Cerita Kepsek SD di Tangerang dipolisikan karena cabuli 12 siswa
Merdeka.com - Polres Metro Tangerang akhirnya menetapkan, Triyono, Kepala Sekolah SDN 3 Pabuaran Tumpeng, Karawaci, Kota Tangerang sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seksual. Triyono diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap 12 siswanya.
"Tersangka langsung kami tahan," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang, Kombes Pol, Sutarmo, Senin (22/06) kemarin.
Penetapan tersangka Triyono, setelah polisi melakukan pemeriksaan pada 12 siswa korban pelecehan dan Triyono sendiri pada Sabtu 20 Juni 2015.
Kuasa hukum, Triyono, Abdulgani mengakui jika kliennya telah tersangka dan langsung di tahan. "Iya sekarang ada di Polres," katanya.
Lalu bagaimana seorang kepala sekolah bisa ditahan karena kasus pelecehan seksual? Berikut ceritanya:
Kepsek dipolisikan orangtua siswa karena pelecehan seksual
Sejumlah orang tua murid SDN 3 Pabuaran Tumpeng, Kota Tangerang, mendatangi Polres Metro Tangerang, Kamis (18/6). Mereka hendak melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan kepala sekolah setempat terhadap anak mereka.Salah satu orangtua siswa, Hasanudin mengatakan, peristiwa dugaan pencabulan ini terjadi beberapa bulan lalu. Ada sekitar 12 anak yang menjadi korban, di antaranya 5 siswa laki dan 7 siswi. Mereka mengaku, perbuatan tersebut dilakukan oleh Kepsek SDN 3 Pabuaran Tumpeng bernama Triyono."Jadi anak-anak ini dipanggil ke oleh Kepsek ruang kantornya. Dia menuduh siswa berbuat cabul terhadap teman lawan jenisnya. Kemudian mereka dipaksa mengaku atau diancam akan dilaporkan ke polisi," katanya.Karena takut, anak-anak terpaksa mengaku. Lalu mereka diminta menuruti kemauan Kepsek tersebut. "Anak-anak disuruh membuka celananya dan menunjukkan kemaluannya. Yang jadi korban siswa siswi kelas 3, 4, 5 dan 6," kata Hasanudin.
Tak cukup bukti laporan sempat ditolak polisi
Sejauh ini ada 12 orang tua siswa yang mengaku anaknya menjadi korban tindakan seronok oknum kepala sekolah tersebut. Para orang tua siswa sempat mendatangi sekolah untuk meminta pertanggungjawaban. Namun tidak ada satu pun pihak sekolah yang menemui mereka.Akhirnya mereka mendatangi SPK Polres Metro Tangerang untuk membuat laporan. Namun karena laporan mereka kurang lengkap, akhirnya polisi menolaknya. "Kita diminta lengkapi bukti laporan dulu. Rencananya besok akan kembali lagi ke Polres," kata salah satu orangtua siswa, Hasanudin.Sementara Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang AKBP Sutarmo belum mengetahui kedatangan para orangtua siswa SDN 3 Pabuaran Tumpeng yang hendak membuat laporan di Polres, namun ditolak. Dia menyatakan bahwa laporan ada mekanisme dan syaratnya. "Kalau tidak lengkap memang bisa kita tolak kalau buktinya tidak lengkap. Tapi kalau sudah lengkap pasti kita tangani," jelasnya.
Dilecehkan Kepsek, 12 murid SD takut masuk sekolah
Sebanyak 12 siswa/siswi SDN 3 Pabuaran Tumpeng, Kota Tangerang yang menjadi korban pelecehan kepala sekolah takut untuk masuk sekolah. Hal itu merupakan dampak dari apa yang mereka terima atas perilaku Kepala Sekolah mereka berinisial T.Salah satunya dialami D,10, yang mengaku takut untuk bersekolah kembali karena akan ditertawakan oleh teman-temannya pasca peristiwa yang menimpa 12 murid pada 12 Juni 2015 lalu. "Anak saya jelas takut sekolah lagi, dia sering diledekin teman-temannya," tutur orangtua D, yang berinisial HAS.Senada dengan D, siswa/siswi lain juga mengakui hal itu. "Yang 11 orang lain juga sama, takut. Saya sudah tanya orangtuanya. Terlebih lagi, tidak hanya murid laki-laki yang dilecehkan, tapi ada juga murid perempuan sebanyak tujuh orang dari 12 murid itu," terangnya.Sebenarnya, kata HAS, para orangtua murid sudah coba minta pertanggungjawaban ke pihak sekolah. Namun, hal itu tidak mendapat respons yang baik.Seperti diketahui Kepsek, T dilaporkan melecehkan 12 muridnya dengan menuduh mereka pernah melakukan hubungan badan. Satu per satu murid disuruh masuk ke ruangannya untuk dipaksa mengaku. Setelah mengaku, tiap murid disuruh membuka celana. T pun memaksa muridnya agar bisa ereksi.
