Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita pilu para pelajar SMP dan SMA dijual germo di cafe

Cerita pilu para pelajar SMP dan SMA dijual germo di cafe psk gang dolly. ©2014 merdeka.com/mochammad andriansyah

Merdeka.com - Kasus penjualan anak-anak di bawah umur untuk dilacurkan di negeri ini masih tinggi. Contoh kasusnya kemarin di Bengkalis, Provinsi Riau. Ada anak SMA berinisial FAT (17), diculik lalu hendak dijual di sebuah cafe oleh seorang germo.

Untung polisi tanggap ketika menerima laporan orang tua korban. Polres Bengkalis segera menangkap seorang wanita yang biasa disebut "Mami" yakni Zumraini (44), wanita yang diduga menculik lalu menjual seorang gadis di bawah umur itu dan hendak menjadikannya wanita penghibur di sebuah cafe di Propinsi Sumatera Utara.

Zumraini, kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo, merupakan seorang mami yang bekerja sebagai penampung gadis di bawah umur. Dia menjual para gadis, selanjutnya dipekerjakan di sejumlah Cafe di kawasan Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara.

Selain kasus itu, sebenarnya masih banyak lagi kasus serupa dengan korban bukan hanya gadis SMA, tapi juga siswa SMP. Berikut ini cerita pilu para pelajar SMP dan SMA dijual germo di cafe yang dirangkum merdeka.com:

Gadis Bandung dijual ke Saritem, Bandung

Keperawanan adalah suatu harta yang tak ternilai harganya bagi seorang perempuan. Bahkan kesucian perempuan dinilai oleh sebagian kalangan dari bagaimana wanita menjaga keperawanannya hingga ke pelaminan. Namun lelaki hidung belang tak pernah menganggap satu keperawanan sebagai satu hal yang berharga. Mereka bahkan mengincar gadis perawan untuk mereka tiduri agar menjadi sebuah prestasi atau kepuasan tersendiri. Kemarin ada cerita getir menimpa gadis asal Bandung, berinisial YNA (14). Dia dijual oleh Jem, kini masih buron, ke eks lokalisasi Saritem, Bandung. Dia dijual dengan harga Rp 300 ribu kepada DS (40), germo di Saritem.

Gadis SMA di Riau diculik lalu dijual ke cafe

Kepolisian Resort (Polres) Bengkalis menangkap seorang wanita yang biasa disebut "Mami" yakni Zumraini (44), wanita yang? diduga menculik lalu menjual seorang gadis di bawah umur inisial FAT (17), warga Kabupaten Bengkalis, Propinsi Riau, yang dijadikan wanita penghibur di sebuah cafe di Provinsi Sumatera Utara.Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo kepada merdeka.com Rabu (27/8) mengatakan, kasus penjualan anak di bawah umur ini terungkap ketika Daud, ayah korban melaporkan kehilangan anak mereka inisial FAT (17) yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).Beberapa jam usai mendapat laporan penculikan dari Daud, polisi berhasil meringkus pelaku, yang belakangan diketahui bertindak sebagai "mami" penampung gadis di bawah umur, yang dijual dan selanjutnya dipekerjakan di sejumlah cafe di kawasan Tebing Tinggi, Propinsi Sumatera Utara.

Keperawanan gadis SMP dijual Rp 200 ribu

Meski kasus penjualan ABG yang dilakukan tetangganya sendiri sempat diselesaikan secara damai, tetap tidak terima. Rury kembali melaporkan Diana (21) ke Mapolres Jakarta Barat. Sebab, wanita yang tinggal bersebelahan itu menjual sepupunya, AOP alias B (13).Rury mengatakan, kasus penjualan sepupunya itu diketahui keluarga B karena remaja yang duduk di bangku kelas VII SMP itu diketahui sudah tidak perawan. Ketika itu, B mengaku mengalami sakit di bagian perutnya.Rury menuturkan, kasus prostitusi di bawah umur ini diketahui setelah pihak keluarga AOP mengetahui kalau remaja putri yang masih duduk di kelas VII ini sudah tidak perawan."Awalnya, Senin (18/3) lalu dia mengeluh sakit di perutnya. Awalnya dikira maag, tapi pas dikasih obat maag, enggak mempan juga. Tapi setelah dibawa ke tukang urut, baru ketahuan kalau sepupu saya sudah tidak perawan," tutur Rury di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (26/3).Dari pernyataan tukang urut tersebut, pihak keluarga lalu melakukan pemeriksaan visum ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Dari hasil visum, diketahui kalau alat kelamin AOP sudah robek.Setelah didesak, lanjut Rury, sepupunya akhirnya bercerita diajak tetangganya, Diana untuk melayani nafsu bejat pria-pria paruh baya. "Sekali berhubungan, sepupu saya itu dikasih Rp 200 ribu. Dan itu sudah berlangsung tiga kali sejak Juni 2012 sampai Januari 2013," ujarnya.Mengenai surat damai yang sudah ditandatangani oleh orang tua korban di atas materai, Rury menyayangkan penandatangan yang dilakukan pada Selasa (19/3) malam itu. Alasannya, karena kedua orang tua korban AOP yang tinggal di daerah Tomang, Jakarta Barat buta huruf.Rury menjelaskan, setelah melakukan penandatangan surat damai, pihak keluarga menerima uang damai sebesar Rp 1,5 juta dari Diana. "Penandatangan surat damai dilakukan setelah Diana ditangkap warga, dan dibawa ke polisi," jelasnya.

