Cincin dan arloji untuk Gaza
Merdeka.com - Tembang "We Will Not Go Down" yang dilantunkan Michael Heart itu kini akrab lagi di telinga masyarakat dunia ketika Palestina diserbu ratusan rudal tentara Israel sejak 10 hari silam.
Lagu yang didedikasikan untuk rakyat Palestina yang terkenal sekitar lima tahun lalu itu kini sebagian liriknya banyak dijadikan status di media sosial ataupun sekedar menjadi gambar profil media sosial.
Sepekan lebih warga Kota Gaza di Palestina diserang tentara laknatullah Israel. Mereka dengan biadabnya menggunakan peluru kendali yang menghancurkan masjid, sekolah, rumah sakit, serta bangunan lainnya. Saat ini sudah lebih dari 200 orang yang tewas menjadi korban perang yang tidak seimbang itu.
Militer Israel yang memiliki teknologi iron-dome atau kubah anti-rudal bikinan Amerika Serikat ini mampu meledakkan roket pejuang Palestina di udara.
Semangat lagu "We Will Not Go Down" yang dinyanyikan penyanyi Amerika Serikat kelahiran Suriah bernama asli Annas Allaf juga terasa di Indonesia. Di sejumlah kota-kota di Tanah Air, masyarakat menggelar aksi mengecam keberingasan tentara Israel terhadap warga Gaza, Palestina. Banyak masyarakat yang juga mengumpulkan dana untuk membantu korban perang di kota seluas sekitar 45 kilometer persegi itu.
Tak terkecuali di Kota Palu. Informasi yang dikutip dari Antara, Jumat (18/7) Baru-baru ini, ratusan warga Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini menggelar aksi long march (jalan kaki) menyusuri jalan-jalan utama guna menggalang solidaritas untuk warga Palestina yang menjadi korban perang melawan Israel.
Aksi tersebut diprakarsai oleh Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh Muhammad Ali Lamu. Ali Lamu mengatakan sebagai warga muslim, masyarakat harus peduli terhadap rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman zionis Israel laknatullah.
Sesuai UUD 1945, dia mengatakan penjajahan di atas dunia ini harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Ikatan Ulama Palestina Syeikh Ali Ahmad Muqbil meminta dukungan warga Kota Palu agar mendoakan warga Palestina yang kini menjadi korban serbuan tentara biadab Israel laknatullah. Permintaan dukungan itu berlangsung di Masjid Baiturrahim di Kota Palu, yang turut dihadiri Wali Kota Palu Rusdy Mastura dan ratusan warga Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini.
Syeikh Ali Ahmad Muqbil mengatakan, saat ini rakyat Palestina, terutama yang berada di Jalur Gaza, menjadi korban perang dan harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Sejumlah rumah penduduk, rumah sakit dan masjid turut hancur ketika mendapat serangan rudal dari tentara biadab Israel laknatullah.
Menurutnya, bumi Palestina merupakan tempat suci bagi umat Islam karena di negara tersebut terdapat Masjid Al Aqsa yang menjadi bagian bersejarah ketika Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan Isra Miraj.
Dia juga mengatakan, Palestina merupakan bumi para nabi sehingga Palestina harus diperjuangkan dari penyerbuan biadab Israel. "Sejengkal langkah pun kami tak kan mundur," kata Syekh Ali Ahmad Muqbil.
Dalam acara tersebut juga dilakukan penggalangan dana dari masyarakat yang hadir. Selama sekitar satu jam pertemuan, telah terkumpul sekitar Rp 60 juta, serta cincin emas dan arloji yang disumbangkan.
Syeikh Ali Ahmad Muqbil mengatakan, sumbangan tersebut akan digunakan untuk membeli ambulans, membangun rumah sakit yang merawat korban perang dan pejuang Palestina.
"Kita gratiskan semua pasien korban perang karena mereka adalah pahlawan," katanya.
Dia menuturkan, warga Gaza seolah bersuka cita ketika mendapati keluarganya wafat di medan perang. Mereka menyuguhkan teh manis dan roti manis kepada tamu yang berkunjung melayat. Pada hari-hari biasa, warga Gaza hanya menyuguhkan kopi atau teh tanpa gula kepada tamu yang mampir.
"Kematian seorang pejuang Islam tak perlu diratapi tapi harus dihadapi dengan senang karena mereka adalah syuhada yang mendapat jaminan surga oleh Allah SWT," kata Syeikh Ali Ahmad Muqbil.
Duka Warga Palu Wali Kota Palu Rusdy Mastura mengaku segenap warga yang dipimpinnya berduka atas musibah perang yang melanda di Palestina.
Pemerintah Kota Palu dan segenap warga turut merasakan sakitnya warga Palestina yang menjadi korban bengisnya tentara Israel.
"Kita tak bisa berbuat apa-apa, hanya memberikan dukungan dan doa kepada warga muslim di sana," katanya agak terbata-bata.
Dukungan Wali Kota Palu itu disambut teriakan "Allahu Akbar" oleh warga yang memadati Masjid Baiturrahim Kota Palu. Dia juga menyatakannya dukungan atas kemerdekaan rakyat Palestina yang selama ini di bawah kungkungan Israel. Sementara itu Muhammad Ali Lamu yang juga anggota DPRD Kota Palu ini mengatakan, saat ini warga Gaza seolah memiliki enam waktu sholat dalam sehari, yakni sholat jenazah, mengingat banyaknya korban dari warga sipil.
Saat ini lebih 15 ribu warga Gaza mengungsi ke tempat aman akibat serbuan pasukan biadab Israel. Sampai kapan duka Palestina akan berlangsung? Sampai kapan kecamuk perang akan berlangsung? Adakah damai dan kemerdekaan di bumi Palestina? Berbagai pertanyaan itu seolah susah dijawab dengan kondisi saat ini.
Masyarakat Indonesia di berbagai tempat memberikan donasi untuk bantuan kemanusiaan warga Palestina. Termasuk warga Kota Palu hanya bisa memberikan sumbangan sekitar Rp 60 juta serta sebuah cincin emas dan arloji. Cincin emas dan arloji itu diharapkan bisa mengingatkan bahwa waktu adalah sesuatu yang sangat mulia untuk berbuat kebaikan dan menciptakan kemerdekaan untuk Palestina.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi terkini Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaIsrael mencaplok dan menjajah wilayah Palestina sejak 1948.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
11 Orang relawan kemanusiaan MER-C Indonesia akhirnya berhasil menembus masuk ke wilayah Gaza di tengah bombardir zionis Israel.
Baca SelengkapnyaKonotasi kata baru "israeled" ini negatif, mengacu pada tindakan Israel di Palestina, tanah jajahannya.
Baca SelengkapnyaPentingnya peran-peran kekuatan masyarakat sipil, tokoh lintas agama dan akademisi memperlemah Israel.
Baca SelengkapnyaMerebaknya konflik Israel-Palestina memunculkan pertanyaan mengenai pada sisi mana negara-negara lain berpihak.
Baca Selengkapnya1 Ramadan di Palestina jatuh pada Senin (11/3). Warga Jalur Gaza menjalani ibadah puasa di tengah agresi brutal Israel.
Baca SelengkapnyaSekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.
Baca Selengkapnya