Tak hanya telanjangi murid, Kepsek Triyono ajak siswi SD pacaran
Orangtua siswa SDN 3 Pabuaran Tumpeng, Karawaci, kota Tangerang, mengaku Kepala sekolah (Kepsek) Triyono selain menelanjangi siswa/siswi untuk dilecehkan sampai ejakulasi juga pernah mengajak seorang siswi untuk berpacaran.Hal itu dikatakan Purwoto, ayah dari siswi kelas 4 SD Pabuaran Tumpeng berinisial PR. Dia mengatakan, putrinya pernah berinteraksi tiga kali dengan Kepsek."Pertama, anak saya diajak jadi pacar dia. Lalu anak saya juga ditanya apakah pernah melakukan hubungan intim. Kemudian anak saya iming-imingi imbalan untuk tidak mengatakan hal itu ke orang lain," katanya saat di Polres Metro Tangerang, Jumat (18/6).Menurut Purwoto, pasca ramainya peristiwa para orang tua murid yang mengaku anaknya dilecehkan, dia langsung menanyakan hal itu ke PR. Awalnya dia tidak mengaku, namun setelah didesak baru mengatakannya."Saya baru tahu pas udah rame. Saya tanya ke anak saya, awalnya nggak ngaku. Setelah saya desak terus bru dia ceritakan semua," jelasnya.Namun semenjak peristiwa itu, menurut Purwoto, terlalu berpengaruh ke psikologis putrinya. Justru hal itu lebih parah dialami oleh siswa lain.Putwoto mengatakan, hari ini dirinya bersama orang tua korban dugaan pelecehan tersebut ingin kembali melaporkan hal tersebut ke Polisi. Namun laporan masih belum bisa diterima."Polisi minta anak-anak yang jadi korban untuk datang guna dimintai keterangannya. Karena tidak bisa cuma dari keterangan orang tuanya saja," katanya.
Kepsek Triyono dicopot dari jabatannya
Sikap tegas diperlihatkan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah terhadap kasus pencabulan yang menimpa 12 siswa/siswi SDN 3 Pabuaran Tumpeng, Karawaci, Kota Tangerang."Iya mulai hari ini saya sudah perintahkan untuk mencopot jabatan dia (Triyono Kepsek SDN 3 Paburan Tumpeng). Berhentikan dulu, tarik jabatannya. Saya tarik agar bisa dilakukan investigasi," terang Arief R Wismansyah, Sabtu (20/6) lalu.Saat ini, kata Wali Kota, Triyono ditugaskan hanya menjadi staf di UPTD wilayah Karawaci. "Kita masih coba telusuri kebenarannya," katanya.Mencoreng dunia pendidikan Kota Tangerang enggak sih? "Saya kira kita sudah meningkatkan pendidikan kita ya, bahkan menurut Pak Lutfi (Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang) pihaknya sering bertemu dengan seluruh kepala sekolah agar tidak ada tindak kekerasan kepada siswa. Karena saat ini berbeda, teriak saja bahkan kepada siswa ibaratnya saat ini sudah sering diingatkan, tidak boleh. Karena memang sudah berbeda dengan zaman saya dulu," tuturnya.Artinya, Wali Kota memandang masih mencoba menggali kebenaran peristiwa yang menyudutkan Triyono itu. "Kita akan gali dan gali terus kebenarannya,"jelasnya.
Kepsek Triyono bantah cabuli siswa-siswinya
Menurut pengacara kepsek Triyono, Abdulgani, polisi menahan Triyono dengan tuduhan pelecehan seksual. Namun Triyono menyangkal telah melakukan pencabulan."Itu sama sekali tidak dilakukan," kata Abdulgani.Triyono dilaporkan mencabuli 12 siswa sekolah itu sekitar dua bulan lalu. Menurut para orangtua yang melapor, sebanyak 5 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan dipanggil satu per satu ke ruang kantor kepala sekolah.Mereka dituduh melakukan persetubuhan dengan siswa lainnya. Jika tidak mengaku para siswa diancam akan dipenjarakan hingga tidak naik kelas. Kemudian para siswa dipaksa membuka celana dan memperlihatkan kemaluannya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita
Baca Selengkapnya95 TPS di Tangerang Selatan Gelar Perhitungan Suara Ulang, 475 Kotak Suara Dihitung Lagi
Penghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.
Baca SelengkapnyaPelajar SMP di Semarang Ditemukan Tewas Gantung Diri dengan Tali Pramuka
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Berkas Dua Tersangka Penganiayaan Santri di Kediri Diserahkan ke Kejari, Sisanya Masih Diproses
Baca SelengkapnyaRatusan Siswa SD Kepuh Cilegon Dipulangkan Gara-Gara Polusi Udara Bau Gas Kimia Pabrik
Siswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaCerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci
Cerita Mucikari Anak Sekolah Tobat dan Langsung Mualaf Gara-gara Dapat Mimpi Berangkat ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaGara-gara Kesenggol Polisi Waktu Sekolah, Cerita Prajurit TNI AD Asal Aceh Ini Ingin Jadi Tentara, Sang Komandan 'Berkelahi Ya'
Cukup menarik, kisah dari Prada TNI Riyan ini sontak membuat sang komandan memberikan reaksi.
Baca SelengkapnyaSepi Orderan Perempuan Ojol Ini Melipir ke Kampus UIN Tempatnya Dulu Kuliah 'Jadi Kangen Masa-masa Jadi Mahasiswi'
Kisah seorang ojol perempuan yang tiba-tiba rindu kuliah saat ngetem di kampusnya mendapat banyak sorotan warganet.
Baca SelengkapnyaSederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil
Tujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca Selengkapnya