Cafe di OKI jual gadis SMA Rp 500 ribu

Jajaran Polres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan mengungkap kasus perdagangan anak di bawah umur dengan tersangka SRH (39). Pelaku ditangkap saat mengantar korban yang masih mahasiswi berinisial DA di Hotel Anugerah Agung Baturaja, Kamis (30/1)."Tersangka kami bekuk sekitar pukul 20.00 WIB sedang bersama korbannya DA (18) Pekerja Seks Komersial (PSK) pesanan tamu di penginapan itu melalui pelaku sebagai perantara," kata Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU), AKBP Mulyadi di Baturaja, seperti dilansir Antara, Jumat (31/1).Mulyadi menambahkan, tertangkapnya pelaku berdasarkan laporan dari masyarakat yang mengatakan jika SRH kerap melakukan praktik perdagangan anak di bawah umur kepada tamu di penginapan itu. Berdasarkan laporan tersebut, pihak kepolisian melakukan penyidikan dan didapati SRH saat hendak menjual DA yang sebelumnya sudah dipesan pria hidung belang."Tersangka merupakan perantara jika ada tamu yang membutuhkan jasanya mencari PSK dari kalangan mahasiswi hingga pelajar SMU masih di bawah umur bisa dipesan melalui pelaku," katanya.Menurut Mulyadi, kasus perdagangan anak di bawah umur untuk dijadikan PSK tersebut, baru pertama kali terjadi di wilayah hukumnya dan menjadi tugas pihaknya untuk memberantas jaringan tersebut sampai ke akarnya. Sebab, berdasarkan pengakuan SRH, masih banyak hotel dan salon di OKU melakukan bisnis sama menggunakan jasanya sebagai perantara."Atas perbuatan tersangka dijerat pasal 506 KUHP dengan ancaman satu tahun penjara, serta subsider undang-undang nomor 21 tahun 2007 tentang pemberantasan tindak pidana perdagangan orang dengan ancaman hukuman penjara minimal tiga tahun maksimal 15 tahun," tegas Mulyadi.Sementara itu, SRH mengaku terpaksa menekuni bisnis perdagangan wanita PSK tersebut karena gaji yang didapat sebagai karyawan kasir hotel Anugerah Agung tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup. "Untuk harga PSK kalangan anak sekolahan masih di bawah umur saya tarif Rp 500 ribu sekali kencan dan saya mendapat untung Rp 150 ribu, sedangkan mahasiswa dirinya memasang tarif Rp 400 ribu," ungkap wanita yang akrab disapa 'mami' tersebut.Bisnis haram yang sudah ditekuninya selama dua tahun, diakuinya sudah puluhan PSK dijual dengan tamu di hotel itu sendiri. "Saya juga dibantu oleh para waria pegawai salon di Baturaja untuk mendapatkan stok wanita yang baru bahkan masih sekolah," ujarnya.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP
Mayat dengan Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswi SMP

Mayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP

Baca Selengkapnya
Begini Kondisi Terkini Siswi SMP di Lampung yang Disekap dan Diperkosa 10 Remaja
Begini Kondisi Terkini Siswi SMP di Lampung yang Disekap dan Diperkosa 10 Remaja

Sejak ditemukan, korban menjalani pemulihan baik fisik maupun psikologinya.

Baca Selengkapnya
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat
Pernah Dilarang Sekolah karena Namanya Dianggap Tak Keren, Pria Nganjuk Ini Berhasil Jadi Dokter yang Dicintai Masyarakat

Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja

Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan

Baca Selengkapnya
Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci
Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci

Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci.

Baca Selengkapnya
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.

Baca Selengkapnya
Kronologi Memilukan Siswi SMP di Lampung Disekap & Diperkosa 10 Remaja Selama 3 Hari
Kronologi Memilukan Siswi SMP di Lampung Disekap & Diperkosa 10 Remaja Selama 3 Hari

Selama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras

Baca Selengkapnya
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Mata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Mata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan

Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.

Baca Selengkapnya