Curah Hujan Tinggi Pada 5-10 Januari, Tak Se-ekstrem Dibandingkan Tahun Baru
Merdeka.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat tetap waspada sebab potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. Hasil analisa atmosfer terkini menunjukkan potensi hujan lebat masih terjadi di beberapa wilayah Indonesia sepekan ke depan.
"Kondisi tersebut dikarenakan pola tekanan rendah di Belahan Bumi Utara (BBU) dan meningkatnya pola Tekanan Rendah di wilayah Belahan Bumi Selatan (BBS) mengindikasikan terjadinya peningkatan aktivitas Monsun Asia yang dapat menyebabkan penambahan massa udara basah di wilayah Indonesia," kata Deputi Bidang Meteorologi, R Mulyono R Prabowo, dalam rilis yang diterima merdeka.com, Senin (6/1).
Selain itu, potensi hujan lebat juga dikarenakan meningkatnya pola tekanan rendah di BBS (sekitar Australia) dapat membentuk pola konvergensi (pertemuan massa udara) dan belokan angin menjadi signifikan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator.
"Sementara itu berdasarkan model prediksi, aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) fase basah diprediksikan mulai aktif di sekitar wilayah Indonesia selama periode sepekan ke depan, kondisi ini tentunya dapat meningkatkan potensi pembentukan awan hujan cukup signifikan di wilayah Indonesia," katanya.
Lalu apakah curah hujan akan akan sama seperti malam pergantian Tahun Baru lalu?
"Menurut saya lebih rendah. Signalnya tidak sebesar malam pergantian tahun baru kemarin. Tapi kategori hujannya masih sedang dan sangat lebat," kata Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca, Agie Wandala Putra, saat dihubungi merdeka.com, Senin (6/1).
BMKG melihat distribusi hujan saat ini terjadi secara merata. Sehingga masyarakat tetap harus meningkatkan kewaspadaan.
Jika melihat periodenya dalam hitungan lima hari, curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat itu akan mengguyur Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulsel, Bali dan NTB-NTT.
"Tapi mendekati akhir pada tanggal 9-10 itu akan bergeser ke pesisir Sumatera," jelas Agie.
Saat ini, katanya, BMKG terus memonitor perubahan-perubahan cuaca. Mengingat Indonesia juga sedang terkena Intertropical Convergence Zone dari Australia.
"Makanya kita pantau terus," jelasnya.
Berikut wilayah dengan potensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 05-08 Januari 2020 :- Aceh- Sumatera Utara- Sumatera Barat- Riau- Kepulauan Riau- Jambi- Bengkulu- Bangka Belitung- Sumatera Selatan- Lampung- Banten- DKI Jakarta- Jawa Barat- Jawa Tengah- DI Yogyakarta- Jawa Timur- Bali- NTB- NTT- Kalimantan Barat- Kalimantan Tengah- Kalimantan Utara- Kalimantan Timur- Kalimantan Selatan- Gorontalo- Sulawesi Utara- Sulawesi Tengah- Sulawesi Tenggara- Sulawesi Selatan- Maluku- Maluku Utara- Papua Barat- Papua
Periode 09-12 Januari 2020 :- Aceh- Sumatera Utara- Sumatera Barat- Riau- Kepulauan Riau- Jambi- Bengkulu- Bangka Belitung- Sumatera Selatan- Lampung- Banten- DKI Jakarta- Jawa Barat- Jawa Tengah- DI Yogyakarta- Jawa Timur- NTT- Kalimantan Barat- Kalimantan Tengah- Kalimantan Utara- Kalimantan Timur- Kalimantan Selatan- Gorontalo- Sulawesi Utara- Sulawesi Tengah- Sulawesi Barat- Sulawesi Selatan- Sulawesi Tenggara- Maluku- Maluku Utara- Papua Barat- Papua
Selain hujan lebat, potensi ketinggian gelombang laut di wilayah Indonesia diperkirakan lebih dari 2,5 meter. Berikut wilayahnya:
- Laut Natuna Utara- Laut Jawa Bagian Timur- Perairan Utara Kep.Anambas - Kep.Natuna- Perairan Selatan Jawa Barat Hingga Sumba- Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas Bag.Selatan- Perairan P. Sawu - Rote- Samudra Hindia Selatan Jawa Hingga Ntt- Laut Banda- Perairan Kep. Kai - Aru- Laut Sulawesi Bagian Timur- Perairan Kep.Sangihe - Kep.Talaud- Laut Maluku Bagian Utara- Perairan Halmahera Bagian Utara- Perairan P.Morotai- Perairan Timur P.Halmahera- Laut Halmahera- Perairan Utara Papua Barat Hingga Papua- Samudra Pasifik Utara Halmahera Hingga Papua
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin. Selain itu, kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diimbau agar selalu waspada," jelasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca Hujan adalah Turunnya Air dari Awan, Ini Penjelasannya
Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaBMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan
BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca Selengkapnya9 Daerah Status Siaga dan Waspada Dampak Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Wilayahnya
Potensi terjadinya cuaca ekstrem akibat adanya intervensi tiga bibit siklon tropis secara sekaligus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
BMKG Bicara Potensi Puting Beliung Ekstrem Muncul di Jakarta, Apa Cirinya?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) berbicara soal potensi angin puting beliung ekstrem muncul di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaFOTO: Penampakan Awan Gelap Selimuti Langit Jakarta yang Diprediksi BMKG Bakal Ada Cuaca Ekstrem Sepekan ke Depan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaWaspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini
Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaMengenal Fenomena Equinox, Penyebab Cuaca Panas di Pulau Bintan-Kepri
Suhu udara maksimum yang tercatat di Pulau Bintan mencapai 33,6 derajat Celcius.
Baca SelengkapnyaCuaca Ekstrem Diprediksi Landa Sejumlah Wilayah Indonesia hingga Pertengahan Maret, Masyarakat Diminta Waspada Banjir
Penyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaPeringatan Dini Cuaca Buruk di Bali pada 15-17 Maret 2024
Cuaca buruk akibat terbentuknya bibit siklon tropis di Samudra Hindia bagian tenggara.
Baca Selengkapnya