Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita Penjual Cilok di Tuban Jadi Miliarder Gegara Kilang Minyak

Cerita Penjual Cilok di Tuban Jadi Miliarder Gegara Kilang Minyak Priyanto (kanan). ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Priyanto, warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur tidak menyangka kondisi perekonominya bakal berubah total. Sebab tidak terbersit dalam pikirannya jika saat ini keluarganya telah mengantongi uang yang dulu jumlahnya tidak pernah terbayangkan.

Mengawali cerita, pada 2004 lalu kedua orang tuanya membeli sebidang lahan. Pada lahan itu pula, dulu kehidupan ekonomi keluarganya ditopang. Ya, ia dan keluarganya merupakan penggarap lahan pertanian.

Sejak memiliki lahan tersebut, keluarganya termasuk salah satu yang menggantungkan hidup dari roda pertanian. Meski mengaku lupa berapa luas lahan milik orang tuanya itu, namun ia masih mengingat jelas, untuk bercocok tanam apa saja lahan tersebut.

"Biasanya ditanduri (ditanami) kacang dan jagung," ujarnya kepada wartawan belum lama ini.

Selain mengandalkan sektor pertanian, pria yang telah berkeluarga ini juga pernah memiliki bisnis sendiri. Sebelum membuka warung kopi, ia juga pernah berjualan cilok keliling.

Namun, kini semuanya langsung berubah. Kabar adanya kilang minyak yang bakal didirikan di kawasan tersebut sempat membuat penduduk was-was. Bahkan warga kawasan terdampak sempat melakukan penolakan terhadap rencana pembangunan kilang minyak yang disebut paling canggih sedunia itu.

Namun, seiring berjalannya waktu, warga tampak mulai berubah pikiran. Warga pemilik lahan terdampak, menerima uang pengganti lahan yang diberikan melalui proses konsinyasi.

Demikian juga dengan Priyanto. Lahannya yang turut terdampak, juga mendapatkan ganti untung dari PT Pertamina. Lahan yang dulunya dibeli dengan harga Rp20 juta, laku menjadi Rp4,5 miliar.

"Kalau luas tanah saya lupa, tapi dapat uangnya sekitar Rp 4,5 miliar," tambahnya.

Dia tidak memungkiri, jika dirinya juga seperti warga lainnya. Uang yang diperolehnya juga turut dibelikan mobil. Namun ia juga tidak mau lupa, jika sebagian uangnya turut dibelikan tanah. Sisanya, ia masukkan ke dalam bank sebagai tabungan.

"Digunakan beli tanah, satu mobil dan ditabung," terang Priyanto.

Lalu, bagaimana dengan penunjang kehidupannya saat ini, Priyanto mengaku telah memiliki warung kopi sebagai salah satu sandaran hidup. Dari warkop ini lah, ia mendulang sebagian rejekinya.

Sementara itu, Pimpinan BNI Cabang Tuban, Eri Prihartono mengakui, banyak warga terdampak kilang minyak yang kini menabung di tempatnya. Meski bukan satu-satunya, tapi hal itu cukup dominan.

"Tidak semuanya di BNI, sebagian lagi di beberapa Bank Himbara lainnya, namun memang BNI cukup dominan," ungkap Eri Prihartono.

Diketahui, pihak desa setempat mencatat sudah ada 176 mobil baru yang dibeli warga sejak mereka menerima uang ganti rugi lahan kilang minyak hingga saat ini. Bahkan, satu warga ada yang membeli 2 sampai 3 mobil seharga ratusan juta.

Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya di jual untuk pembangunan proyek nasional tersebut.

Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 600.000–Rp 800.000 per meter persegi. Paling banyak ganti untung yang diterima warga sekitar Rp 28 miliar.

Lebih lanjut, proyek pembangunan kilang minyak yang berada di Kecamatan Jenu itu menelan dana USD 15 miliar hingga USD 16 miliar atau sekitar Rp 225 triliun. Proyek ini menempati area seluas kurang lebih 900 hektar.

Dari luas lahan tersebut, jumlah lahan warga terdampak untuk proyek kilang minyak ini ada 529 bidang berada di tiga desa di Kecamatan Jenu, Tuban. Tiga Desa itu adalah Wadung, Kaliuntu, dan Sumurgeneng.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah

Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Sebut Tuban Negeri yang Rindang, Ini Sosok Tome Pires Mata-mata Portugis untuk Cari Peluang Ekonomi di Nusantara
Sebut Tuban Negeri yang Rindang, Ini Sosok Tome Pires Mata-mata Portugis untuk Cari Peluang Ekonomi di Nusantara

Pada tahun 1950-an, ia mencatat barang-barang yang dijual di Pelabuhan Tuban

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Pelabuhan Muara, Pintu Gerbang Perdagangan Masa Lampau di Kota Padang
Sejarah Pelabuhan Muara, Pintu Gerbang Perdagangan Masa Lampau di Kota Padang

Pelabuhan menjadi tempat paling penting dalam distribusi komoditas dan berlangsungnya proses jual beli pada tempo dulu.

Baca Selengkapnya
Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru
Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru

Pendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional
Ekonomi Kaltim Tumbuh 6,22 Persen di 2023, Lebih Tinggi dari Rata-Rata Nasional

Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 didorong oleh capaian kinerja yang positif di seluruh lapangan usaha di Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya
Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud
Sambut Tahun 2024, Bupati Tamba Optimis Jembrana Emas 2026 Bakal Terwujud

Indikatornya antara lain adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp 700 Miliar.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan
Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan

Sejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.

Baca Selengkapnya