Curahan hati 450 tahanan Batam masuk Muri
Merdeka.com - Hasil karya 450 orang warga binaan Rumah Tahanan Kelas IIA Batam berupa lukisan, tulisan, puisi, surat, dan sajak dengan media kain sepanjang 357 meter, tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (Muri) kategori "Penyampaian Ekspresi Seni Warga Rumah Tahanan".
Piagam pencatatan rekor Muri dengan nomor 6439 tersebut disampaikan oleh Manager Muri, Ngadri pada Kepala Rutan Kelas IIA Batam Anak Agung Gde Khrisna, Senin.
Karya lukisan, puisi di atas kain tersebut dilakukan secara bersama-sama oleh 450 orang tahanan laki-laki dan wanita yang menghuni Rutan Batam.
Tahanan diberi kebebasan menggambar, menulis, atau mencurahkan keluh kesahnya dalam media yang sudah disiapkan tersebut sesuai dengan keinginannya.
"Kegiatan ini baru pertama kali dilakukan di Rutan seluruh Indonesia. Jumlahnya juga sangat banyak, jadi indikator tersebut yang menjadikan ini masuk rekor," ujar Ngadri, seperti dikutip dari Antara, Senin (21/4).
Meski kegiatan pencatatan rekor tersebut terganggu hujan, namun kegiatan yang dimulai sejak Senin pagi terus dilaksanakan hingga Siang hari oleh hampir seluruh tahanan.
"Kegiatan melukis, atau pembuatan sajak oleh warga binaan sebelumnya sudah dilakukan oleh banyak rumah tahanan atau lembaga pemasyarakatan. Namun yang dilakukan bersama-sama dengan jumlah peserta sangat banyak baru kali ini terjadi," ujar Ngadri.
Kepala Rutan Kelas IIA Batam, Anak Agung Gde Khrisna mengatakan ide kegiatan tersebut untuk memberikan media bagi para warga binaan untuk menuangkan ide, atau gagasan dalam pikirannya melalui lukisan dan tulisan.
"Sesuai dengan undang-undang, yang dibatasi dari warga binaan hanyalah geraknya. Sehingga kebebasan yang lain termasuk menyalurkan ekspresi atau hobi, itu tidak dicabut," kata dia.
Kegiatan tersebut, kata dia, juga bisa menjadi media bagi warga binaan untuk minta maaf pada keluarga, korban, atau orang-orang lain yang dirugikan akibat perbuatan melawan hukum.
Seorang warga binaan, mengatakan cukup senang dengan kegiatan tersebut karena bisa mencurahkan isi hati yang selama ini tidak bisa diungkapkan.
"Kami sadar kalau perbuatan yang mengakibatkan ditahan di sini salah. Saya ingin minta maaf, meski hanya bisa dituangkan dalam lukisan dan tulisan," kata dia.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Tahanan Kabur dari Rutan Polsek Tanah Abang Ditangkap, Total 13 Orang Dijebloskan Kembali ke Bui
Mereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaFOTO: Ribuan Bilik dan Kotak Suara Pemilu 2024 Mulai Didistribusikan ke Tingkat Kecamatan
Pemungutan suara Pemilu 2024 akan diselenggarakan pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPuncak Arus Balik Mudik di Pelabuhan Merak Malam Ini, Volume Kendaraan Terus Meningkat
Dari hasil rekapitulasi jumlah kendaraan pada arus mudik dari Merak ke Bakauheni yang didata Polda Banten sebanyak 259.216 kendaraan bermotor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Media Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaEnam Tahanan Kabur dari Polsek Tanah Abang Masih Berkeliaran, Ingatkan Keluarga Tak Bantu Pelarian
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan delapan tahanan sudah ditangkap dalam tiga hari pengejaran
Baca Selengkapnya4 Orang Tewas di Pelataran Apartemen Penjaringan Jakut Satu Keluarga, Dugaan Kuat Bunuh Diri
Hasil pemeriksaan sementara, empat orang korban meninggal dunia diduga akibat bunuh diri lompat dari Lantai 22.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca Selengkapnya