Merdeka.com - Warga Bangli, Bali dihebohkan dengan video rekaman anak kecil yang sedang menyetubuhi seekor babi babi betina. Video tersebut beredar dari handphone ke handphone lain.

Si bocah yang yang masih berusia 7 tahun itu ternyata menyetubuhi babi di kandang karena disuruh beberapa temannya. Begitu mengetahui bahwa video anaknya menyetubuhi babi beredar, WS, orang tua si bocah pun berang.

WS lalu meminta anaknya untuk menceritakan mengapa video itu bisa terjadi. Setelah mendapat penjelasan dari sang anak, WS lalu melaporkan kasus itu ke Polres Bangli, bali, Selasa (5/8) kemarin.

Lalu bagaimana kasus tersebut bisa terjadi? Berikut kisah tragisnya:

Bocah 7 tahun dipaksa setubuhi babi oleh 3 temannya

Kasus bocah berusia 7 tahun menyetubuhi babi itu terjadi pada 27 Juli lalu. Berawal saat anak WS, PR (7) dipaksa bersetubuh dengan babi betina oleh ketiga temannya di sebuah kandang.PR dipaksa menyetubuhi babi di kandang milik Ni Nayan Ngincen. Pelaku yaitu KMS (10), KAK (13) dan IWN (16). Ketiganya sendiri tercatat sebagai pelajar SD, SMP dan SMK.Tak terima anaknya diperlakukan seperti itu, orangtua PR, WS lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bangli.

Diiming-imingi layangan

Kepada orangtuanya, PR mengaku mau disuruh menyetubuhi babi di kandang milik Ni Nayan Ngincen. Kepada orangtuanya, PR mengaku diiming-imingi akan diberikan layangan oleh ketiga pelaku.Dengan paksaan dan imingi-iming, PR lalu menuruti keinginan ketiga pelaku yaitu KMS (10), KAK (13) dan IWN (16) untuk menyetubuhi babi. Dengan polosnya, bocah SD itu pun melakukan aksi tidak senonoh itu.

Direkam dan disebarkan

KMS (10), KAK (13) dan IWN (16) rupanya tidak hanya menyuruh PR (7) untuk menyetubuhi babi milik Ni Nayan Ngincen di kandang. Salah satu dari mereka lalu merekam adegan tidak senonoh itu dengan kamera di handphone.Pelaku lalu menyebarkan video amoral itu lewat handphone ke handphone hingga akhirnya orang PR, WS mengetahui video. Berang dengan perilaku ketiganya terhadap anaknya, WS lalu melaporkan kasus ini ke Polres Bangli."Adegan tersebut direkam, lalu disebarkan melalui ponsel oleh salah satu pelaku," ujar Kasat Reskrim Polres Bangli AKP Nyoman Sukanada.

Kasus ditangani unit PPA Bangli

Kasat Reskrim Polres Bangli AKP Nyoman Sukanada membenarkan laporan asusila itu.Saat ini anggotanya sedang mengumpulkan sejumlah barang bukti dan meminta keterangan saksi."Kasusnya sedang ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bangli," kata seperti dilansir dari humas.polri.go.id, Selasa (5/8).Saat ini polisi masih memproses kasus tersebut. Polisi pun berencana memeriksa ketiga pelaku yang diduga telah memaksa PR untuk bersetubuh dengan babi.