Curang saat berjudi, pria di Bali dipukuli & disemen di kandang ayam
Merdeka.com - Apes benar nasib Putu Widnyana (27), warga Banjar Dinas Juwuk, Desa Alasangker, Buleleng, Bali. Dia dianiaya oleh lima orang pelaku judi tajen (sabung ayam).
Dalam kondisi babak belur dirinya dimasukkan ke kandang ayam dan disiram cairan semen. Informasi yang diperoleh merdeka.com, saat kejadian korban ikut bermain sabung ayam.
Korban diduga membawa ayam yang sudah dipersiapkan untuk kalah. Akibatnya, banyak pejudi yang bertaruh untuk ayamnya kecewa dan mengamuk.
"Dia (korban) bawa ayam sendiri, tetapi taruhannya ke ayam lawannya. Karena ketahuan, dia diamuk bebotoh (penjudi) yang kalah," kata salah seorang bebotoh yang melihat kejadian tersebut di arena judi tajen, Jumat (12/2).
Korban saat itu ditarik oleh lima orang dan langsung dipukuli serta diinjak-injak. Dalam keadaan babak belur, korban lantas disiram cairan semen. Tidak hanya itu, korban langsung dimasukkan ke kandang ayam.
Tidak terima dirinya diperlakukan seperti itu, Widnyana melaporkan apa yang dialaminya ke Polres Buleleng.
"Awalnya, saya sabung ayam, pertama menang Rp 4 juta kemudian yang kedua saya kalah Rp 4 juta, dan itu sudah saya bayar. Terus yang ketiga, saya duduk kemudian datang sekitar 4 orang suruh saya naik, saya kemudian naik. Sampai di atas saya dipukul, tangan dipegang, terakhir saya dimasukan ke kandang ayam, ada 2 jam saya di dalam. Padahal saya tidak ada masalah sebelumnya," kata Widnyana saat dimintai keterangan penyidik di Mapolres Buleleng.
Kasubag Humas Polres Buleleng, AKP Agus Wudarma Putra membenarkan laporan tersebut. Menurutnya, kasus penganiayaan ini masih dalam tahap penyelidikan.
"Laporan sudah masuk, ini kami masih tindaklanjuti untuk proses penyelidikan. Anggota sudah melakukan pencarian terhadap pelaku sesuai keterang korban," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alih-alih duduk di warung makan, pria ini memilih makan sembari melihat tawuran di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaSempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaWalaupun harganya mahal, namun perawatannya tak sulit. Sama seperti ayam-ayam pada umumnya
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena sakit sebab tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
Baca SelengkapnyaMeski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca Selengkapnya