Cerita miris geliat prostitusi pelajar di Kotawaringin Timur
Merdeka.com - Geliat prostitusi tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja tetapi sudah merambah ke pelosok. Itulah yang kini meresahkan warga Kabupaten Kotawaringin Timur di Kalimantan Tengah.
Yang lebih miris lagi, praktik bisnis lendir itu juga telah dijalani para anak baru gede (ABG) yang notabene masih berstatus pelajar. Anak-anak usia SMA di kota itu telah terjun ke bisnis prostitusi.
Alasannya pun klasik, masalah ekonomi. Demi memenuhi kebutuhan hidup, para ABG dan pelajar rela menjual tubuh mereka kepada para pria hidung belang.
Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi? Berikut beberapa fakta miris dari geliat prostitusi pelajar di Kotawaringin Timur:
Belasan pelajar terjaring razia prostitusi
Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, prihatin dengan maraknya prostitusi di daerah mereka. Apalagi prostitusi tersebut sudah melibatkan anak di bawah umur yang diduga berstatus pelajar."Ada yang masih sekolah SMA dan masih di bawah umur. Ini memang fakta yang sangat memprihatinkan, khususnya bagi kita para orangtua. Ini harus menjadi perhatian serius kita semua," ujar Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kotim, Rihel, Minggu (3/8) kemarin.
Faktor ekonomi dan pergaulan bebas jadi pemicu
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kotim, Rihel mengaku dirinya awalnya memang cukup sulit mempercayai kejadian itu. Namun setelah dikonfrontir, yang bersangkutan tidak membantah bahwa dia memang terjerumus ke dalam praktik prostitusi di usianya yang masih sangat muda.
Hasil perbincangan dengan para belia tersebut, rata-rata mengaku terjerumus ke lembah hitam itu karena dua alasan, yakni faktor ekonomi dan ada pula yang terpengaruh pergaulan bebas.
"Ada yang mendapat kiriman uang sangat sedikit dari keluarganya di kampung, sementara di Sampit ini mereka harus bayar sewa barak, biaya sekolah dan lainnya, akhirnya karena tidak kuat godaan, mereka terjerumus prostitusi. Tetapi ada pula yang disebabkan pergaulan bebas," jelas Rihel.
Demi membeli HP, pelajar rela jual diri
Dari beberapa kasus, alasan para pelajar di Kotim rela menjual dirinya bukan hanya karena faktor ekonomi, tetapi juga gaya hidup yang hedonis. Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kotim, Rihel, ada juga pelajar yang nekat menjual tubuhnya hanya untuk bergaya.
"Terkadang hanya karena ingin membeli telepon canggih, mereka rela menjual diri. Ada pula yang karena faktor suka-sama suka," jelas Rihel.
Selain yang terlibat prostitusi, pergaulan bebas di kalangan remaja, termasuk pelajar, juga sudah sangat memprihatinkan. Dalam beberapa kali razia, juga ada pasangan pelajar yang tertangkap basah berduaan di penginapan atau barak.
Warga dibuat cemas dengan geliat prostitusi pelajar
Warga Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kini resah dengan menjamurnya prostitusi pelajar di lingkungan mereka. Warga yang punya anak perempuan dibuat waswas dengan praktik terselubung tersebut."Ngeri kalau membayangkan, apalagi kita yang punya anak perempuan, jadi makin waswas. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak karena akan merusak generasi muda. Jangan sampai ini mempengaruhi pelajar-pelajar lainnya," kata Susi, salah seorang warga Sampit, Kotawaringin Timur, seperti dikutip dari Antara, Minggu (3/8).Banyak masyarakat yang seolah tidak percaya dengan kabar bahwa prostitusi liar di Kotim, khususnya di Sampit, sudah merambah ke kalangan pelajar. Mereka kaget dan masih tidak percaya amoral itu terjadi di daerah itu.
Masyarakat berharap pemerintah daerah bertindak cepat menangani masalah ini agar tidak terus merusak generasi muda. Dikhawatirkan, pergaulan bebas yang tidak terbendung akan menyeret banyak remaja terjerumus pada perbuatan terlarang itu."Naudzubillah minzalik. Mudah-mudahan tidak meluas karena ini sangat menyedihkan. Kita sebagai orangtua tentu harus mengawasi anak kita lebih ketat. Kita juga berharap kepada sekolah dan pemerintah daerah untuk turut membina anak-anak, termasuk sering melakukan razia," kata Masni, warga lainnya.Dia mengakui terkadang orangtua sibuk bekerja sehingga kurang komunikasi dengan pihak sekolah. Kondisi itu bisa saja menjadi peluang bagi anak untuk keluyuran karena orangtua tidak mengetahui jika sekolah sedang libur atau tidak ada jam pelajaran sekolah.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pacar Terlibat Prostitusi Online, Mahasiswa di Makassar Tewas Ditikam Laki-Laki Hidung Belang
Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
Baca SelengkapnyaCerita Musala Al-Kautsar di Riau jadi Pusat Kegiatan Warga, Ternyata Kondisinya Bikin Miris
Dinding kayu seadanya hingga sumber air yang jauh dari layak.
Baca SelengkapnyaAcara Guru Besar ITB Kritik Pemerintah Disusupi Video Porno dari Peserta
Kegiatan itu pun bisa diikuti secara daring melalui tautan yang sudah disiapkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bikin Geger! Pria di Malang Ditemukan Tewas dengan Pisau Tertancap di Leher, Wanita Luka Lebam
Polres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaBelasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca SelengkapnyaSempat Putus Sekolah hingga Berjualan Rokok dan Koran, Mantan Panglima ABRI Ini Terkenal Jujur Bersahaja
Sosoknya bukan orang ambisius yang menghalalkan segala cara demi mendapat jabatan
Baca SelengkapnyaPerjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM
Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaAsik Berbaring di Rel, Kaki Remaja Putus Dilindas Kereta Api
Kejadian ini menjadi pelajaran bagi warga lainnya agar waspada beraktivitas di sekitar rel.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Atap SMA Negeri 1 Ciampea di Bogor Ambruk, Sejumlah Siswa Dikabarkan Luka-Luka
Atap ambruk diduga tak kuat menahan tingginya debit air hujan yang mengguyur Bogor sejak Kamis dini hari.
Baca Selengkapnya