Dana BOS Rp 100 juta hilang di parkir Kantor Gubernur Sulsel
Merdeka.com - Dana bantuan operasional sekolah (BOS) SMP Negeri 23 Makassar Jalan Pacinang Raya sebesar Rp 100 juta hilang di parkiran kantor Gubernur Sulsel Jalan Urip Sumoharjo Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakukkang, Kota Makassar, Jumat (26/4).
Dana tersebut hilang di bagasi motor milik Muh Manysur Hamid, bendahara SMP 23 Makassar. Korban menyimpan dana BOS di bagasi motor Honda Vario lalu ditinggal pergi masuk ke dalam Bank Sulselbar yang terletak di dalam Kompleks Kantor Gubernur.
"Saya hendak menyetorkan daftar gaji guru-guru di Bank Sulselbar. Uangnya saya simpan di bagasi," kata Mansyur saat melaporkan peristiwa yang dialaminya di sentra pelayanan kepolisian (SPK) Terpadu Polsek Panakukkang.
Menurut pengakuan Mansyur, dana BOS yang hilang baru dicairkan di Bank Sulselbar Jalan DR Sam Ratulangi bersama Kepala Sekolah SMP 23 Makassar Basri Jurru. Uang terbungkus dengan kertas cokelat dengan pecahan Rp 100 ribu itu sedianya untuk pembayaran insentif guru PNS dan guru honor.
Kejadian yang menimpa Mansyur tergolong cepat. Pasalnya, dia mengaku hanya meninggalkan kendaraannya sekitar lima menit. Draf gaji guru yang ia setorkan ke bank hanya dimasukkan dan tak perlu menunggu lama.
Jika dilihat dari kondisi motor korban, polisi memperkirakan pelaku membuntuti korban hingga ke tempat parkir kemudian menunggu korban meninggalkan kendaraannya. Pelaku kemudian meraih bungkusan yang terdapat di bawah sadel dengan memasukkan tangan di sela-sela sadel tanpa merusak kunci pengaman sadel.
"Saat kembali ke motor saya membuka sadel dan kaget melihat bungkusan uang sudah hilang. Tapi tidak ada tanda-tanda kerusakan dan kunci sadel juga masih utuh," jelas Mansyur.
Kepala SMP Negeri 23 Makassar, Basri Jurru di kantor Polisi mengatakan dana yang hilang itu merupakan jatah SMP Negeri 23 untuk triwulan kedua tahun 2013. Sekolahnya mendapatkan jatah sekitar Rp 200 Juta. Jumlah itu sesuai dengan jumlah siswa di sekolah tersebut.
Kepala Polsekta Panakkukang, Komisaris Polisi (Kompol) Agung Kanigoro mengatakan, uang tersebut diduga dicuri. "Ini kelalaian bendahara, mestinya uang itu dijaga baik-baik jangan di simpan di sadel, itu kan tidak aman dan mengundang orang lain untuk berbuat jahat," ujar Agung.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi Dapatkan Dana BOS, Sekolah di Bogor Diduga Gelar Kegiatan Belajar Fiktif Selama 3 Tahun
Sekolah itu sudah tiga tahun terakhir mendapatkan dana bos yang nilanya Rp7 juta setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaPemerintah Angkat 1,7 Juta Honorer jadi PNS, Guru Malah Respons Begini
Sayangnya upaya pengangkatan tenaga honorer berpotensi menimbulkan masalah.
Baca SelengkapnyaTak Lulus SD, Pria ini Kini Jadi Bos Punya Banyak Karyawan Penghasilan Sehari Jutaan Rupiah
Walau dia tak tamat menempuh pendidikan di bangku SD, nyatanya kini ia berhasil menjadi seorang bos dengan punya banyak karyawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Parah! 3 PNS Disdik Garut Gelapkan Uang Koperasi Rp1 Miliar Lebih dengan Jaminan Dana BOS
Sejak September 2018 hingga Januari 2019, ketiga berhasil melakukan pinjaman fiktif menggunakan data 14 sekolah.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Bocorkan Waktu Pencairan Kenaikan Gaji PNS 8 Persen
Uang makan yang diterima ASN tingkat paling bawah yakni golongan IV sebesar Rp41 ribu per hari.
Baca SelengkapnyaKesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis
Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.
Baca SelengkapnyaPemkot Depok Kucurkan Dana Rp 62,2 Miliar untuk THR 7.086 PNS
Besaran THR yakni penghasilan gaji 100 persen dari penghasilan satu bulan yang diterima pada bulan Maret
Baca SelengkapnyaJangan Lupa Cek Rekening, THR Pensiunan PNS Cair Mulai 22 Maret 2024
Bagi ASN atau pensiun sendiri sekaligus penerima pensiun janda/duda dan/atau penerima tunjangan janda/duda, maka THR 2024 dibayarkan pada keduanya.
Baca SelengkapnyaDitambah 10 Persen, Segini Total Gaji Guru yang Dijanjikan Ganjar Jika Menang Pilpres 2024
Ganjar bilang gaji guru saat ini masih berkisaran di angka Rp300.000 per bulan.
Baca Selengkapnya