Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Curhat Tan Malaka Dicalonkan Jadi Anggota DPR tapi Tak Yakin Terpilih

Curhat Tan Malaka Dicalonkan Jadi Anggota DPR tapi Tak Yakin Terpilih Tan Malaka. ©2018 Merdeka.com/Hari Aryanti

Merdeka.com - Sutan Ibrahim Datuk Tan Malaka atau lebih dikenal dengan Tan Malaka bercerita kepada teman sekelasnya saat menempuh pendidikan di Harleem, Belanda, Dick Van Wijngaarden terkait pencalonannya sebagai Dewan Rakyat setelah dia kembali ke Indonesia. Namun, Tan merasa sangat kecil harapannya terpilih menjadi anggota Dewan Rakyat. Pasalnya, pemilihan itu bukan langsung dilakukan rakyat, tapi keputusan akan diambil oleh para pembesar dari seluruh Hindia Belanda.

Surat itu ditulis "Bapak Pendiri Republik" ini pada 5 Januari 1921 dari Tanjung Morawa, Deli Serdang. Saat itu dia dicalonkan menjadi anggota Dewan Rakyat karena hubungannya dengan berbagai pihak masih sangat baik.

"Sekarang hubunganku dengan orang lain masih cukup baik. Sehingga aku dicalonkan, misalnya untuk duduk di Dewan Rakyat, sekalipun kecil sekali harapan aku akan diterima. Pemilihan diatur sedemikian rupa sehingga nasibku akan tergantung pada suatu pengangkatan oleh Gubernur Jenderal," tulisnya.

Penulis Madilog ini menilai sangat ironis anggota Dewan Rakyat tak dipilih rakyat atau keputusan bukan berada di tangan rakyat, melainkan gameente dari seluruh Hindia. Gameente adalah sebuah istilah dalam bahasa Belanda dan merupakan sebuah nama pembagian administratif.

tan malaka

Tan Malaka ©2018 Merdeka.com/Hari Aryanti

"Dan gameente-gameente itu penuh dengan alap-alap uang dan budak-budak," ungkapnya.

Jika rakyat murni yang menjadi pemilih, Tan yakin bakal terpilih. Dia juga mengaku mendapat sokongan dari SOK (Sumatera's Oost Kust- Pantai Timur Sumatera) dan Aceh.

"Tetapi suara beberapa juta penduduk di sana itu tidak berlaku. Sehingga harapan terletak pada pengangkatan," tulisnya.

Kepada Dick, Tan juga bercerita bahwa dia akan meninggalkan Deli Serdang dan dia akan bekerja. Namun dia mengatakan di mana dia akan bekerja masih belum menentu. Pada masa itu, tenaga pengajar sangat kurang. Karena itulah dia yakin di manapun dia bisa bekerja sebagai guru. Tan merasa baik di Medan maupun Jawa, peluangnya mendapat pekerjaan cukup besar.

"Banyak harapan bagiku di Medan, tetapi tentu di Jawa begitu juga," tulisnya.

Tan juga bercerita keinginannya untuk tinggal di Barat lebih lama. Tapi karena kondisi keuangan, itu tak dapat dia lakukan sehingga dia kembali ke Hindia atau Indonesia.

"Andaikata uangku masih banyak, maka pasti aku belum kembali ke Hindia," tulisnya dalam surat tersebut.

Surat itu dipamerkan di Museum Nasional dalam pameran "Surat Pendiri Bangsa." Pameran ini diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Pahlawan. Pameran akan ditutup pada 22 November mendatang.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Candaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman

Candaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman

Candaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).

Baca Selengkapnya
Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin

Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.

Baca Selengkapnya
Fadel Islami, suami Muzdalifah, terpilih sebagai anggota Dewan setelah mencalonkan diri untuk pertama kalinya

Fadel Islami, suami Muzdalifah, terpilih sebagai anggota Dewan setelah mencalonkan diri untuk pertama kalinya

Suami Muzdalifah, Fadel Islami terpilih menjadi anggota dewan DPRD Banten.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota

Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota

Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak

Baca Selengkapnya
Tarung Bareng Anak Wapres di Dapil Artis, Begini Karir Politik Mulan Jameela yang Diwarnai Gugatan

Tarung Bareng Anak Wapres di Dapil Artis, Begini Karir Politik Mulan Jameela yang Diwarnai Gugatan

Mulan Jameela mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Partai Gerindra

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Cerita Komeng Sejak Lama Mimpi Jadi Anggota Dewan

Cerita Komeng Sejak Lama Mimpi Jadi Anggota Dewan

Wajah Komeng di kertas suara DPD RI Dapil Jawa Barat bikin salfok warga

Baca Selengkapnya
Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Jelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk

Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP

Cerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP

Ara mengatakan, keputusan itu melalui pertimbangan yang matang, salah satunya berdiskusi dengan orang tua dan keluarga.

Baca Selengkapnya