Cerita Menegangkan Petugas Damkar Taklukan Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Merdeka.com - Adrenaline Abizar Yusrin sontak terpacu ketika mobil blangwir pemadam kebakarannya melaju dengan cepat membelah jalan ibu kota. Melesat dari Jakarta Pusat sebagai tim perbantuan untuk memadamkan api yang berkobar akibat ledakan dari Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.
Abizar dan tunggangannya menembus padatnya permukiman di kawasan Jakarta Utara. Abizar merupakan petugas Damkar Sudin Jakarta Pusat. Pria yang akrab dipanggil Abi ini menceritakan, detik-detik memadamkan kebakaran di area permukiman penduduk itu sekitar pukul 21.00 Wib
"Pas datang hanya dua unit (mobil) jadi kita Tim (Damkar Sudin) Jakpus cuma ada 4 orang yang tempur," ucap Abi kepada merdeka.com, Sabtu (4/3).
Sebelum tiba di tempat kejadian, Abi dan timnya berjuang keras. Banyak kendala dihadapi. Dimulai dari kondisi padat penduduk ditambah kondisi jalan yang telah penuh sesak warga.
Bahkan, mobil berjenis truk yang ditumpangi Abi nyaris dilalap si jago merah. Karena arahan dari warga yang melewati gang-gang sempit, membawa mobil damkar Abi langsung di tengah-tengah titik api.
"Jadi kita diarahkan ke pasar kaget itu. jadi di situ gang sempet kita truck high pressure kan truk besar. Itu masuk gang kecil kan sangat sulit. Ternyata pas di depan itu api, di depan muka kita istilahnya perbatasan inti kilang minyak itu ada di pertigaan itu," terangnya.
Abi sempat tak tahan dengan hawa panas termasuk api yang sempat meluap di depan mukanya. Meski tak mengalami luka, namun dirinya yang telah bertugas selama tujuh tahun menjadi damkar baru merasakan memadamkan kebakaran yang luar biasa.
"Kebakaran di Plumpang sangat luar biasa. Karena kita belum pernah ngalamin kebakaran kilang minyak, dan kita belum bisa memprediksi dan melihat situasi ke depannya seperti apa di kilang minyak itu," ucapnya.
"Kalau di rumah warga walaupun segede-gedenya api rumah padat penduduk kita masih bisa melihat situasi di depannya. Oh bangunan yang akan merembet seperti ini, cuma kalau di kilang minyak kita belum mengetahui apakah itu meledak, atau apakah akan menyambar kebocoran kita belum tahu ke depannya," tambah dia.
Meki begitu, tantangan api yang berkobar besar membuat jiwa muda Abi semakin membara. Tugas yang diemban dijalankan dengan penuh risiko tinggi, meski nyawa jadi taruhan.
"Perasaan itu pertama kita melihat api lagi semangat-semangatnya bang, masih muda, ya kan masih semangat. Api besar itu merasa kaya kita tertantang untuk memadamkan api," ucapnya.
Setelah tiba, Abi bersama tim dengan sigap sesuai komando kepala regunya segera menyiapkan selang untuk proses pemadaman. Meski begitu, proses pemadaman nyatanya tidak begitu saja berjalan mudah. Muncul tantangan baru yang harus dilewati Abi.
Di antaranya, warga ingin mengambil alih selang pemadam dan melakukan pemadaman sendiri. Belum lagi, terjadi kericuhan di antara warga akibat beredar kabar dugaan pencurian.
"Terus sempat juga ada yang chaos masalah ada maling, ada yang teriak ngejarah hp sama ngejarah barang-barang kita terhambat lagi. Lalu, sumber air, karena kita masuk dua unit tapi tidak ada pendukung. makanya setelan tangki mobil habis air tidak tersuplai hingga air habis itu disitu hambatan kita," bebernya.
Ketika suplai air berhasil didapat, proses pemadaman pemukiman warga bisa berjalan dengan lancar. Dengan melokalisir area rumah satu demi satu, sampai ke tengah titik api. Pemadaman pun berlangsung kurang lebih 4 jam sejak pukul 09.00 sampai 01.00 Wib dini hari.
"Meskipun khawatir juga dengan resikonya juga besar. Kaya kita ditakuti juga, jadinya rasa was was itu, dalam arti api besar kita tertantang. Namun disisi lain ini kilang minyak yang suatu saat bisa meledak," katanya.
