Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita guru SD beranak 4 cabuli 20 siswinya di sekolah

Cerita guru SD beranak 4 cabuli 20 siswinya di sekolah Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Dunia pendidikan kembali tercoreng dengan ulah seorang guru di Musi Rawas (Muras), Sumatera Selatan yang mencabuli para siswinya. Guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Muras yang bernama Marhandi (50) itu melakukan tindakan kotornya di dalam kelas.

Untuk melancarkan aksinya, bapak 4 anak itu pura-pura mengajari korban mengerjakan soal latihan. Saat itulah, Marhandi meloroti rok korban hingga meremas payudara bocah-bocah SD itu. Ternyata perbuatan pelaku tersebut sudah dilakukan selama dua tahun.

Bahkan, yang lebih parah siswi yang dia cabuli mencapai 20 orang. Mereka tidak berani mengadu perbuatan guru cabul itu lantaran diancam akan diberi nilai jelek.

"Namanya juga anak-anak, mereka takut diancam, apalagi kalo diberi nilai jelek. Itu ancamannya," kata Kasat Reskrim Polres Muras AKP Satria Dwi Dharmam, Senin (28/9).

Berikut cerita guru SD di Musi Rawas yang cabuli 20 siswinya di dalam kelas:

Guru Marhandi remas payudara & kemaluan siswinya saat jam belajar

Perbuatan Marhandi (50 tahun), seorang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Desa Pelita Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas (Mura), Sumatera Selatan, sungguh memalukan. Dia tega mencabuli siswinya saat jam belajar mengajar di dalam kelas.Menurut Kapolres Muras, AKBP Herwansyah, kasus ini terungkap karena korban berinisial TR (11), murid kelas VI A sekolah itu, bersama kedua orangtuanya melapor ke polisi usai diperlakukan tidak senonoh oleh pelaku di ruang kelas, Sabtu (26/9) pagi. Mendapat bukti kuat, malam harinya pelaku diringkus saat berkumpul dengan istri dan keempat anaknya di kediamannya."Benar, Sabtu malam kemarin tersangka kita tangkap di rumahnya atas tuduhan kasus pencabulan. Tidak ada perlawanan waktu ditangkap," kata Herwansyah saat dihubungi merdeka.com, Senin (28/9).Saat diperiksa, kata Herwansyah, tersangka mengakui tuduhan itu. Bahkan, dia menyatakan langsung perbuatan itu dilakukan saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, dan diketahui oleh siswa lainnya."Tersangka duduk di bangku korban, lalu memeloroti rok korban. Dan tersangka memeras payudara dan kemaluan korban. Itu waktu masih jam pelajaran di kelas," ujar Herwansyah.Saat ini, Herwansyah mengatakan, tersangka masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Mura. Termasuk menunggu keterangan saksi. Dia menyatakan, tidak menutup kemungkinan ada pelajar menjadi korban pencabulan lain."Tersangka sudah kita tahan di mapolres. Kita dalami kasus ini," pungkasnya.

Marhandi cabuli siswi-siswinya dari tahun 2013

Kelakuan Marhandi (50), guru SDN di Desa Pelita Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas (Mura), Sumsel, tak hanya dilakukan kepada TR (11) murid kelas VI A sekolah itu, tetapi juga ada 19 siswi lainnya yang menjadi korban. Ironisnya, perbuatan itu sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir, atau pada tahun 2013 lalu.Kapolres Mura AKBP Herwansyah mengungkapkan, sejak tertangkapnya tersangka, banyak wali murid yang melapor ke polisi yang mengaku menjadi korban cabul tersangka. Mayoritas korban duduk di bangku kelas IV dan VI SDN tersebut."Awalnya hanya satu laporan atas nama korban TR, namun kini bertambah 19 korban lain. Semuanya murid tersangka," ungkap Herwansyah saat dihubungi merdeka.com, Senin (28/9).Ke 19 korban tersebut adalah dengan inisial RV, RD, D, DP, AF, RA, ES, TW, JS, WN, SP, TS, DA, WY, NV, IS, AG, SU dan EF. Semua korban mengaku pernah diperlakukan yang sama dengan korban TR."Semuanya mengaku seperti itu, pernah dicabuli waktu jam pelajaran di kelas," ujarnya.Laporan para korban tersebut, kata dia, diakui tersangka. Bahkan, tersangka kelakuan bejatnya sudah terjadi sejak 2013 lalu. "Tersangka mengakui semuanya, perbuatan cabul itu dilakukannya selama dua tahun terakhir," pungkasnya.Diberitakan sebelumnya, kasus ini terungkap karena korban berinisial TR (11), murid kelas VI A sekolah tersebut bersama kedua orangtuanya melapor ke polisi usai diperlakukan perbuatan tidak senonoh oleh tersangka di ruang kelas, Sabtu (26/9) pagi. Mendapati bukti kuat, malam harinya pelaku diringkus saat berkumpul dengan istri dan ke empat anaknya di rumahnya.Saat diperiksa, kata dia, tersangka mengakui tuduhan tersebut. Bahkan, perbuatan itu dilakukannya saat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan diketahui oleh siswa lainnya. Tersangka duduk di bangku korban, lalu menurunkan rokok korban. Lalu tersangka memeras payudara dan kemaluan korban.

