Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Petugas Medis Terpaksa Pakai Jas Hujan Rp10.000 Sebagai Tameng Melawan Corona

Cerita Petugas Medis Terpaksa Pakai Jas Hujan Rp10.000 Sebagai Tameng Melawan Corona Petugas Medis Puskesmas Leuwiliang gunakan Jas Hujan. ©2020 Merdeka.com/Rasyid Ali

Merdeka.com - Keterbatasan Alat Pelindung Diri (APD) juga menimpa petugas medis di Kabupaten Bogor. Khususnya tenaga medis yang menangani kasus Corona Virus Disease (Covid-19).

Bahkan di hampir seluruh puskesmas, petugas medis mengenakan jas hujan plastik yang biasa dijual Rp10.000 untuk melindungi diri. Seperti terlihat di Puskesmas Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang. Petugas harus mengenakan jas hujan kresek untuk melindungi diri saat memeriksa Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Salah seorang petugas Puskesmas Leuwiliang, Atih Djuarsih mengaku, jas hujan kresek digunakan saat petugas untuk melindungi diri. Saat ini Puskesmas Leuwiliang menangani 12 ODP dan 2 PDP.

"Yang ODP dan PDP ini rata-rata baru pulang dari Arab. Ada juga yang kontak dengan dosen di Jepang, ada juga pegawai Kementerian Perhubungan," kata dia.

Pihak puskesmas sendiri lebih berhati-hati dalam menyeleksi orang yang akan masuk. Terutama pengukuran suhu tubuh dan penggunaan hand sanitizer.

"Kalau ada keluhan flu, batuk dan demam kami pisahkan di ruangan yang sudah disiapkan. Kalau tidak ya bisa masuk ke ruangan pemeriksaan biasa," katanya.

Diakuinya, setiap petugas seharusnya dilengkapi APD. Namun, mereka terpaksa mengenakan jas hujan plastik karena ketiadaan APD yang sesuai standar.

"Kami kan harus safety. APDnya tidak ada. Pakai jas hujan yang penting petugas tidak kontak dengan kulit orang lain atau percikan dan segala macam," katanya.

petugas medis puskesmas leuwiliang gunakan jas hujan

Direktur Utama RSUD Leuwiliang, drg Hesti Iswandari menuturkan, penggunaan jas hujan kresek sebagai APD 'darurat' sangat tidak memenuhi standar kesehatan atau tidak mampu melindungi diri tenaga medis.

"Karena kan itu tidak rapat. Lehernya masih terbuka. Tangannya juga. Itu memang ada di Puskesmas Leuwiliang. Tapi kita memang untuk APD tidak ada. Uangnya ada, tapi barangnya yang tidak ada," kata Hesti.

Penggunaan jas hujan kresek sebagai APD tidak bisa dibenarkan untuk alasan apapun. Meskipun jas hujan itu hanya untuk sekali pakai. Karena ini berkaitan dengan kesehatan tenaga medis.

"Walaupun sekali pakai. Kan yang APD sesuai standar yang seperti astronot itu juga cuma sekali pakai," kata dia.

Keterbatasan APD juga diakui oleh Bupati Bogor, Ade Yasin. "Bukan cuma Kabupaten Bogor, tapi di seluruh Indonesia APDnya terbatas. Informasinya akan ada bantuan APD. Kalau sudah ada kita akan langsung bagikan," katanya.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto meminta Bupati Bogor menggalang UMKM untuk membuat APD. Meski pada akhirnya tidak sesuai standar kesehatan, namun itu cukup jika untuk digunakan sekali pakai.

"Kan konveksi di Kabupaten Bogor ini banyak. Bisa digalang. Bikin lah yang rapat pakaiannya. Jangan jas hujan kresek. Petugas kesehatan kan garda terdepan dalam penanganan Covid-19 ini. Kalau butuh anggaran kami siap menyetujui. Geser dulu anggaran yang ada," tegasnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Catat, Petugas PPS hingga KPPS Dapat Layanan Kesehatan Gratis Selama 24 Jam

Catat, Petugas PPS hingga KPPS Dapat Layanan Kesehatan Gratis Selama 24 Jam

Petugas pemilu terdiri dari Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemilihan Suara (PPS) dan Kelompok Penyelenggara Pemilihan Suara (KPPS).

Baca Selengkapnya
963 Petugas KPPS dan 98 Bawaslu di Sulsel Dapat Perawatan Medis

963 Petugas KPPS dan 98 Bawaslu di Sulsel Dapat Perawatan Medis

2.384 orang yang terlibat dalam proses Pemilu 2024 mendapatkan perawatan.

Baca Selengkapnya
Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Pemudik Sakit di Kampung Halaman Bisa Berobat Pakai BPJS Tanpa Pindah Faskes, Begini Cara Urusnya

Hal ini memungkinkan para pemudik untuk tetap mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan tanpa harus beralih ke fasilitas kesehatan baru.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri

Tunggu Arahan KPU Soal ODGJ Mencoblos Pemilu, RSKD Dadi Makassar Siapkan 14 Dokter Psikiatri

RSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.

Baca Selengkapnya
33 Petugas Penyelenggara Pemilu di Jateng Meninggal Dunia, Paling Banyak KPPS

33 Petugas Penyelenggara Pemilu di Jateng Meninggal Dunia, Paling Banyak KPPS

Pemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.

Baca Selengkapnya
Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Lima Petugas Pemilu di Depok Jatuh Sakit akibat Kelelahan

Baca Selengkapnya
Petugas PPS dan Linmas di Bali Meninggal Dunia Dapat Santunan Rp46 Juta

Petugas PPS dan Linmas di Bali Meninggal Dunia Dapat Santunan Rp46 Juta

20 orang petugas penyelenggara Pemilu 2024 di Bali sebelumnya jatuh sakit dan satu orang petugas Satuan Perlindungan Masyarakat.

Baca Selengkapnya
Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Seharian Diguyur Hujan Deras, Sejumlah Wilayah di Bandung dan Lembang Kebanjiran

Hujan deras mengguyur sejak siang. Intensitasnya meningkat pada sore hari hingga menjelang petang.

Baca Selengkapnya
6 Cara Atasi Perut Kembung Saat Puasa

6 Cara Atasi Perut Kembung Saat Puasa

Perut kembung saat berpuasa tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang tidak dalam kondisi sehat.

Baca Selengkapnya