Cerita miris, 2 ABG dan janda dijual germo jadi PSK di Palembang
Merdeka.com - Kasus perdagangan manusia untuk dijadikan pekerja seks komersil hingga saat ini masih saja terus terjadi. Para korban ditipu dengan iming-iming kerja sebagai pelayan restoran tetapi ternyata mereka dipaksa untuk melayani para tamu hidung belang.
Kejadian ini menimpa dua ABG asal Cianjur dan seorang janda asal Bandung. Ketiganya dijual oleh mucikari di Palembang, Sumatera Selatan.
Kasus pertama yang berhasil diungkap polisi adalah penjualan dua ABG oleh tersangka Yuli. Terungkapnya kasus penjualan orang dengan tersangka Yuli (29), kasir sebuah kafe di lokalisasi Kampung Baru Palembang, disebabkan kedua korbannya, SM (19) dan EN (18) berhasil melarikan diri.
Sebelumnya, korban dibawa pelaku dari asalnya di Cianjur, Jawa Barat, untuk dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK). Sambil terisak-isak, kedua korban menceritakan kronologis nasib yang mereka alami di kota pempek itu.
Menurut EN, mereka berdua memang menjadi penyanyi kafe di Cianjur. Kemudian bertemu dengan tersangka Yuli dan ditawari sebuah pekerjaan di Palembang. Kecurigaan korban sebenarnya sudah muncul saat ditanyakan jenis pekerjaan yang dijanjikan.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk tarif sekali kencan antara Rp250 ribu hingga Rp400 ribu.
Baca SelengkapnyaPolres Malang langsung menggelar olah TKP di lokasi kejadian untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan pria wisudawan Poltekad yang sebelumnya berprofesi menjadi penjual gorengan. Berikut kabarnya kini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makanan yang Ia beli juga dibaikan ke orang-orang sekitar secara gratis.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Angesta Romano Yoyol memberi pesan mendalam ke anak buah.
Baca SelengkapnyaBiasanya penjual menjajakannya di harga Rp500 sampai Rp1000 per tusuknya.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaTerlihat dua orang pria asing tiba-tiba melakukan aksi kejahatan. Mereka melempar batu besar ke arah mobil yang tengah parkir di halaman rumah.
Baca SelengkapnyaDia yakin jika MAH sudah dirawat sesuai standar operasional pekerja.
Baca Selengkapnya