Cerita polisi jahat dan korup dalam film India
Merdeka.com - Institusi Polri kerap dicoreng namanya akibat ulah tak bertanggung jawab personelnya. Sejumlah pelanggaran hukum seperti korupsi, memakai hingga mengedarkan narkoba dan lain-lain, kerap dilakukan oknum tak bertanggung jawab di tubuh korps Bhayangkara.
Namun, ulah bejat itu tak pernah diangkat dalam film atau sinetron di Tanah Air. Hal ini jauh berbeda dengan yang terjadi di India.
Dalam sejumlah film Bollywood produksi 1980 hingga 1990-an, kelakuan bejat polisi India seperti melindungi penjahat dan korup selalu diangkat. Sebut saja film Zanjeer, Deewar, Hera Pheri, Trishul, Don, dan Shahenshah.
Dalam film tersebut, institusi Kepolisian di India digambarkan sebagai institusi yang di dalamnya bercokol polisi korup, bermoral rendah, berkolaborasi dengan pengusaha hitam untuk melindungi kejahatannya. Tak hanya itu, mereka bahkan digambarkan tak segan-segan menindas rakyat kecil dengan sewenang-wenang.
Sosok antagonis yang tak pernah bisa dipisahkan dari cerita film polisi India adalah soal keberadaan pengusaha kaya raya bernama Tuan Takur.
Tuan Takur yang digambarkan berwatak bengis, jahat dan memiliki berbagai macam bisnis ilegal itu selalu memperalat polisi untuk melindungi kejahatannya. Dengan uang yang dimilikinya, Tuan Takur menyuap polisi.
Parahnya, para polisi bermental bejat itu bukannya menolak, mereka malah patuh dan menerima suap dari Tuan Takur. Kejahatan yang dilakukan Tuan Takur pun tak tersentuh. Padahal, ia kerap menindas rakyat kecil dan kerap merampas tanah warga.
Namun, tidak ada polisi yang berani menangkapnya, karena Tuan Takur telah menguasai kalangan petinggi kepolisian. Meski menggambarkan polisi korup, film-film India itu juga menampil satu sosok polisi jujur yang berani menumpas polisi korup. Sosok itu bernama Inspektur Vijay.
Dengan gagah berani, Inspektur Vijay melawan para polisi korup dan menumbangkan kekuasaan Tuan Takur. Cerita polisi korup dalam film-film India menjadi salah satu cara publik India untuk mengkritisi tingkah bejat polisinya.
Sebab, saat itu banyak polisi India yang terlibat korupsi. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Akankah cara kritik publik di India itu dilakukan di Indonesia?
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Alam Ara” adalah film bersejarah dalam industri perfilman India karena merupakan film bersuara pertama di negara tersebut.
Baca SelengkapnyaTiga bersaudara dari etnis Tionghoa ini cukup aktif dan terkenal di dunia perfilman era Hindia Belanda sekaligus pendiri dari The Great Wall Productions.
Baca SelengkapnyaBaku tembak antara pelaku dan polisi terus terjadi saat kejar-kejaran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi telah mengultimatum selebgram Siskaeee agar menghadiri pemeriksaan perdana sebagai tersangka kasus industri film porno lokal.
Baca SelengkapnyaSiskaeee dua kali gagal diperiksa polisi dalam kasus film porno
Baca SelengkapnyaPenyidik masih menunggu jaksa peneliti memeriksa kelengkapan berkas perkara apakah lengkap secara materiil dan formil.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaFilm layar lebar apa saja yang sukses besar dari segi penjualan tiketnya?
Baca SelengkapnyaIsi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnya