Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita tukang parkir dirikan sekolah gratis, sampai punya 130 murid

Cerita tukang parkir dirikan sekolah gratis, sampai punya 130 murid Ilustrasi Anak Sekolah. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Juru parkir Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad), Undang Suryaman (39), mendirikan TK dan TPA gratis bagi warga sekitar Desa Babakan Loa, Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung yang dibiayai dari hasil bekerja sehari-hari.

"Saya inisiatif mendirikan sekolah gratis karena teringat latar belakang pribadi yang dahulu ingin sekolah namun terbentur masalah dana," kata Undang pada Dies Natalis Fikom Unpad ke-55 di Kampus Fikom Unpad Jatinangor, Kabupaten Sumedang dikutip dari Antara, Sabtu (19/9).

TK dan TPA yang didirikan itu bernama Araudhatul Jannah. Menurut dia, saat ini telah menampung 130 peserta didik yang sebagian besar merupakan anak-anak sekitar Desa Babakan Loa.

"Ketika baru didirikan empat tahun lalu, muridnya hanya 18 orang dan kelasnya memakai area masjid, muridnya masih anak dari satu RT, tapi sekarang sudah meluas," kata pria yang akrab disapa Bang Jack itu.

Jack mengatakan, karena jumlah murid yang bertambah, saat ini sekolah tersebut memanfaatkan rumah mertua yang diberi sekat sebagai ruang belajar mengajar.

"Sejak satu tahun lalu kami menggunakan ruang tambahan ini (rumah mertua) yang mampu menampung 30-40 orang, sudah lumayan meskipun sebenarnya masih cukup sempit juga," katanya.

Pihak keluarga dan teman sejawat selama ini sangat suportif dan banyak membantu, salah satunya dengan menjadi relawan tenaga pengajar tanpa upah bagi para siswa.

"Saat ini tenaga pengajar selain dari pihak keluarga juga dari teman-teman relawan yang mau mengajar tanpa dibayar, bantuan seperti buku sekolah juga mulai berdatangan," kata dia.

Ilmu yang diajarkan pada para siswa, kata dia, lebih berorientasi pada pendidikan agama disamping juga mengajarkan pengetahuan umum lainnya.

"Yang paling utama itu belajar shalat dan baca Iqra, setelah itu baru masuk ke palajaran, kurikulum pelajarannya sudah sesuai," kata dia.

Dia berusaha keras untuk mengembangkan sekolahnya itu, meski terkendala dana pengembangan yang tidak sedikit. Namun ia tetap menjaga semangat agar sekolahnya itu tetap bisa menjadi solusi bagi warga di sekitarnya, sekaligus memfasilitasi siswa yang membutuhkan pendidikan usia dini.

"Dana masih ala kadarnya, maka dari itu kita belum mampu membayar guru jadinya tidak terlalu banyak yang mau ikut mengajar, tempat yang sempit juga masih jadi kendala," kata kata pria yang telah bekerja menjadi juru parkir di Fikom Unpad sejak 1992 itu.

Pada kesempatan itu, dia menyatakan, pihak-pihak lain yang memiliki cita-cita yang seperti dirinya untuk mebantu sesama namun masih belum berani mewujudkan untuk berupaya ikhlas dalam bekerja dan jangan memprioritaskan materi.

"Kekurangan materi jangan menjadi halangan untuk bergerak membantu sesama, selama niatnya ikhlas tidak untuk mengejar keuntungan, pasti akan selalu ada jalan," kata dia menambahkan.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya

Perhimpunan Guru Tolak Rencana Dana BOS untuk Makan Siang Gratis, Ini Alasannya

Perhimpunan Guru mengatakan, anggaran BOS saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan sekolah.

Baca Selengkapnya
Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Kisah Pasutri Bikin Sekolah Berkualitas Gratis di Tulungagung, Awalnya Lesehan di Teras Rumah yang Dindingnya Lapuk

Pasutri ini selalu mengingat pesan orang tuanya untuk tidak mengukur pekerjaan dengan uang yang didapat.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun

Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun

pelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.

Baca Selengkapnya
Penampakan Rumah Berumur 206 Tahun di Rembang, Sudut-Sudut Ruangannya Bikin Penasaran

Penampakan Rumah Berumur 206 Tahun di Rembang, Sudut-Sudut Ruangannya Bikin Penasaran

Siapa sangka, kediaman tersebut sarat benda-benda unik nan antik.

Baca Selengkapnya
Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci

Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci

Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci.

Baca Selengkapnya
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.

Baca Selengkapnya
Pelajar SMA 11 Kupang Terima Makan Siang Gratis, Ini Menunya

Pelajar SMA 11 Kupang Terima Makan Siang Gratis, Ini Menunya

SMA Negeri 11 menjadi sekolah pertama yang menerapkan makan siang gratis bagi siswa

Baca Selengkapnya