Merdeka.com - Mengadopsi anak atau mengangkat anak sering dilakukan oleh pasangan suami istri yang belum dikaruniai keturunan. Terkadang, hal itu pun sebagai pancingan agar si istri segera hamil.

Seperti yang dilakukan oleh Aini (51), warga Jalan TPA Sukawinatan, RT 40/RW 7, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang. Bertahun-tahun menikah, Aini belum juga memiliki anak, dan akhirnya dia mengangkat bayi perempuan bernama Sarwa Wardana.

Aini merasa iba karena Sarwa terlahir dari hasil hubungan gelap PSK dan pelanggannya. Akan tetapi, dia tak mempermasalahkan anak angkatnya tersebut lahir dari rahim seorang PSK.

Namun sayang, setelah 1,4 tahun merawat bayi tersebut malah diambil paksa oleh ibu kandungnya bernama Maradona alias Dona. Padahal sejak dalam kandungan telah disepakati bahwa bayi cantik itu akan diadopsinya. Tidak hanya mengambil paksa, ibu kandung Sarwa malah mengancam Aini dengan pisau.

Bagaimana cerita PSK yang tak terima anaknya diadopsi? Berikut kronologinya:

Tak sanggup besarkan anaknya, Dona serahkan bayinya untuk diadopsi

Aini (51) pengadopsi bayi bernama Sarwa Wardana yang berusia 1,4 tahun, mengaku mengadopsi bayi itu karena ibu kandungnya, Ramadona alias Dona (32) adalah seorang pekerja seks komersial (PSK) dan tak sanggup membesarkannya. Bahkan, dia rela mengurusnya sejak masih berumur delapan bulan dalam kandungan.Saat melapor ke polisi, Aini mengaku menyesalkan ulah Dona yang merampas bayinya tersebut. Apalagi dengan tega menodongkan pisau ke arahnya."Padahal dia sudah berikan bayinya itu kepada saya. Kok sekarang merampas," ungkap Aini di Mapolsek Sukarami Palembang, Rabu (27/5).Menurut dia, selain tidak punya anak, dia bersedia mengadopsi Sarwa Wardana itu karena merasa kasihan dilahirkan dari hubungan gelap. Saat itu, pelaku menawari untuk mengadopsinya saat kandungannya masih berusia delapan bulan. Sejak itu, korban mengurus kehamilannya hingga menanggung seluruh biaya persalinan."Kata orang dia (pelaku) PSK dan hamil di luar nikah karena tidak punya suami. Saya juga tidak punya anak, makanya saya terima. Saya adopsi sejak lahir," ujarnya.

Sudah diadopsi, Dona malah rebut paksa bayinya dengan pisau

Entah apa yang ada dipikiran Dona, setelah 1,4 tahun bayinya diadopsi dia malah merebut kembali dari ibu angkatnya. Padahal sejak dalam kandungan dia sudah sepakat bahwa bayinya akan diserahkan kepada Aini agar diasuh dan dirawat.Saat peristiwa itu terjadi korban asyik menggendong bayi perempuannya bernama Sarwa Wardana yang berusia 1,4 tahun di ruang tengah rumahnya, Rabu (27/5) sekitar pukul 07.00 WIB.Tiba-tiba, pelaku yang diketahui bernama Ramadona alias Dona (32) masuk sambil menodongkan senjata tajam jenis pisau ke arah korban. Pelaku mengancam akan membunuh korban jika tidak menyerahkan bayi tersebut."Saya ditodongkan pisau, dia (pelaku) merampas bayi saya. Habis itu dia lari," ungkap Aini saat melapor ke SPKT Polsek Sukarami Palembang, Rabu (27/5).

Pengadopsi kesal bayi yang sudah dirawat dirampas secara paksa

Aini mengaku sudah mengadopsi bayi perempuan itu sejak lahir dan disepakati kedua belah pihak. Karena saling percaya, keduanya tidak membuat surat bukti adopsi atau keterangan resmi dari pengadilan."Memang saya tidak punya bukti surat adopsi, tapi kami sama-sama sepakat," kata Aini di Mapolsek Sukarami Palembang, Rabu (27/5).Sejak saat itu, Aini mengaku tidak pernah komunikasi dengan korban. Sebelumnya juga tidak ada permintaan atau intimidasi dari pelaku untuk mengambil anaknya kembali."Selama ini tidak ada komunikasi sama dia (pelaku), kok datang-datang merampas," katanya.Setelah mengambil bayinya, pelaku langsung kabur dengan seorang teman prianya menggunakan sepeda motor. Tanpa pikir panjang, korban mendatangi kantor polisi untuk melaporkan kasus itu.Kapolsek Sukarami Palembang Kompol Nurhadiansyah mengungkapkan, laporan korban sudah diterima dan dimasukkan dalam Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan."Anggota kita sudah turun ke lapangan mencari pelaku," pungkasnya.