Cerita liburan di air terjun Sedudo Nganjuk menjadi malapetaka
Merdeka.com - Saat libur Lebaran, banyak warga memanfaatkan waktu rekreasi bersama keluarga ke tempat wisata. Biasanya, tempat-tempat wisata yang dikunjungi seperti pantai, kebun binatang, air terjun dan pegunungan.
Di tempat tersebut mereka melepas penat sebelum kembali beraktivitas. Tak heran keceriaan kerap kali terlihat saat orang menikmati liburan. Namun, berbeda dengan yang terjadi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Keceriaan liburan itu tiba-tiba berubah menjadi air mata. Sebab, tempat wisata air terjun Sedudo longsor dan menewaskan tiga warga.
Warga yang semula asyik mandi harus dikagetkan dengan runtuhnya pohon serta batu dari bagian atas air terjun. Belasan orang luka dan tiga orang tewas. Warga pun tak menyangka keseruan dan keceriaannya berujung malapetaka.
Berikut cerita liburan di air terjun Sedudo berbuah malapetaka:
Air terjun Sedudo di Nganjuk longsor, 3 pengunjung tewas dan 9 luka
Air Terjun Sedudo yang terletak di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk Jawa Timur memakan korban setelah di bagian atas air terjun mengalami longsor, Selasa petang (21/7). Tiga orang meninggal, dua luka berat dan 9 luka-luka setelah longsoran pohon dan batu terjun bebas dari ketinggian 105 meter dan mengenai para pengunjung yang sedang mandi.Ketiga korban meninggal dunia adalah Hendra Pramana Setiawan (17) warga Jalan Diponegoro 17 Tulungagung, Subhan Anang Mashuro (35) warga Jalan Jepara 15 Surabaya dan Sofyan Sahuri (25) warga Jalan Kapas Surabaya."Dari laporan yang kami terima kejadian sekitar pukul 16.00 WIB, yang diawali dari longsornya pohon kecil yang disertai batuh jatuh dari ketinggian 105 meter dari ketinggian air terjun. Pada saat kejadian, kebetulan ada para pengunjung yang sedang mandi di bawah dan longsoran langsung mengenai mereka," kata Sumadi.Korban semula dua dan bertambah lagi satu orang jadi total menjadi tiga orang," kata Kapolsek Sawahan AKP Sumadi WR kepada merdeka.com, Selasa (21/7).Sedangkan sembilan korban yang teridentifikasi yang mengalami luka berat patah tangan, dan luka ringan di bagian kepala dan pelipis akibat kejatuhan pohon dan batu tersebut adalah M Hasim (20), Mohammad Rifai (29), Bagus (29) warga Semare Kernel Nganjuk, Prasetyo (15), Hafidz (20) warga Desa Peluh Kridosono, Siti Manggison (38), Rosita (35) warga Surabaya, Galuh (27) warga Lamongan dan Subekti (37) warga Jakarta Selatan mengalami luka berat dan patah tangan kanannya.Tim SAR dan kepolisian mengevakuasi para korban. Lokasi air terjun ini berada di 1438 meter di atas permukaan air laut.
Pengakuan pengunjung sebelum terjadi longsor mengerikan di Sedudo
Kejadian longsornya air terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur menyisakan trauma bagi pengunjung. Saat kejadian, wartawan merdeka.com Mochammad Andriansyah bersama keluarganya juga sedang berlibur di air terjun Sedudo."Alhamdulillah beberapa saat meninggalkan Sedudo, saya dapat kabar ada material kayu dan batu yang jatuh dan mengenai pengunjung yang sedang mandi di bawah," kata Andriansyah, Selasa (21/7).Andriansyah, sebelumnya juga sempat berpikir ketika dirinya mandi bersama keluarganya di air terjun Sedudo. "Saya sempat berpikir bagaimana kalau batu-batu yang ada di atas jatuh dan mengenai yang ada di bawah. Saat berpikir itu, kemudian saya mengajak keluarga segera keluar dari air terjun," kenangnya.Ditambahkan Andrian, kemungkinan dirinya sudah mendapat peringatan jika akan terjadi sesuatu, dan hati kecilnya segera mengajak pergi meninggalkan lokasi."Saya tak bisa membayangkan bagaimana seandainya pas kejadian berada di lokasi. Sekali lagi Alhamdulillah, Allah masih memberikan yang terbaik buat saya dan keluarga," pungkasnya.Ketiga korban meninggal dunia adalah Hendra Pramana Setiawan (17) warga Jalan Diponegoro 17 Tulungagung, Subhan Anang Mashuro (35) warga Jalan Jepara 15 Surabaya dan Sofyan Sahuri (25) warga Jalan Kapas Surabaya.Sedangkan sembilan korban yang teridentifikasi yang mengalami luka berat patah tangan, dan luka ringan di bagian kepala dan pelipis akibat kejatuhan pohon dan batu tersebut adalah M Hasim (20), Mohammad Rifai (29), Bagus (29) warga Semare Kernel Nganjuk, Prasetyo (15), Hafidz (20) warga Desa Peluh Kridosono, Siti Manggison (38), Rosita (35) warga Surabaya, Galuh (27) warga Lamongan dan Subekti (37) warga Jakarta Selatan mengalami luka berat dan patah tangan kanannya.Kejadian longsor berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa petang (21/7). Longsoran pohon dan batu terjun bebas dari 105 meter dari ketinggian air terjun, dan mengenai para pengunjung yang sedang mandi.Tim SAR dan kepolisian mengevakuasi para korban. Lokasi air terjun ini berada di 1438 meter di atas permukaan air laut.
