Curah Hujan Menurun, Potensi Hotspot dan Karhutla di Sumsel Meningkat
Merdeka.com - Beberapa wilayah di Sumsel pada bulan ini diperkirakan akan mengalami periode penurunan curah hujan. Kondisi ini meningkatkan potensi munculnya titik-titik panas (hotspot) dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Meski tidak bisa dikatakan sebagai musim kemarau, penurunan curah hujan telah terjadi. Kondisi ini ditandai dengan adanya jeda hujan selama beberapa hari.
"Karena curah hujan turun dan adanya jeda hujan ini, maka harus diwaspadai karena dapat menimbulkan titik-titik panas (hotspot). Karhutla bisa terjadi di masa-masa ini," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel Wandayantolis, Jumat (3/2).
Pada fase penurunan curah hujan di periode musim hujan ini, masyarakat diharapkan untuk selalu membersihkan lingkungan sekitar. Warga juga diminta untuk tidak melakukan pembakaran di lahan terbuka, gunakan masker, dan gunakan pakaian yang sesuai agar kesehatan tetap terjaga.
"Di fase ini banyak dampak buruk yang terjadi, bisa karhutla atau gangguan kesehatan, itu perlu dilakukan," ujarnya.
Wandayantolis menyebut, prakiraan itu berdasarkan kajian yang dirilis BMKG terkait musim hujan periode 2022-2023 secara umum di Sumsel yang telah melewati puncaknya.
Dinamika atmosfer terkini menunjukkan La Nina masih berada pada kondisi lemah meski diprediksi akan meluruh ke kondisi netral pada periode Februari-Maret 2023. Sebelumnya, fenomena Triple Dip La Nina yang terjadi sepanjang 2020 hingga 2022 telah mengurangi hotspot dan karhutla di wilayah Sumatera Selatan.
Indeks Dipole Mode saat ini menunjukkan kondisi netral dan diprediksi tetap netral hingga Mei 2023. MJO diprediksi masih aktif di fase 3 pada awal dasarian I Februari 2023 dan beralih menuju fase 4 di akhir dasarian I bulan ini.
"Sementara prediksi anomali OLR secara spasial pada akhir dasarian I Februari 2023 juga menunjukkan potensi pertumbuhan awan di wilayah Sumatera bagian selatan meningkat," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaSebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Baca SelengkapnyaHujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.
Baca SelengkapnyaPeringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaJakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan semakin meluas. Selain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Ilir, api mulai bermunculan di Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKondisi ini akibat di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara tersebut sudah masuk musim kemarau terhitung sejak Januari tahun ini.
Baca Selengkapnya