Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita keluarga PNS Kemenag tinggalkan salat diduga gabung Gafatar

Cerita keluarga PNS Kemenag tinggalkan salat diduga gabung Gafatar gafatar. ©2016 gafatar.org

Merdeka.com - Heboh anggota keluarga hilang diduga ikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) tengah menjadi isu hangat di Indonesia. Banyak mendadak berbondong-bondong melaporkan kehilangan itu ke pihak berwajib. Apalagi Gafatar disebut-sebut merupakan salah satu aliran sesat.

Seperti diberitakan Antara, Kamis (14/1). Nengsih, bukan nama sebenarnya, tak bisa menahan kesal, kecewa dan hanya bisa menangisi begitu tahu anak dan menantunya ikut aliran sesat. Itu terlihat dari tanda-tanda tidak melaksanakan salat dan meninggalkan membaca Alquran.

Pegawai negeri sipil (PNS) di Kementerian Agama (Kemenag) Jakarta itu, dengan linangan air mata, menyebut, puteranya ketika sekolah dan kuliah tergolong pandai. Nengsih sangat berharap ke depan anaknya itu dapat diandalkan sebagai penopang dan tulang punggung ekonomi keluarga.

"Harapan itu, kini pupus sudah," kata Nengsih.

Nengsi mengaku tidak tahu persis sejak kapan anak dan menantunya ikut aliran sesat. Jika dilihat dari pendidikan agama sejak kecil, cukup memadai. Dari sisi ekonomi, kebutuhan hidup keduanya tergolong berkecukupan.Selama ini anak dan menantunya masih dipertahankan anaknya tinggal bersama satu rumah meski sudah menikah.

Nengsih baru menyadari anaknya ikut aliran sesat berawal ketika anak dan mantunya diajak salat berjamaah di rumah. Anaknya selalu mengelak. Demikian juga istrinya. Keduanya kerap beralasan bahwa salat cukup di kamar.

Penderiaan yang dialami Nengsih makin buruk. Pasalnya, anak dan mantunya mengaku akan meninggalkan Jakarta untuk bekerja di salah satu kota di Pulau Kalimantan. Tidak disebutkan nama kotanya. Saking penasaran, Nengsih bahkan mencari tahu ke kota mana anaknya itu akan bekerja.

Diam-diam ketika anak mantunya tak di kamarnya, Nengsih menyelinap masuk ke kamar suami istri itu. Dia pun terkejut, didapati surat anaknya akan ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Setelah mengetahui, PNS Kemenag ini berusaha dan menahan diri pura-pura tidak tahu.

Kesedihan Nengsih bertambah lagi. Setelah anak dan mantunya mengaku hendak keluar kota padahal kondusi suami Nengsih tengah mengalami stroke. "Ya Allah, apa kesalahan saya sehingga begini," ungkapnya sambil menangis.

Setelah kondisi kesehatan suaminya sedikit membaik, beberapa pekan kemudian dia berupaya mencari tahu apa yang dikerjakan anak dan mantunya di Palangkaraya. Dia lantas pergi ke ibu kota Kalimantan Tengah itu. Beruntung anaknya masih dapat dihubungi melalui telepon genggam.

Awalnya anaknya menolak untuk dikunjungi. Apalagi ditemui di kediamannya. Dengan berbagai cara, akhirnya Nengsi bisa bertemu anak mantunya.

"Saya sedih sekali, anak saya badannya hitam dan kotor. Dia bekerja di peternakan bebek," ungkapnya.

Nengsi mengaku setelah pertemuan itu harus cepat-cepat kembali ke Jakarta. Pasalnya, di lingkungan tempat bekerja anaknya, banyak orang sekitar mengawasi gerak-geriknya. Pandangan mata orang-orang itu seolah penuh kebencian. Tidak ada tegur sapa sebagaimana kebiasaan kebanyakan orang mengenal pendatang baru.

"Saya, siang malam, berdoa agar anak saya kembali ke aqidah islam yang sebenarnya," kata Nengsi.

Serupa tetapi tidak sama. Slamet, PNS golongan rendahan di Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) bahkan sampai ditinggal istrinya. Bahkan dia terpaksa keluar dari Kemenag disebabkan ulah istrinya yang ikut aliran sesat.

"Ikut aslam sempalan," kata Slamet, ketika menceritakan nasib dirinya ditinggal begitu saja oleh istri tercinta.

Banyak orang menyayangkan Slamet keluar dari Ditjen PHU. Sebab, meski pegawai rendahan, tenaganya sangat dibutuhkan. Dia memiliki keahlian sebagai montir mobil.

Ketika ditugasi atasannya untuk menangani ratusan mobil dinas di Jeddah, Arab Saudi, dia bekerja bagus. Ketika ditempatkan sebagai petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Mekkah, juga sebagai montir mobil, Slamet bekerja bagus. Slamet dapat menangani berbagai jenis merek mobil Eropa dan Jepang.

Dengan keahlian yang dimilikinya itu, Slamet merasa bersyukur bahwa rejeki mengalir bagai air deras. Di Jakarta, dia banyak menerima order dan panggilan untuk memperbaiki berbagai jenis merek mobil pribadi. Termasuk dari jajaran Ditjen PHU.

"Tapi, kok istri saya meninggalkan saya. Apa yang kurang dari diri saya, uang cukup," kata Slamet.

