Merdeka.com - Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku pernah mencoba mengudara dengan maskapai Susi Air milik Susi Pudjiasti, yang kini menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan. Di dalam pesawat jenis Caravan itu, Dahlan mengaku berkenalan dengan Susi untuk pertama kali.

"Pernah saya terbang dengan Susi Air dari Dobo di Maluku Tenggara. Di situlah saya pertama kenal dengan dia. Semula saya pikir dia karyawan biasa. Dia bertindak seperti petugas ground dan ketika ikut terbang di pesawat itu dia yang melayani penumpang," tulis Dahlan dalam blognya pada 13 September tahun lalu.

Dahlan menyatakan kekagumannya terhadap sosok Susi. Perempuan ini tak jual mahal dan tak bergaya elitis walaupun seorang bos besar.

"Saya kagum ketika akhirnya tahu dialah bos besar Susi Air. Orangnya cekatan, cerdas, antusias, bicaranya blak-blakan, suaranya besar, agak parau, dan sangat tomboi," tambah dia.

Saat itu, Dahlan yang menjabat Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (Dirut PLN) merasa terbantu dengan kehadiran Susi Air. Keberadaan maskapai yang menjangkau daerah pelosok ini memungkinkan Dahlan blusukan mengecek kelistrikan nasional.

"Saya begitu sering menggunakan jasa Susi Air. Banyak rute yang penerbangan lain tidak mau, dia terbangi. Misalnya, Jakarta-Cilacap. Atau Medan-Meulaboh. Atau antarkota kecil di Papua. Sebagai orang yang kini harus memikirkan listrik sampai ke seluruh pelosok negeri yang terpencil, saya ikut berterima kasih kepada Susi," ungkap dia.

Lanjut dia, semua pilot di maskapai Susi air adalah orang asing karena terkenal rajin. Hal itu sesuai dengan karakter Susi yang merupakan perempuan pekerja keras dan ulet.

"Susi Air memang punya kebijakan hanya mempekerjakan pilot asing untuk 38 pesawatnya. Pilot-pilot Susi Air, ujar Susi kepada saya suatu saat, mau mengerjakan semua hal yang terkait dengan pesawatnya: mengangkat bagasi, menutup pintu, mencuci pesawat, dan menjadi pramugarinya sekalian. Ini sama dengan sikap Susi sendiri yang senang mengerjakan apa saja. Meski seorang bos besar, dia biasa melakukan pekerjaan yang remeh-temeh," pungkas dia.