Merdeka.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud yang telah tiba di Indonesia tadi siang. Dia berharap, kunjungan Raja Salman dapat membuka peluang untuk berinvestasi di Indonesia pada tiga sektor.

"Pertama-tama industri yang berbasis pengolahan minyak dan gas bumi, seperti kita ketahui Saudi Arabia sangat maju pengetahuannya di bidang pengolahan," katanya yang ditemui di posko pemenangan Anies-Sandi (1/3), di Jalan Melawai nomor 16, Jakarta.

Sektor yang kedua, katanya adalah sektor medis. Menurut Sandi, Arab Saudi memiliki pelayanan kesehatan yang tidak kalah dengan kelas dunia.

"Kedua yang selama ini tidak banyak didengar industri medis di Saudi Arabia itu sangat maju jadi saya pernah mertua saya kena struk ringan waktu lagi umroh dan sempat dirawat di Jeddah. Itu perwatannya menurut saya enggak kalah dengan perawatan kelas dunia sebelum masuk ke scanning diputarkan dulu ayat-ayat Alquran suapaya tenang. Ada pendekatan secara syariah yang bisa diadopsi untuk industri medis kita," ujarnya.

Sedangakan sektor yang ketiga tidak kalah penting, menurut Sandi, ialah sektor pariwisata.

"Ketiga adalah industri yang berbasis pariwisata seperti yang kita ketahui Arab Saudi dengan 25 juta penduduknya yang memiliki income (pendapatan) perkapita yang sangat tinggi. Ini bisa jadi pariwisata bukan hanya kita yang mengirim jemaah haji dan umrah tapi mereka juga bisa datang ke sini untuk bisa menjadi wisatawan di Indonesia," ungkapnya.

Selain itu, Sandiaga juga menambahkan. pendidikan di Arab Saudi juga diadopsi ke Indonesia melalui kunjungan ini.

"Sistem pendidikan di Madinah dan di Riyad ini salah satunya adalah pendidikan yang bisa diakui level dunia untuk di bidang-bidang keagamaan itu mungkin bisa diadopsi nantinya dari kunjungan ini," ungkap Sandi.

Terlepas dari hal tersebut, Sandiaga berharap, kunjungan ini dapat menghasilkan investasi yang benar-benar diperlukan di Indonesia.

"Mudah-mudahan menghasilkan investasi yang sangat dibutuhkan di Indonesia agar menciptakan lapangan kerja," tandasnya.