Curhat Tan Malaka Dicalonkan Jadi Anggota DPR tapi Tak Yakin Terpilih
Merdeka.com - Sutan Ibrahim Datuk Tan Malaka atau lebih dikenal dengan Tan Malaka bercerita kepada teman sekelasnya saat menempuh pendidikan di Harleem, Belanda, Dick Van Wijngaarden terkait pencalonannya sebagai Dewan Rakyat setelah dia kembali ke Indonesia. Namun, Tan merasa sangat kecil harapannya terpilih menjadi anggota Dewan Rakyat. Pasalnya, pemilihan itu bukan langsung dilakukan rakyat, tapi keputusan akan diambil oleh para pembesar dari seluruh Hindia Belanda.
Surat itu ditulis "Bapak Pendiri Republik" ini pada 5 Januari 1921 dari Tanjung Morawa, Deli Serdang. Saat itu dia dicalonkan menjadi anggota Dewan Rakyat karena hubungannya dengan berbagai pihak masih sangat baik.
"Sekarang hubunganku dengan orang lain masih cukup baik. Sehingga aku dicalonkan, misalnya untuk duduk di Dewan Rakyat, sekalipun kecil sekali harapan aku akan diterima. Pemilihan diatur sedemikian rupa sehingga nasibku akan tergantung pada suatu pengangkatan oleh Gubernur Jenderal," tulisnya.
Penulis Madilog ini menilai sangat ironis anggota Dewan Rakyat tak dipilih rakyat atau keputusan bukan berada di tangan rakyat, melainkan gameente dari seluruh Hindia. Gameente adalah sebuah istilah dalam bahasa Belanda dan merupakan sebuah nama pembagian administratif.
Tan Malaka ©2018 Merdeka.com/Hari Aryanti
"Dan gameente-gameente itu penuh dengan alap-alap uang dan budak-budak," ungkapnya.
Jika rakyat murni yang menjadi pemilih, Tan yakin bakal terpilih. Dia juga mengaku mendapat sokongan dari SOK (Sumatera's Oost Kust- Pantai Timur Sumatera) dan Aceh.
"Tetapi suara beberapa juta penduduk di sana itu tidak berlaku. Sehingga harapan terletak pada pengangkatan," tulisnya.
Kepada Dick, Tan juga bercerita bahwa dia akan meninggalkan Deli Serdang dan dia akan bekerja. Namun dia mengatakan di mana dia akan bekerja masih belum menentu. Pada masa itu, tenaga pengajar sangat kurang. Karena itulah dia yakin di manapun dia bisa bekerja sebagai guru. Tan merasa baik di Medan maupun Jawa, peluangnya mendapat pekerjaan cukup besar.
"Banyak harapan bagiku di Medan, tetapi tentu di Jawa begitu juga," tulisnya.
Tan juga bercerita keinginannya untuk tinggal di Barat lebih lama. Tapi karena kondisi keuangan, itu tak dapat dia lakukan sehingga dia kembali ke Hindia atau Indonesia.
"Andaikata uangku masih banyak, maka pasti aku belum kembali ke Hindia," tulisnya dalam surat tersebut.
Surat itu dipamerkan di Museum Nasional dalam pameran "Surat Pendiri Bangsa." Pameran ini diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai salah satu rangkaian peringatan Hari Pahlawan. Pameran akan ditutup pada 22 November mendatang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Candaan 'Istrimu Mantanku' Berujung Maut, Pria di Pagaralam Ajak Kakak Bunuh Teman
Candaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaCak Imin Curhat: Ada Kawan Saya 'Dibeli' Paslon Lain Sampai Lupa Punya Teman Bernama Muhaimin
Cak Imin mengatakan, temannya beralih dukungan ke pihak lain lantaran telah diiming-imingi sesuatu.
Baca SelengkapnyaFadel Islami, suami Muzdalifah, terpilih sebagai anggota Dewan setelah mencalonkan diri untuk pertama kalinya
Suami Muzdalifah, Fadel Islami terpilih menjadi anggota dewan DPRD Banten.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Blak-blakan Cak Imin Dulu Ikut Potong Tumpeng di IKN, Kini Berbalik Menolak Pemindahan Ibu Kota
Cak Imin akhirnya buka suara soal dulu dukung pembangunan IKN, sekarang malah menolak
Baca SelengkapnyaTarung Bareng Anak Wapres di Dapil Artis, Begini Karir Politik Mulan Jameela yang Diwarnai Gugatan
Mulan Jameela mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Partai Gerindra
Baca SelengkapnyaDibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaCerita Komeng Sejak Lama Mimpi Jadi Anggota Dewan
Wajah Komeng di kertas suara DPD RI Dapil Jawa Barat bikin salfok warga
Baca SelengkapnyaJelang Debat Cawapres, Cak Imin: Banyak Istirahat Supaya Tidak Ngantuk
Debat ini pada intinya dapat memaparkan visi dan misi perubahan yang digagasnya.
Baca SelengkapnyaCerita di Balik Maruarar Hengkang dari PDIP
Ara mengatakan, keputusan itu melalui pertimbangan yang matang, salah satunya berdiskusi dengan orang tua dan keluarga.
Baca Selengkapnya