Sebelum longsor, wisatawan nyeletuk ada batu mirip bengkoang
Keceriaan pengunjung Air Terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (21/7), tiba-tiba berubah duka. Air terjun yang dikenal memiliki tuah untuk awet muda itu longsor. Tiga orang meninggal, lima luka berat dan 11 orang luka ringan.Pagi hingga sore, warga mendatangi lokasi wisata ini seperti hari-hari libur biasanya, kolam pemandian yang juga dikenal sebagai Pesona Wilis kerap dijadikan lokasi pencucian pusaka ini selalu ramai. Selain untuk menikmati keindahan Air Terjun Sedudo, para wisatawan juga mandi di bawah guyuran air terjun.Mereka, para wisatawan, mandi di kolam, selain ada yang hanya sekadar mandi, mereka juga ada yang sengaja ingin awet muda dan mencari obat dengan mandi di kolam Air Terjun Sedudo.Keluarga Abdul Rahman (65), warga Wadung Asri, Waru, Sidoarjo ini misalnya. Saat berlebaran bersama anak, menantu dan cucu-cucunya ke saudaranya di Kecamatan Berbek, Nganjuk, kakek tiga cucu ini menyempatkan diri ke Sedudo sebelum kembali pulang ke Sidoarjo."Saya ke sana (Sedudo) sama anak-anak karena cucu-cucu saya pingin mandi di sana, jadi akhirnya ya kita ke sana rame-rame," kata Abdul Rahman menceritakan.Sepulang dari sana, lanjut dia, tiba-tiba anak dan menantunya, mendapat telepon dari keluarga yang lain."Ada yang dari Surabaya, ada yang di Bali. Mereka tanya apa saya dan anak-anak masih di Sedudo, apa sudah pulang. Katanya Sedudo longsor, ada yang meninggal," sambung bapak dua anak ini sembari mengucap syukur.Senada, anak pertama kakek kelahiran Jombang ini, juga tak henti-hentinya mengucap syukur karena selamat dari peristiwa nahas tersebut."Alhamdulillah, kami semua sudah pulang saat kejadian. Ini tadi, saya, adik saya dikasih tahu lewat telepon sama keluarga-keluarga yang ada di Surabaya. Mereka juga tanya kejadiannya, ya saya bilang sudah pulang," ucap Siti Mahfudah, anak pertama Abdul Rahman.Saat hendak pulang menuju parkiran, sambung ibu dua anak ini, sempat mendengar Andriansyah juga berbicara ke ayahnya, yakni jika batu besar yang berada di atas di atas air terjun tiba-tiba terjatuh."Bapak saya mendongak ke atas, terus anak pertama saya nyletuk itu bengkoang, sambil ketawa-ketawa. Karena batu-batunya kan besar-besar itu, ada yang mirip buah bengkoang. Ternyata rasan-rasan itu kejadian. Tapi saya sekeluarga juga mengucap syukur Alhamdulillah, sudah pulang saat kejadian," kenangnya.Sementara Andriansyah menceritakan, saat datang ke pemandian Sedudo, dia dan keenam keluarganya sempat melihat keceriaan orang-orang yang berwisata di kolam pemandian untuk awet muda itu. Bahkan, tak jarang para pengunjung, termasuk keluarga Abdul Rahman, berfoto bersama mengabadikan keceriaan di bawah air terjun bertuah itu."Pagi saya sudah ada di Sedudo. Suasananya sudah ramai. Saya melihat mereka (wisatawan) semua senang. Anak-anak juga berenang, menyelam di bawah air kolam. Ada yang berfoto-foto tepat di bawah air terjun, foto di tengah kolam dan ada juga di pinggir kolam bersama kekasih mereka masing-masing. Saya tidak menyangka keceriaan itu bisa berubah petaka," katanya menyayangkan.
Suasana duka iringi pemakaman korban longsor Sedudo
Jenazah salah satu korban tragedi Air Terjun Sedudo di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa kemarin, Subhan Anang Mashuro (35), warga Jalan Jepara Surabaya dikebumikan hari ini, Rabu (22/7), sekitar pukul 09.30 WIB. Jasadnya dimakamkan di TPU Makam Mbah Ratu, Jalan Demak, Surabaya.