Menurut Slamet, dia tidak mengetahui kapan istrinya ikut aliran sesat. Padahal, tutur dia, dirinya menjalankan shalat sebagaimana mestinya, tetapi isterinya selalu menolak untuk shalat berjamaah di rumah.

Bahkan, ungkap dia, dirinya dianggap orang kafir oleh istrinya sendiri. "Saya sedih sekali," katanya dengan berlinang air mata.

Ketika ditanya aliran apa yang diikuti isterinya itu, Slamet mengaku tidak tahu. Tapi, katanya lagi, awalnya sering keluar rumah seorang diri tanpa memberi tahu tujuannya. Bahkan kepada anak-anaknya pun tidak member tahu pula. Setelah itu, isterinya meninggalkan rumah tak kembali lagi.

"Tentu saja, pakaian di rumah diangkut," katanya. "Saya kaget, di kamar, sejumlah pakaian dan barang milik isteri sudah tak ada lagi. Setelah itu, tak ada lagi cerita isteri kembali ke kediaman," cerita Slamet.

Dengan pertimbangan bahwa anak di rumah tak ada yang ngurus dan juga kesibukan di luar, akhirnya Slamet memutuskan keluar dari PNS Kemenag. Direkrut Gafatar bisa jadi hilangnya istri Slamet.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyebut Gafatar bukan organisasi yang layak untuk diikuti oleh masyarakat.

"Dari sisi keormasan mereka ilegal dan dari sisi keagamaan dia bukan Islam, Kristen, Yahudi dan seterusnya. Tentu ini bukan organisasi yang layak untuk diikuti masyarakat," kata Lukman Hakim Saifuddin di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (13/1) kemarin.

"Kalau dari sisi agama atau paham yang mereka sebarluaskan dari kajian yang dilakukan MUI paham yang dikembangkan tidak sebagaimana paham yang secara mainstream pokok-pokok ajaran Islam. Mereka juga tidak menyatakan diri sebagai Islam tapi mereka ingin menyatukan agama ibrahimiah seperti Islam, Yahudi, dan Kristiani," tuturnya.

Dia menilai potensi dan kecenderungan untuk menjadi radikal bagi Gafatar memang bisa saja ada, sehingga harus didalami oleh aparat penegak hukum latar belakang dan motif apa yang melatarbelakangi penyebarluasan paham ini.

"Ya terus melakukan penelusuran, pengamatan dan pelacakan terhadap gerakan itu, seperti yang saya katakan apa latar belakangnya, terbentuknya paham ini karena aspek-aspek apa saja, dan orang-orang yang berdiri di belakangnya siapa saja, sedang didalami," ujarnya.

Ia menambahkan gerakan tersebut dulu pernah ada hanya tidak semasif sekarang ketika banyak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

"Karena ada masyarakat yang tidak diketahui keberadaannya karena diduga mengikuti paham ini. Kalau dulu keresahan yang ditimbulkan tidak seperti sekarang," tambahnya.

(mdk/ang)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ayahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak

Ayahnya Berpangkat Rendah di TNI, Empat Anak ini Justru Raih Jabatan Tertinggi Hingga Bintang 4 di Pundak

Sang putra melesat berbintang empat, ayahnya justru hanya berpangkat rendah.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Peristiwa Aneh Sebelum Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi

Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Diremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta

Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Tak Menyangka Doanya Dikabulkan Tuhan, Ibu Pemulung 5 Anak Tinggal di Gubuk Pingir Kali Ini Nangis dan Sujud Syukur saat Dapat Rumah Baru

Keluarga ini tinggal di sebuah gubuk di pinggir kali yang rawan banjir dan longsor, beratap terpal dan beralas kardus.

Baca Selengkapnya
Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!

Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!

Pangkostrad Langsung Bereaksi Anak Buahnya Tertembak di Papua: Kamu Sudah Teruji!

Baca Selengkapnya
Bapaknya Kopral TNI, Begini Pertemuan dengan Sang Anak yang Punya Pangkat Lebih Tinggi

Bapaknya Kopral TNI, Begini Pertemuan dengan Sang Anak yang Punya Pangkat Lebih Tinggi

Pangkat anak lebih tinggi, sang ayah lantas memberi hormat.

Baca Selengkapnya
3 Sosok Ibu Bisa jadi Panutan, Besarkan dan Didik Anak Laki-laki Kakak Adik Hingga jadi Jenderal TNI Polri

3 Sosok Ibu Bisa jadi Panutan, Besarkan dan Didik Anak Laki-laki Kakak Adik Hingga jadi Jenderal TNI Polri

Di balik kesuksesan para Jenderal TNI Polri ini tentu ada peran sang ibu yang begitu penting.

Baca Selengkapnya
Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru

Tinggalkan Pekerjaan di Kota Besar Pilih Pulang Kampung agar Dekat dengan Anak Istri, Kisah Pedagang Kelontong Asal Tuban Ini Bikin Haru

Pendapatannya saat ini jauh lebih sedikit tapi ia mengaku bahagia

Baca Selengkapnya
Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba

Sadis! Ayah di Muara Baru Banting Anak hingga Tewas, Pelaku Dikenal Tempramen dan Pecandu Narkoba

Bocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).

Baca Selengkapnya