Temukan Korban Meninggal
Setelah kurang lebih 4 jam berjibaku dengan api, Abi bersama timnya perlahan memasuki rumah yang terbakar. Ketika itu, ia sempat mengevakuasi sejumlah korban jiwa yang terpanggang di dalam rumah.
"Iya sempat kita kan memadamkan rumah demi rumah ya, cuman sepintas kita merasa ada orang. Cuman kita kan yakin diri kita orang-orang udah pada keluar lah. Nah saya sempat ngeliat kaya ada orang apa bayangan saya doang," tutur dia.
Abi mencatat, ada tiga korban yang ditemuinya dalam rumah yang terbakar. Dua di antaranya merupakan anak-anak.
"Nah terus kata orang kaya mayat nah saya pastikan lagi, oh iya mayat ada 2 adek kaka, dan ada laki-laki lagi mau masuk rumah seperti itu. Jadi ada tapi enggak ngeh," tambah dia.
Hingga kini, ada 17 orang yang meninggal dunia akibat kebakaran Depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara (Jakut). Sementara korban luka-luka telah mencapai 51 orang.
Semua korban yang mengalami luka diketahui telah dibawa ke sejumlah unit kesehatan, di antaranya RS Koja, RS Pelabuhan, RS Mulyasari, RS Tugu Koja, hingga RS Polri, Kramat Jati. Para korban saat ini telah mendapatkan perawatan.
Adapun kebakaran terjadi sekitar pukul 20.20 Wib, dengan api yang merambat ke 2 RW pemukiman warga di Jalan Tanah Merah Bawah, RT 012/009, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Sempat Alami Gangguan Teknis
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap adanya gangguan teknis yang dialami ketika proses pengisian bahan bakar Pertamax yang dilakukan Depo Pertamina Plumpang. Sebelum insiden kebakaran yang melanda pemukiman warga, Koja, Jakarta Utara.
Fakta itu disampaikan Sigit usai melakukan peninjauan langsung dengan tim dan jajarannya bersama pihak Pertamina dalam rangka melakukan investigasi atas kejadian kebakaran.
"Bisa kita jelaskan kejadian kemarin kurang lebih jam 20.00 Wib sedang terjadi pengisian penerimaan minyak jenis pertamax dari Balongan diterima di Depo Plumpang," kata Kapolri kepada wartawan, Sabtu (4/3).
"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih. setelah itu di dapat terjadi peristiwa terbakar," imbuh Sigit.
Namun demikian, Sigit belum bisa menyebutkan gangguan teknis yang dimaksud apakah terjadi kebocoran atah ada hal lain. Karena, sampai saat ini Polri masih melakukan investigasi guna mengungkap sumber api.
"Nah tentunya untuk mencari tahu sumber apinya ini masih dilakukan pendalaman. Saat ini masih kita lakukan pemeriksaan saksi-saksi, CCTV, dan hal-hal yang kita perlukan yang sifatnya sangat teknis," ujarnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaMenariknya, pusaka serta bangunan itu ditemukannya di dalam sebuah hutan. Sebelumnya pria ini mengaku bahwa mendapatkan isyarat lewat sebuah mimpi.
Baca SelengkapnyaAra mengatakan, keputusan itu melalui pertimbangan yang matang, salah satunya berdiskusi dengan orang tua dan keluarga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Enam ton pupuk diproduksi untuk mengatasi persoalan petani
Baca SelengkapnyaSetelah ibunya meninggal, Iky dan ketiga adik balitanya dan sang nenek mengontrak rumah. Ayahnya pergi meninggalkan mereka tanpa kabar.
Baca SelengkapnyaPetugas gabungan di Lampung kemudian membantu menenangkan pemudik asal Karawang, Jawa Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaSeekor ikan Hiu Tutul ditemukan mati terdampar di pantai selatan Munggangsari, Purworejo pada Rabu (16/8) siang.
Baca SelengkapnyaTak terkira, sang putri justru nampak tertegun saat melihat sang ayah kembali.
Baca SelengkapnyaSelain mengajar, sosoknya disebut telah berhasil mendirikan pesantren yang disisihkan dari gaji sendiri.
Baca Selengkapnya