Suasana duka mengiringi prosesi pemakaman almarhum. Suasana haru biru dan tangis membela area pemakaman saat jenazah almarhum hendak dimasukan ke liang lahat.Bahkan, adik kandung korban, Animatus Sadiyah, sempat pingsan. Sejumlah kerabat pun membopong adik kandung almarhum dan membawanya keluar makam menuju rumah duka. Sementara tahlil dan doa yang dipimpin sesepuh kampung masih berkumandang.Subhan, ayah kandung almarhum Subhan Anang Mashuro, bersama keluarga lainnya juga khusuk memanjatkan doa terakhir untuk anak kedua dari empat saudara itu.Menurut Subhan, almarhum Anang meninggalkan seorang istri dan satu anak perempuan yang masih berusia tiga tahun. "Setelah lebaran kemarin, anak saya bersama keluarga yang lain berlibur ke sana (Sedudo). Berangkat dari Surabaya sekitar jam 10-an (pukul 10.00 WIB) sampai ke sana jam dua (14.00 WIB)," tutur bapak empat anak ini dengan raut muka sedih.Sebelum ke Nganjuk, lanjut dia, keluarganya berlebaran dulu ke Jombang. "Kemudian baru ke Sedudo. Di sana, sebagian keluarga ikut mandi air terjun."Kembali dia melanjutkan, di air terjun yang konon kabarnya memiliki bisa membikin awet muda itu, almarhum Anang kebetulan ikut mandi di bawah air terjun yang juga dikenal sebagai Pesona Wilis itu, bersama keluarganya yang lain.Sementara sebagian keluarga lainnya, memilih menunggu di luar kolam tak jauh dari lokasi kejadian, sembari menikmati keindahan alam yang terkenal sejak zaman Kerajaan Majapahit itu."Sebelum peristiwa itu tidak ada pertanda apa-apa. Semuanya biasa-biasa saja. Tiba-tiba ada kejadian, semua keluarga dan orang-orang di situ panik," tuturnya.Anang, yang turut menjadi korban, setelah kejadian dilarikan ke RSUD Nganjuk dan dibawa ke Surabaya. Sekitar pukul 23.30 WIB, jenazah almarhum tiba di rumah duka.Diberitakan sebelumnya, Air Terjun Sedudo longsor sekitar pukul 16.00 WIB, kemarin. Peristiwa itu diawali pohon tumbangnya pohon dari ketinggian 105 meter, kemudian terjun bebas ke arah para pengunjung, disertai longsoran batu kecil-kecil berdiameter sekitar 10 centimeter.Akibatnya, tiga orang meninggal, sementara belasan lainnya mengalami luka-luka. Sekitar pukul 16.30 WIB, seluruh korban dievakuasi ke RSUD Nganjuk.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
8 Cerita Sunda Lucu Bikin Ngakak, Menghibur dan Mengocok Perut
Dari lelucon ringan hingga cerita penuh kecerdikan yang hanya bisa ditemukan di tanah Parahyangan, setiap narasi akan menjadi hiburan yang melepas lelah.
Baca Selengkapnya7 Cerita Lucu Bikin Ngakak yang Cocok untuk Cairkan Suasana
Merdeka.com merangkum informasi 7 cerita lucu yang bikin ngakak dan cocok untuk cairkan suasana.
Baca SelengkapnyaSerunya Berwisata di Umbul Manten di Klaten, Tempat Main Air yang Nyaman Cocok untuk Liburan Keluarga
Kabarnya, air yang ada di pemandian Umbul Manten bersumber dari dua buah mata air.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menjelajahi Sungai hingga Alam Liar di Pulau Dongeng Depok, Letaknya di Dalam Mal
Pulau dongeng di Depok bikin liburan keluarga akhir tahun makin seru dan ceria
Baca Selengkapnya7 Cerita Anekdot Lucu dan Menyindir, Dijamin Bikin Ngakak
Cerita lucu atau anekdot memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari karena mampu menyajikan hiburan dan meredakan stres.
Baca SelengkapnyaCerita Lucu Masa Kecil Singkat yang Bikin Tertawa Meski Sederhana
Merdeka.com merangkum informasi tentang cerita lucu masa kecil singkat yang bikin tertawa meski sederhana.
Baca Selengkapnya10 Cerita Lucu Bikin Ngakak Sampai Nangis, Cocok Jadi Penghibur Hati
Berikut cerita lucu bikin ngakak sampai nangis yang cocok jadi penghibur hati.
Baca SelengkapnyaBeda dari yang Lain, Intip Keunikan Curug Ceret Naringgul di Cianjur yang Letaknya di Pinggir Jalan
Air terjun ini dijamin "menggoda" para pengguna jalan.
Baca SelengkapnyaCerita Lucu Puasa yang Menggelitik, Cocok untuk Hiburan di Bulan Suci
Merdeka.com merangkum informasi tentang cerita lucu puasa yang menggelitik cocok untuk hiburan di bulan suci.
Baca Selengkapnya