Coba hentikan perampok, anggota polisi malah dibedil

Merdeka.com - Perampokan uang yang terjadi di sekitar Makam KH Samanhudi, Dukuh Talang, Banaran, Grogol, Sukoharjo, Senin (11/8) siang sempat berusaha digagalkan oleh polisi. Aipda Sutana, anggota Satlantas Polresta Solo, yang kebetulan melintas di tempat tersebut, sempat menjatuhkan dua pelaku yang berhasil merampas uang Rp 162 juta, dari korban Yudo Adiyanto.

"Saya tadi mau pulang di rumah Banaran, lewat sini kok ada rame-rame. Saya dengar ada rampok, kebetulan pelakunya lewat depan Saya pas. Langsung Saya pepet ke tembok dan jatuh. Saya sempat mau merebut tas korban, tapi Saya malah ditembak. Beruntung tidak kena," ujar Sutana bersemangat.

Lebih lanjut Sutana mengisahkan, usai terjatuh pelaku yang terdiri dari 4 orang yang mengenakan helm dan jaket lengkap, kembali bangun dan melarikan diri. Keempat pelaku menggunakan 2 sepeda motor, masing-masing Honda Mega Pro dan sepeda motor bebek.

"Saya terus kejar hingga 100an meter. Tapi saya kembali diancam tembakan ke udara. Akhirnya saya mundur, dan melaporkan kejadian ini ke Polresta melalui pesawat HT (Handy Talky)," ujarnya.

Sementara itu Kapolresta Solo, Kombes Pol Iriansyah yang juga datang ke TKP (tempat kejadian perkara) mengatakan, akan berkoordinasi dengan Polresta Sukoharjo. Lantaran TKP berada di wilayah Sukoharjo. Pihaknya hanya membantu saja.

"Kita bantu pengamanan, olah TKP dan pengejaran pelaku. Sementara untuk ranah hukum Polres Sukoharjo yang akan menangani. Kita sudah berkoordinasi," katanya.

Atas kejadian tersebut, Iriansyah meminta kepada warga masyarakat agar lebih berhati-hati. Apalagi saat membawa uang dalam jumlah banyak atau barang berharga lainnya.

"Masyarakat tinggal lapor saja ke polsek setempat, biar mendapatkan pengawalan," imbuhnya.

Sementara itu, aparat dari Polsek Grogol maupun Polres Sukoharjo belum tiba di lokasi. TKP memang lebih dekat ke wilayah Solo dibandingkan Sukoharjo. Jika ke Solo hanya berjarak 1 kilometer, sedangkan ke Sukoharjo, berjarak lebih dari 15 kilometer.

Sebelumnya, Yudo Adiyanto (34), warga Desa Gadungan RT 01 RW 04 Kecamatan Wedi, Klaten, Jawa Tengah, menjadi korban perampokan di sekitar Makam KH Samanhudi, Banaran, Grogol, Sukoharjo, Senin (11/8). Uang senilai Rp 162 juta raib dibawa pelaku. Nahas, tak hanya uang yang raib, Yudo juga menderita luka bacok dan tembakan.

Informasi yang dihimpun merdeka.com menyebutkan, saat kejadian sekitar pukul 11.30 WIB, Yudo hanya sendirian membawa uang ratusan juta tersebut. Dari tempat kerjanya di SPBU Babatan, Wonosari, Klaten, ia mengendarai sepeda motor Honda Legenda AD 4622 AU menuju sebuah bank di Laweyan Solo.

Rupanya gerak-gerik Yudo sudah diikuti 4 orang pelaku sejak dari tempat kerjanya. Sesampai di tempat sepi, dua pelaku dengan sepeda motor Honda Mega Pro memepet korban. Sementara 2 pelaku lainnya mengawasi dari jauh.

"Kedua pelaku memepet korban dekat kuburan sepi. Terus dibacok, direbut tasnya. Mau melawan malah ditembak," ujar Handiman (55) Hadi (55) warga 57 Laweyan, Solo.

Usai mendapatkan tas korban, keempat pelaku melarikan diri ke arah kota Solo. Tak lama kemudian beberapa anggota polisi dari Polresta Solo, tiba di tempat kejadian.

"Korban mengalami luka bacok di punggung kanan, dan terkena tembakan di paha sebelah kiri hingga tembus. Pelaku melarikan diri, sementara korban sudah dibawa warga ke RS Kasih Ibu Solo. Kita masih koordinasi dengan Polres Sukoharjo, karena ini wilayah mereka," pungkas Kasubag Humas Polresta Solo, Sis Raniwati.