Merdeka.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi bergegas ke Kampung Panenjoan, Desa Salam Mulya, Kecamatan Pondok Salam, Purwakarta, saat mendapat pesan singkat dari warganya. Warga yang diketahui pasangan Uris dan Karsem tersebut, mengirim pesan karena mengaku tidak punya bahan pokok untuk dimakan.

Tanpa berpikir panjang, Dedi menyambangi rumah warga tersebut dengan memikul sekarung beras tanpa dibantu bawahannya. Setibanya di rumah Uris Dedi memberikan beras seberat 50 kilogram itu.

"Saya terima SMS bahwa ada warga yang tidak punya beras untuk memasak, maka langsung saya siapkan beras untuk kebutuhan mereka," kata Dedi, di Purwakarta, Selasa (2/2).

Uris dan istrinya Karsem, tinggal di gubuk berukuran 3x5 meter, berdinding bilik dan berlantai tanah. Di rumah tersebut, juga ditempati dua anaknya Dedeh (28), dan Abidin (23), serta cucunya.

"Kemarin saya inisiatif SMS ke nomor SMS center Pak Bupati dan Alhamdulillah direspons langsung," tutur anak Uris, Abidin.

Dedi sendiri menerima SMS tersebut ketika malam hari, dan langsung menyuruh stafnya untuk menyediakan beras. "Saya terima laporan, dan langsung siapkan beras untuk kebutuhan mereka," tuturnya.

Uris sendiri mengaku, kesulitan mencari nafkah untuk keluarga. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan seluruh harta bendanya sudah habis terjual.

"Kondisinya semakin parah setelah anak saya Abidin di-PHK, dan Dedeh ditinggal suaminya meninggal," kata Uris menceritakan kesusahannya pada Bupati Dedi.

Sementara menanggapi masalah warganya, Dedi menyatakan akan membantu keluarga tersebut. Dedi juga menuturkan bahwa laporan melalui SMS center ini adalah jembatan dirinya agar bisa berkomunikasi secara langsung dengan warganya. Kejadian serupa bukan kali pertama, melainkan sejak pertama kali dirinya menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Bahkan banyak hal lucu dalam menerima laporan warga.

"Itu upaya kita dalam menampung aspirasi dan keluhan masyarakat, dibuka pertama kali saya menjabat ketika tahun 2008, bukan hanya keluhan bahkan hingga masyarakat yang meminta nama anak untuk bayinya," ungkap Dedi.