Merdeka.com - Sebanyak 29 orang dari 65 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi pemerintah Kerajaan Malaysia ke Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara tersangkut kasus narkoba.

Hal itu dibenarkan Ukra bin Talib (42), TKI yang dideportasi karena kasus narkoba ketika tiba di Kabupaten Nunukan, Senin (14/7) malam. Ia mengungkapkan, dirinya tertangkap aparat kepolisian negeri jiran saat jalan-jalan di Bandar Tawau, Malaysia.

Namun setelah dilakukan tes urine dinyatakan positif pernah mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu sehingga divonis hukuman penjara selama empat bulan di Mahkamah Tawau.

Pria asal Sulteng ini mengaku, dirinya mengonsumsi sabu-sabu sejak dua tahun lalu dengan tujuan hanya sekadar menjaga stamina semata saat bekerja sebagai buruh kelapa sawit di perusahaan kelapa sawit Felda Umas Tawau.

"Saya ditangkap sama polisi saat jalan-jalan tak jauh dari lokasi kerja. Saya diketahui pernah mengonsumsi sabu setelah dites urine," ujar pria yang berperawakan kurus ini seperti dikutip Antara.

Ukra berharap bisa kembali bekerja di Malaysia karena belum ada niat untuk kembali ke kampung halaman. Apalagi, anak dan istri masih berada di negara itu yang juga berstatus pendatang asing ilegal.

Dia menambahkan, mengonsumsi barang sabu tersebut karena pengaruh dari teman-temannya sesama TKI di perusahaan tempatnya bekerja yang telah lebih dahulu menikmatinya.

"Saya isap sabu-sabu karena ajakan teman-teman sesama pekerja di perusahaan itu. Tapi saya tidak pernah menjual atau menjadi pengedar," ungkap Ukra.