Guru cabul ancam beri nilai jelek jika korban mengadu

Perbuatan cabul yang dilakukan guru Marhandi (50) terhadap 20 siswi SDN Pelita Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas (Mura), Sumsel, sudah berlangsung selama dua tahun, namun baru terungkap. Hal itu disebabkan korban enggan mengadu lantaran diancam.Kasat Reskrim Polres Mura AKP Satria Dwi Dharma mengatakan, ulah bejat tersangka tersebut sebenarnya sudah lama diketahui para siswanya, terutama siswa kelas IV dan VI. Namun, para siswa, terutama korban takut membuka aib itu lantaran takut ancaman."Dua tahun itu cukup lama, tapi siswa dan korban tidak berani mengadu, itu cuma sebatas cerita korban saja," ungkap Satria saat dihubungi merdeka.com, Senin (28/9).Dari keterangan tersangka, kata Satria, dia mengancam akan memberikan nilai jelek bagi siswa atau korban yang berani membocorkan perbuatan bejatnya. Hal itulah membuat para korban dan siswa lainnya bungkam."Namanya juga anak-anak, mereka takut diancam, apalagi kalo diberi nilai jelek. Itu ancamannya," ujarnya.Dia menambahkan, meski sudah beristri perbuatan tersangka lantaran kepincut dengan kemolekan tubuh siswinya."Untuk sejauh ini masih sebatas itu, nanti kita selidiki lagi motifnya apa. Apa ada kelainan atau tidak. Yang jelas tersangka sudah beristri," pungkasnya.

Pencabulan 20 siswi SD terungkap karena 1 korban minta baju renang

Terungkapnya kasus pencabulan guru Marhandi (50) terhadap 20 siswinya di SDN Pelita Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Musi Rawas (Mura), Sumsel, bermula dari salah satu korbannya secara mendadak meminta orangtuanya membelikan pakaian renang. Korban enggan berangkat ke sekolah jika permintaannya itu tidak dikabulkan.Kasat Reskrim Polres Mura AKP Satria Dwi Dharma mengungkapkan, orangtua korban curiga dengan permintaan yang tak biasa tersebut. Apalagi, pakaian renang itu hendak dipakai korban setiap ke sekolah, bukan untuk berenang.Merasa ada yang aneh, orangtua mendesak korban untuk menjelaskan tujuan permintaan yang dimaksud. Sambil menangis, korban mengaku sudah dicabuli oleh tersangka saat jam belajar di dalam kelas."Korban tak mau sekolah jika tak dibelikan baju renang oleh orangtuanya. Makanya korban memaksa dibelikan," ungkap Satria saat dihubungi merdeka.com, Senin (28/9).Dari keterangan yang diperoleh, kata dia, korban berharap baju renang yang dipakainya nanti akan menyulitkan tangan tersangka menggerayangi payudara dan kemaluannya."Korban trauma. Korban kepikiran dengan baju renang itu, tersangka tak lagi mengulanginya," kata dia.Satria menambahkan, tersangka tidak pernah mengulangi perbuatan cabul itu kepada satu korban. Tersangka cenderung memilih korbannya secara bergantian. "Belum ada, seluruhnya satu kali dicabuli tersangka. Tidak ada yang dua atau tiga kali," tutupnya.Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat Pasal 26 huruf e dan Pasal 82 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. "Ancamannya 20 tahun penjara. Kita juga masih tunggu apa ada korban lain yang belum melapor," pungkasnya.

(mdk/hhw)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Guru Ini Bagikan Cerita Muridnya yang Hidup dari Keluarga Berantakan, 'Saya Mau Merasakan Keluarga Utuh Kaya Teman-teman'

Guru Ini Bagikan Cerita Muridnya yang Hidup dari Keluarga Berantakan, 'Saya Mau Merasakan Keluarga Utuh Kaya Teman-teman'

Berikut cerita salah seorang murid yang hidup dari keluarga berantakan.

Baca Selengkapnya
Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun

Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun

pelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.

Baca Selengkapnya
8 Contoh Cerita Lucu Pendek untuk Anak SD, Bisa Jadi Referensi

8 Contoh Cerita Lucu Pendek untuk Anak SD, Bisa Jadi Referensi

Berikut contoh cerita lucu pendek untuk anak Sekolah Dasar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet

Tak Mau Diajak Bolos Sekolah hingga Kerap Diejek Temannya, Alasan Pelajar Ini Tuai Pujian Warganet

Meski kerap di-bully oleh temannya karena tak mau bolos sekolah, pria ini ungkap alasannya.

Baca Selengkapnya
Kisah Kakek Anak dan Cucu jadi Ilmuwan Tempe Kelas Dunia, Berawal dari Pesan Guru SD di Klaten

Kisah Kakek Anak dan Cucu jadi Ilmuwan Tempe Kelas Dunia, Berawal dari Pesan Guru SD di Klaten

Bapak Pangan Indonesia itu mengenang betapa berjasanya sang guru SD.

Baca Selengkapnya
Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek

Kisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek

Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.

Baca Selengkapnya
Ibunya Sudah Meninggal, Siswi SD ini Rawat Adiknya Hingga Sekolah pun Sambil Menggendongnya

Ibunya Sudah Meninggal, Siswi SD ini Rawat Adiknya Hingga Sekolah pun Sambil Menggendongnya

Kisah siswi SD yang merawat adiknya usai ibunya meninggal begitu menyentuh hati. Dia bahkan sampai membawanya ke sekolah.

Baca Selengkapnya
Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Semoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'

Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.

Baca Selengkapnya