Polsek Pakis, Selasa (16/12/2014).
Polisi juga menyita sebuah tablet dan charger laptop di rumah Suwoto alias Bemo dan sebuah DVD player dari rumah Dodik. Namun sayang polisi gagal menangkap tersangka pelakunya, bahkan istri Yudi terlebih dahulu kabur sebelum polisi datang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meski membeli makanan dengan uang mainan, pria ini menyambut sang nenek dengan rendah hati
Baca SelengkapnyaAksi pemotor yang mengetok kaca mobil saat di lampu merah ini bikin resah warga Surabaya.
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesabaran BH (69) habis karena putranya RN (26) kerap menggadaikan sepeda motor diam-diam. Dia melapor ke polisi dan anak kandungnya itu pun ditangkap.
Baca SelengkapnyaUcok Baba hendak membeli mobil Alphard untuk dibawa pulang kampung ke Sumatra.
Baca SelengkapnyaMerayakan ulang tahun tak harus dengan perayaan mewah, tetapi juga bisa dengan cara sederhana dan membekas.
Baca SelengkapnyaAda saja cerita tak terduga yang terjadi selama mudik ke kampung halaman.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya