Cerita unik di balik celetukan-celetukan gaul
Merdeka.com - Sebagian dari Anda mungkin pernah mendengar kalimat atau celetukan seperti 'segede Gaban' atau 'dari Hongkong'. Kalimat seperti yang disebut di atas pastinya tidak muncul begitu saja, pasti terdapat latar belakangnya. Lalu, dari mana dan sejak kapan istilah tersebut berawal mulai digunakan.
Celetukan 'segede Gaban' diperkirakan pertama kali digunakan pada awal 1980'an. Gaban sendiri merupakan serial action yang populer di Jepang yang kemudian merambat ke Indonesia. Saat itu, saking populernya serial yang pertama kali ditayangkan pertama kali pada 1982, membuat Dunia Fantasi (Dufan) menghadirkan patung polisi galaksi itu di taman hiburan terbesar di Indonesia.
Penggunaan celetukan 'segede Gaban' sendiri konon merujuk pada patung Gaban yang memiliki tinggi sekitar lebih dari lima meter yang ada di Dufan. Namun kini patung Gaban sudah tidak ada lagi.
Sementara itu, celetukan 'dari Hongkong' sendiri memiliki beberapa versi. Salah satunya kisah tentang seorang mahasiswa Universitas Indonesia yang membohongi teman-temannya saat ia menunjukkan sebuah foto kuburan Cina, yang diklaimnya diambil saat dirinya di Hongkong. Namun belakangan diketahui jika foto tersebut diambil di Medan.
Celetukan 'dari Hongkong' kemudian digunakan untuk membantah atau menyanggah pernyataan, data, atau kalimat yang dianggap bohong. Kisah tersebut konon terjadi pada tahun 1970 awal.
Masih banyak celetukan-celetukan yang awalnya hanya berasal dari satu daerah, kemudian populer di daerah lain. Salah satunya kata 'Garing'. Garing sendiri merujuk pada lawakan yang dianggap tidak lucu. Kata 'garing' konon pertama digunakan di Jawa Barat. Karena Jawa Barat memiliki banyak mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, kata 'garing' kemudian menjadi populer.
Selain 'garing' ada kata 'jayus' yang juga berarti sama. Kata ini konon mengacu pada seorang anak di daerah Kemang, Jakarta Selatan bernama Herman. Herman ini merupakan anak dari seorang pelukis di Blok M bernama Jayus Kelana. Karena Herman kerap melontarkan lelucon yang dianggap tidak lucu, maka dirinya kemudian dicap 'jayus'.
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkunjung ke Dusun Malangbong seakan bernostalgia dengan suasana pedesaan tahun 1980-an.
Baca SelengkapnyaTujuan utama cerita anekdot membangkitkan atau menciptakan gelak tawa bagi pembaca serta pendengarnya.
Baca SelengkapnyaKampanye Gibran di Maluku melibatkan sejumlah kepala desa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Merdeka.com merangkum informasi 7 cerita lucu yang bikin ngakak dan cocok untuk cairkan suasana.
Baca SelengkapnyaTidak ada salahnya untuk membaca cerita dewasa lucu yang bikin ngakak di kala waktu senggang.
Baca SelengkapnyaTak jarang di Gunungkidul terdapat bukit yang tersusun dari batu karang seperti yang berada di lautan.
Baca SelengkapnyaRengginang sudah ada sejak puluhan tahun silam di tanah Priangan
Baca SelengkapnyaCerita pendek santri lucu dan menggelitik dapat menjadi hiburan tersendiri bagi siapa saja.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Bawaslu Maluku masih terus melakukan kajian tentang dugaan pelanggaran tersebut.
Baca Selengkapnya