Merdeka.com - Kelompok ekstremis Islamic State Iraq and Syiria (ISIS) sepertinya benar-benar membuat gerah masyarakat di Indonesia. Meski muncul dukungan dari sekelompok kecil masyarakat, tapi mayoritas masyarakat di negeri ini menyatakan menolak keberadaan ISIS.

Hal itu nampak dari pernyataan-pernyataan sejumlah pejabat di seluruh daerah Indonesia, yang melarang dan menyatakan perang dengan organisasi ekstrem ini.

Berikut ini daerah-daerah menyatakan 'perang' dengan ISIS yang dirangkum oleh merdeka.com:

Kota Solo

Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Rudy) meminta warganya tidak ikut organisasi terlarang Islamic State Iraq Syiria (ISIS). Dia mengimbau masyarakat Solo selalu memegang teguh Pancasila dan Undang-Undang Dasar 45 sebagai dasar Negara. "Organisasi itu (ISIS) akan memecah belah persatuan bangsa," kata Rudy, kepada wartawan, Selasa (05/08).Menurut Rudy, terpenting saat ini adalah bagaimana membentengi diri masing-masing, dengan memiliki jiwa nasionalis. Dengan demikian tidak mungkin masyarakat akan bergabung dengan organisasi radikal ISIS."Saya mengimbau warga Solo yang sudah terlanjur bergabung dengan ISIS segera bertaubat dan segera keluar dari organisasi itu," ujarnya menegaskan.Rudy meminta masyarakat untuk bersama-sama menjaga kondusifitas Kota Solo. Membangun Solo menjadi aman, lanjut Rudy, merupakan kerja keras dari semua unsur. Sehingga tidak baik jika munculnya organisasi itu akan membuat Solo menjadi tidak aman dan tidak nyaman untuk ditinggali.

Kota Bandung

Keberadaan kelompok ISIS juga membuat Wali Kota Bandung Ridwan Kamil gerah. Dia mengaku tidak akan memberi ruang bagi organisasi yang memiliki paham radikalisme di Bandung, Jawa Barat."Sikat habis saja kalau ada (kelompok ISI di Bandung," kata pria yang akrab disapa Emil saat ditemui usai pelantikan anggota DPRD Kota Bandung, Selasa (5/8).Namun Emil mengaku belum menerima laporan adanya warga yang terlibat aktivitas itu. "Belum kelihatan di Bandung, kalau ada tolong diinformasikan. Saya sudah rapat dengan muspida bahas ini (ISIS)," tandasnya.Tidak lupa Emil mengajak masyarakat untuk ikut memerangi paham yang hanya akan merusak ideologi bangsa, Pancasila. Dia pun mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan ajakan kelompok tersebut."Ini urusan rumah tangga orang lain, Syiria dan Irak. Naha kudu urang nu riweuh (kenapa kita harus repot," tandasnya.

Kota Semarang

Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Semarang akan mencegah ikrar mendukung ISIS di dalam Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Kedungpane Semarang.Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Djihartono di Semarang, mengatakan lembaga pemasyarakatan itu dihuni 19 narapidana teroris."Kami antisipasi jangan sampai ada ikrar mendukung ISIS. Pemerintah kan sudah menyatakan kalau dilarang," kata Djihartono, seperti diberitakan Antara, Selasa (05/06).Salah satu upaya pencegahan, kata dia, melalui pengamanan terhadap 37 pembesuk narapidana teroris di LP Kedungpane.

Kota Kupang

Penolakan terhadap ISIS juga dilontarkan Wali Kota Kupang Jonas Salean di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia menegaskan tidak akan memberi izin pendirian ISIS di wilayah ibu kota Provinsi NTT itu. "Saya tegaskan ISIS tidak akan saya berikan ruang dan tempat di daerah ini," kata Jonas, Selasa (05/08).Menurut dia, ISIS adalah sebuah organisasi terlarang. Organisasi itu secara konstitusional, sangat bertentangan dengan ideologi bangsa dan negara Indonesia, yaitu Pancasila.Karena itu, apapun alasannya ISIS tidak akan diberikan tempat. "Kita nyatakan sebagai organisasi terlarang dan akan kita perangi bersama di daerah," katanya.

Provinsi Jawa Barat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) juga menolak adanya paham ISIS yang sedang hangat diperbincangkan di Tanah Air. Gubernur Jabar Ahmad Heryawan meminta peran serta masyarakat untuk menolak organisasi yang dikhawatirkan mengancam keutuhan NKRI.Aher, begitu akrab disapa, mengakui belum menerima laporan masuk soal pergerakan organisasi yang sudah jelas ditolak banyak ulama di Indonesia. "Kalau ke saya belum (ada laporan masuk), mungkin ke Polda atau intelijen sudah ada laporan," kata Aher di Gedung Sate Bandung, Selasa (5/8).Dia berharap warga Jabar benar-benar menolak paham radikal tersebut. Menurut dia, ISIS melakukan penyerangan dan perusakan merupakan hal yang bertentangan dengan agama. Kalau pun benar-benar ada, kata politisi PKS itu, ISIS tidak akan berkembang di Jabar."Tapi ya mudah-mudahan tidak ada orang di Jabar yang sepaham dengan ISIS," kata Aher menegaskan.

Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai masuknya kelompok ISIS di Indonesia, khususnya di Kota Surakarta, Provinsi Jateng, tidak bisa dibiarkan oleh semua pihak karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa."Saat ini Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masuk di Indonesia, Jateng sudah masuk, di Solo (Surakarta) juga sudah ada tembok-tembok yang ditulisi, itu bukan persoalan yang bisa dibiarkan karena bersifat serius," katanya di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Senin (4/8).Menurut Ganjar, masyarakat yang telah bergabung dengan ISIS di Indonesia perlu diajak berbicara guna mengetahui alasan yang bersangkutan masuk ke kelompok militan tersebut."Mereka kita ajak berdialog, apakah mereka emosional atau karena ideologi. Jika ideologi maka harus segera diselesaikan, tapi kalau emosional harus dikembalikan ke jalurnya dengan didekati secara kultural atau spiritual," ujarnya.